Rumah Sakit

234 18 5
                                    


Maira merasa ada sesuatu yang basah menyentuh wajahnya, perlahan sinar memasuki netra yang tadinya cukup lama kehilangan cahayanya.

" sudah bangun?" Tanya Adnan lembut.

" hmm"

Ternyata Adnan yang sedang membersihkan wajahnya dengan tisu basah

" kita dirumah sakit ya?"

" iya, kamu pingsan "

" ga sampe pingsan kok, aku jatuh doang karna lemes"

" iyaa, kamu pingsan nya dipelukan mas"

Maira diam, yahh, terakhir yang ia ingat, dirinya sedang digendong suaminya dan memasuki lift.

" maaf, udah bikin mas khawatir "

Adnan diam dan menghentikan aktivitasnya. Lalu memeluk istrinya yang masih terbaring

" iya mas khawatir banget, kamu ga tau rasanya waktu mas liat kamu jatuh karena lemas, padahal mas sangat dekat tapi mas ga bisa langsung lari kekamu"

" rasanya hampir gila waktu kamu nutup mata dipelukan mas, harusnya kamu lebih peka sama tubuh kamu sendiri, kenapa malah buat mas sekhawatir ini" ucap Adnan sedih.

" maaf mas, lain kali aku ga akan maksain diri lagi"

" itu harus, karna sekarang ada nyawa lain yang harus diperhatikan "

" hm?" Maira menatap suaminya bingung

" kata dokter kamu hamil, demam dan pusing yang kamu rasain beberapa hari ini mungkin gejala kehamilan"

" ahh.. emm .. m.mas ..serius kan?" Tanya Maira memastikan.

Adnan mengangguk, dengan senyum lembut Adnan menatap wajah istrinya yang seperti akan menangis.

" ahh.. hikss alhamdulillah, alhamdulillah huwaaa" tangis syukur Maira pecah, betapa terharunya saat ia tau ia akan memiliki buah cinta nya.

" hikss, alhamdulillah mass"

" iya sayang, Alhamdulillah, terimakasih udah mau jadi istri mas dan mengandung anak kita, kedepan nya mas akan lebih baik lagi sebagai suami, dan juga ayah dari calon bayi kita"

" hikss i..iyaa, aku juga, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk terus sehat, aku seneng bangettt masss, akuu... aku yang seorang yatim piatuu ini, ga pernah bayangin hari dimana aku akan punya mas dan punya bayi kita sendirii" Maira menangis sejadi jadinya dipelukan Adnan, rasa bahagia, terharu dan tidak menyangka menyatu hingga terasa mimpi.

***********

Maira memakan bubur yang disuapi suaminya lahap, sudah hari kedua sejak ia dirawat dirumah sakit.

" makan nya lahap banget sihh" ucap Adnan gemas

" iyaa, biar anak ku sehat" jawab Maira riang.

Mendengar itu Adnan tertawa kecil Syukurlah, istrinya menunjukan perkembangan yang sangat baik, mungkin karena suasana hatinya, Maira jadi makan dengan lahap dan jauh lebih bersemangat.

" kata dokter dia udah masuk 8 minggu" ucap Adnan sembari menatap perut istrinya yang masih rata

" mas ga nyangka kita ga menyadarinya sama sekali"

" makanya, kita bahkan...."

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menghentikan kalimat Maira

" masuk "

" permisi mba Mai.." beberapa rekan kerja maira masuk secara bergantian.

" loh ada pak Adnan?" Tanya Adit bingung

MATA TEDUH MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang