Masa SMA untuk sebagian orang mungkin masa yang berwarna merah mawar, penuh sukacita, dan kebahagiaan. Tak terkecuali bagi Rin, dia juga banyak membuat kenangan yang berkesan selama tiga tahun terakhir itu. Salah satunya saat Rin menemukan cinta per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Zan? kinda cute." Ia berbicara dibatinnya saat menyimpan buku pelajaran yang baru di ambil tadi ke loker yang ada dikelasnya. Zan baru pertama kali dipanggil dengan nama itu. Orang sekitarnya memanggil dia dengan sebutan Zein, Ril, Zenril, Vin, Sen ataupun Vincent. Tapi, Zan? Gadis itu benar-benar menjadi orang pertama yang memanggilnya begitu. Zan hanya merasa panggilan itu menggemaskan, pengalaman baru—tidak. Semua yang sekarang terjadi dan yang akan terjadi, itu semua pengalaman baru dan perasaan baru bagi Zan.
Alasan Zan bisa keluar dari perpustakaan tepat pada jam istirahat karena 20 menit sebelumnya ia sudah berada di sana. Kegiatan di kelasnya hanya perkenalan antar siswa dan wali kelas, kemudian ditutup dengan pembahasan tata tertib sekolah. Setelah kegiatan itu, wali kelasnya ijin keluar sebelum waktunya—karena ia bagian dari administrasi sekolah dan masih banyak hal yang harus diselesaikan. Karena waktu yang tersisa cukup banyak, Zan memilih untuk pergi ke perpustakaan dan mengambil buku pelajaran yang masih kurang.
Zan belum memiliki buku mata pelajaran yang lengkap karena ia baru masuk ke sekolah ini pada semester sekarang. Mulai dari kelas akhir menengah pertama sampai sekolah menengah akhir tahun pertama ia bersekolah di Australia. Zan kembali lagi kesini karena urusan bisnis orang tuanya di Australia sudah selesai, dan Zan melanjutkan pendidikan tahun keduanya disini. Karena itu bahasa yang di pakai Zan masih tercampur. Zan sedang berusaha untuk beradaptasi dengan lingkugan sekarang.
Zan memilih sekolah ini karena alasan yang sederhana. Pertama, karena sekolah ini strategis dengan tempat-tempat lain, berjarak cukup dekat dengan rumahnya, mempunyai reputasi yang baik, dan yang terakhir, sekolah ini memiliki fasilitas yang terbilang lengkap. Tidak ada alasan untuk menolak saran ayahnya untuk bersekolah di sini.
●●●
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rin saat ini baru keluar dari toilet—berjalan kembali menuju kelasnya. Letak toilet berada di ujung lantai bawah, tidak terlalu jauh.
Kelas Rin berada di urutan ketiga jika dihitung dari letak tangga dan urutan kedua dari kelas paling pojok. Jendelanya berjejer lengkap di kedua sisi kelas. Di bagian depan ruangan terdapat papan tulis putih polos, dan ada panggung kecil didepannya. Masih di bagian depan kelas, di sebelah pojok kanan ada lemari dan disebelahnya terdapat meja guru.
