Pingit

156 21 0
                                    

" katanya kamu bawahan Adnan ya?"

" benar "

" aku sudah mendengar rencana pernikahan kalian dari Adnan, meski terlalu mendadak tapi Adnan terlihat sangat Yakin dan Teguh dengan pernikahan ini,  apa kamu telah melakukan sesuatu pada Cucuku sebelum nya?"  Tanya Wira lagi

Wahh Adnan hampir Meledak mendengar nya, Pria tua ini benar benar tidak tau batasan bercanda.

" Maira, Ayo kita pulang " ajak Adnan berdiri

" tapi mas..."

" kakek sudah kelewatan, Apa salah Maira sampai kakek memperlakukan nya begini? "

" apanya yang keterlaluan, kakek kan cuma nanya " jawab Wira santai

" Jadi Maira apa yang telah kamu lakukan pada cucuku?" Tanya Wira lagi

" KAKEK..." sentak Adnan

" saya tidak mengerti apa maksud kakek dengan perkataan melakukan sesuatu itu?  Tapi saya mengerti kenapa kakek bersikap begini? Kakek mana yang mau Cucunya menikah dengan Gadis Yatim piatu seperti saya, apalagi saya dibesarkan dipanti asuhan, Saya sangat memahami itu "

" Maira jangan di ladeni, Kita pulang.."

" Saya tidak melakukan apapun pada Mas Adnan, saya tulus ingin menikah karna saya menemukan Mas Adnan sebagai jawaban dari  Istikharah saya "

" Dan saya dengar Kakek hanya punya mas Adnan begitu juga sebaliknya, untuk saya yang tidak punya keluarga ini, Saya ingin Mas Adnan memiliki satu Orang lagi , Yaitu saya sebagai Istrinya, Begitu juga kakek, jika kakek mengizinkan kami Menikah,  Saya Ingin menjadi Cucu kakek juga, Hingga kakek merasa tidak hanya memiliki Mas Adnan karna adanya saya"

Kedua nya tertegun sebentar, Jawaban Maira benar benar diluar  Bayangan mereka, Terutama Adnan, inikah alasan sebenarnya Maira mau diajak menikah?

Wira tersenyum setelah sadar dari ketertegunan nya, Cucunya benar, Gadis ini sangat baik.

Ia memandang Maira yang menunduk dengan lembut.

" nak, angkat kepalamu  " ucap Wira

Maira menurut dengan mata terluka

" kakek minta maaf kalau sikap dan perkataan kakek melukai hati mu,  Kakek sengaja melakukan nya karna ingin melihat Karakter gadis yang akan menjadi Istri dari cucu Kakek, Seperti yang kamu tau, Dia tidak mudah mengungkapkan perasaan nya padahal dia mudah marah, butuh seseorang yang sangat sabar untuk bisa mendampingi nya, karna itu kakek melakukan ini"

" untuk sikap yang tadi, bahkan kakekpun merasa kelewatan terhadap mu, tapi kamu masih  sabar menjawab semua pertanyaan kasar itu dengan Lembut,  dan kakek cukup kaget dengan jawaban terakhir mu? Hatimu sangat besar nak "

" kamu yang sabar dan penyayang ini,  sangat berlawanan dengan Karakter Adnan, tapi kakek yakin, hanya kamu satu satunya yang bisa menghadapi Adnan, Terima Kasih telah datang, Dan terimakasih Hadiah nya, Kakek sangat menyukainya "

TES....

Airmata Maira merebak deras setelah itu.

" Maira..." panik Adnan

" hiks.. saya pikir kakek tidak menyukai saya hiks, Syukurlah kalau memang begitu"  ucap Maira ditengah tangis.

" makanya jangan sok sok.an mau ngetes dong, Baru pertama ketemu udah buat calon Istri Adnan nangis" sebal Adnan sembari mengambilkan tisu untuk Maira

" ahahaha maaf maaf,  karna kakek ada disini, kapan rencana nya pernikahan akan dilangsungkan?" Tanya Wira mengalihkan,

" kami belum menentukan soal itu  " jawab Adnan

MATA TEDUH MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang