#. untuk pengalaman baca yang lebih baik, kunjungi
profil akun spotify yang ada di bio, putar playlist '#1'
<3●●●
"Maka dari itu, manfaat dari pertumbuhan ekonomi adalah jika pendapat per kapita masyarakat dapat meningkat, pinjaman pemerintah akan lebih kecil, layanan publik akan meningkat, investasi akan meningkat. Bisa juga di pakai untuk evaluasi pemerintah untuk membangun perekonomian."
Bu guru menjelaskan manfaat dari pertumbuhan ekonomi sebagai materi pembelajaran ekonomi yang terakhir. Para siswa di kelas Rin langsung menutup buku mereka dan merapihkan tas masing-masing, bersiap untuk bubar.
"Untuk tugas minggu depan, pelajari lagi materi yang hari ini sudah di bahas. Akan ada tes bulanan untuk refleksi dan evaluasi."
"Baik bu." jawab siswa sekelas.
Bel terakhir yang bunyi di hari itu akhirnya berdering. Terdengar suara riuh siswa yang bersemangat ketika bel itu berbunyi.
"Berdiri siap." Ketua kelas memberi aba-aba.
Seluruh siswa langsung berdiri.
"Beri salam"
"Terimakasih, Bu" ucap para siswa bersamaan.
"Terimakasih juga anak-anak, jaga kesehatan ya." Bu guru merapihkan bawaannya dan langsung meninggalkan kelas.
Sementara itu, Rin dan Shea masih merapikan barangnya. Mereka habis selesai menulis materi yang tadi belum sempat tertulis.
"Rin, abis ini kamu ekskul kan?"
"Iya, kamu juga kan?"
"Iyaa, ruangan klub masak yang di lantai 3 itu?"
Rin mengangguk, "Kamu lantai berapa?"
"Ruangan klub pecinta alam ada di lantai 1. Baru sadar, ruangan kita dari ujung ke ujung." Shea sedikit tertawa saat menyadari fakta tersebut.
"Bener juga"
"Mau bareng?" ajak Shea.
"Boleh."
Naomi absen hari ini. Karena kemarin dia bermain dengan air hujan, dia juga terkena imbasnya-demam. Entah pemikiran macam apa yang terlintas pada saat itu di otaknya. Naomi mengikuti klub seni musik modern. Dia sangat unggul memainkan alat musik modern mulai dari yang dipetik hingga yang dipukul. Kata-kata yang sering diucapkan untuknya adalah 'anak emas yang emang berbakat dari lahir.'
Mereka sudah selesai merapikan tas, beranjak keluar kelas-berjalan menuju gedung ruang klub. Di sepanjang jalan, mereka berbagi pendapat tentang rasa risoles varian baru buatan Bu Linda. Sama enaknya dengan varian lain, begitu pendapat Rin. Risoles Bu Linda memang jajanan primadona di kantin 2 sekolah.
Sesampainya di gedung klub, Rin dan Shea berpisah di dekat tangga menuju lantai 2. Satu lantai terlewati. Rin baru sedikit merasa lelah. Dua lantai terlewati. Ia masih sanggup untuk tetap menaikinya. Akhirnya, sampai di lantai 3. Rin yakin jika setiap pagi ia naik turun tangga gedung ini, otot betisnya pasti berkembang dengan pesat. Bukan, inti masalah ini adalah stamina Rin yang turun harus segera ditingkatkan kembali. Semenjak masuk sekolah, ia tidak pernah olahraga kecuali pada jam pelajaran pendidikan jasmani. Tidak aneh jika staminanya akan turun sepesat itu.
Dengan sisa tenaga yang masih dimilikinya, Rin sampai di ruangan tempat klubnya berada, dan masuk kesana. Semua anggota hampir terkumpul semua. Kursi-kursi setengahnya penuh. Rin duduk pojokan seperti biasa dan menyimpan tasnya. Zan menyapa Rin, dan yang disapa mengangkat tangan-menyapa balik.
![](https://img.wattpad.com/cover/333985418-288-k609866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy Notebook
ChickLitMasa SMA untuk sebagian orang mungkin masa yang berwarna merah mawar, penuh sukacita, dan kebahagiaan. Tak terkecuali bagi Rin, dia juga banyak membuat kenangan yang berkesan selama tiga tahun terakhir itu. Salah satunya saat Rin menemukan cinta per...