Hari ini first sudah masuk bekerja kembali sudah ada bright di ruangan nya
First berpikir bright berbeda dia merasa nyaman di kala bersamanya
Bright menatap first dengan penuh kekhawatiran itu yang membuat first suka dia suka orang yang perhatian padanya dia sangat benci kekerasan seperti Khao
"First kamu beneran gak papa kan?"
"Iya buktinya sekarang baik baik aja kok"
"Baguslah aku kepikiran kamu terus dari kemaren"
"Makasih bright aku suka orang yang kayak Lo mungkin suatu saat kita bisa bersama ya"
"Aku ngerasa kalo di beri lampu hijau hehe"bright cengengesan
"Sebenarnya aku juga suka sama kamu bright tapi kalo sekarang aku gak bisa"
"Aku ngerti first semoga masalah bocah itu cepat selesai ya "
Bright memeluk first tulus ini yang first rasakan nyaman dan aman
Oh tidak Khao dengan amarahnya yang meluap luap sedang belajar di kelasnya
Dia mendengar perkataan first bersama bright
Namtarn yang duduk sebangku dengan Khao pun khawatir terhadap Khao
"Khao Lo kenapa"
"Bukan urusan Lo "bentak Khao
"Khao Lo kenapa sih kayaknya benci banget ya sama gue hiks"
"Bu-bukan gitu namt ah gue mau pergi dulu ada urusan"
Khao mengambil tas nya nyelonong saja keluar tanpa memperdulikan panggilan dari sang guru
Toh sekolah ini punya bapak nya gak bakal ada yang mau ngeluarkan dia dari sekolah kalau pun di panggil bapak nya mungkin tidak akan datang dan menyelesaikan masalah ini
Khao pergi kerumah sakit dan masuk ke dalam ruangan milik first
Brug
Khao membuka pintu ruangan first membuat first menoleh kenapa ada pasien yang tidak sopan dan tidak mengetuk pintu
Tidak ada bright lagi di sanaOh wajar ternyata itu si bocah iblis tidak ada tata Krama
"Apa apaan ni yang sopan kalo masuk tuh ketuk dulu pintunya"first
"Dimana orang ituu?"
"Apasih datang datang kok nanyain bright,Khao gue udah mau pulang ya kemarin jangan pernah Lo nyakitin bright "
"Terus aja Lo ngelindungin dia terusss!"
"Lagian Lo kenapasih datang datang marah marah aneh tau ngga,nggak ada angin gak ada hujan juga"
Khao menahan emosi nya sendiri first tidak tahu saja dia marah gara gara first bilang juga menyukai bright dia mendengarnya.
"Pulang jam berapa?"
"Apasih aneh banget"
"Oke gue bakal tungguin Lo pulang "
"Gak usah"
"Lo ngebantah!"
Okeh kalo ini first terdiam karna bentakan Khao yang begitu membuatnya ketakutan
Istirahat makan siang Khao masih belum beranjak dari ruangan itu
"Lo gak makan? kantin sana"first
"Gak! gak laper"Khao
"Tapi Lo harus makan"first
"Nggak Lo kenapasih ngebet nyuruh gue makan ngusir yaa"
Ceklek
Oh Khao paham first mengusirnya karna dia ingin makan berduaan bersama orang itu si bright
First menatap Khao ingin mengatakan ini bukan masalahnya first jadi takut Khao semakin menatap bright dengan tatapan yang hitam ingin membunuh
"Dia ngapain kesini"bright
"Emangnya urusannya sama anda apa ya"Khao
Bright tidak mau meladeni bagaimana Khao ini masih bocah bukan tandingannya
"Em first ini makan dulu tadi nanon sama chimon katanya mau makan sama yang lain soalnya mereka bilang aku mau makan bareng kamu"
"Iya bright makasih ya tapi kamu duluan aja makan nya aku masih ada urusan sebentar "
"Yaudah ini buat kamu aja ya siapa tau tuh bocah nanti makan makanan kamu dan kamu gak makan lagi"
Bright menatap Khao dengan tatapan yang tidak bisa dia artikan
"Nih makan"
"Gak"
"Yaudah kalo gitu gue makan duluan ya "
"Terserah"
Khao meneguk ludahnya melihat first dengan lahap memakan makanannya
Khao mengambil makanan yang ada 1 lagi untuk bright tadi dan memakannya
"Katanya gak mau tadi"sindir first
"Diam!"
⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion [KHAOFIRST] Sad End
FanfictionKhao adalah seorang bocah SMA yang hampir bunuh diri Karna merasa dirinya tidak ada yang menginginkannya Tapi seorang dokter yang bernama first kanaphan membantunya dan mencoba menenangkan bocah itu menawarkan untuk tinggal bersamanya Karna hal it...