Basa Basi

183 16 0
                                    


Adnan menatap layar Komputer nya Frustasi dan Penuh pertimbangan, Sudah seminggu sejak Ia diberi lilin oleh Maira, Benar saja sebagaimana Aroma Dari Maira yang menenangkan nya, Lilin itu cukup berguna bagi tidur Adnan, tapi Sesaat setelah membuka mata, Bayangan Maira muncul dalam setiap Hela nya, entah dengan cara yang bagaimana lagi ? Ia mulai kesulitan sekarang

" dia 24 tahun, Kami selisih 4 tahun, Apa aku tidak terlalu tua untuknya? Orang tuanya sudah meninggal, lalu kemana aku harus menyampaikan niat ku?" Gumam Adnan sembari terus berpikir, yahh Layar komputernya menampilkan Biografi Maira.

TOK TOK TOK

Seseorang mengetuk pintu ruangan Adnan.

" Masuk " Adnan mengganti Layar yang tadi menampilkan Biodata Maira, yah sekarang masih jam Kerja, tidak seharusnya ia kalut seperti ini.

" permisi pak "

Adnan meremas tangan nya dibawah meja, Ini dia pelaku Utama dibalik kacau nya Adnan belakangan ini, Susah payah ia menekan perasaan nya, Kenapa Maira harus memberinya lilin malam itu? Hingga ia kehilangan kendali seperti ini.

" ada apa?"

" saya telah melakukan Survei sesuai Instruksi Anda sebelumnya, Menurut saya ada beberapa bahan yang lebih baik Kualitasnya dengan Harga yang sama daripada Bahan sebelumnya "

" yah " Adnan kehilangan Fokus, Maira berdiri cukup dekat hingga jantungnya seperti akan melompat keluar karna berdebar keras.

" saya juga sudah mencatat kelebihan bahan Survei sebagai Pertimbangan Anda "

" yah "

" saya sudah mendiskusikan ini dengan ....."

" Maira " potong Adnan

" ya pak?"

" apa kamu ada niat menikah dalam waktu dekat?" Tanya Adnan tiba tiba

Meski matanya tertuju pada tangan Maira yang putih, Bukan berarti ia tidak sadar menanyakan itu.

" ah, Maksud nya Bagaimana pak?"

" yang saya tau kamu sudah 24 tahun, bagi Wanita itu Usia yang Cukup matang untuk menikah"

" mohon maaf pak, Sepertinya ini cukup melenceng dari pembahasan kita "

" saya tau, karna itu duduk lah sebentar dan lepaskan Laporan itu "

Maira menatap bosnya Bingung, Apa yang terjadi? Tidak pernah sekalipun Adnan membahas yang bukan Soal pekerjaan dengan nya.

Tapi Maira menurut dan duduk, ada yang Aneh dengan Ekspresi Pak Adnan saat ini.

" saya yakin kamu mendengar pertanyaan saya dengan jelas "

Maira menunduk bingung, Lagi lagi ia merasa Canggung dan Memilin ujung Khimarnya

" memang benar usia saya sudah bisa dibilang matang untuk menikah, Usia 24 tahun cukup Dewasa untuk Wanita yang masih Lajang" jelas Maira pelan, Ia tidak mengangkat Tunduknya, tapi cara bicaranya sedikit lebih santai dan lembut sekarang.

" kalau begitu apa kamu punya seseorang yang akan diajak menikah? "

Maira menatap Adnan sekilas, ia cukup terkejut dengan pertanyaan itu

" tidak, Saya terlalu sibuk bekerja hanya untuk menjalin hubungan dengan seseorang, Lagi pula saya tidak tertarik "

Adnan tersentak? Tidak tertarik dalam konteks apa yang gadis ini maksud?

" menjalin Hubungan diluar Ikatan Halal itu tidak masuk dalam Daftar Rencana Hidup saya " sambung Maira

Adnan menarik sudut bibir nya tipis, Maira benar benar gadis yang tepat

MATA TEDUH MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang