Pagi ini dikediaman choi bersaudara sangat damai, tidak ada pertengkeran gara-gara nasgor jatuh lagi, hyunsuk dan yeonjun sama-sama saling membantu, entah ada angin apa mereka begitu akur dipagi yang sunyi, padahal para tetangga menanti keributan yang biasa sikembar lakukan, menurut mereka sangat damai kalo sudah mendengar pergelud an mereka, memang aneh tetangganya
"Eh suk, lu beneran balikan sama yoshi?" Tanya yeonjun yang sedang mengiris sosis yang akan dia goreng nantinya
"Iya, kemaren sebelum gw ke kafe, dia ngajak balikan" jelas hyunsuk yang sedang memasak nasgornya, emang paling mudah bikin nasgor kalau kata hyunsuk
"Yodah baek-baek deh sama dia, gw selalu dukung pilihan lu" jawab yeonjun dan diangguki oleh hyunsuk,
Setelah sarapan keduanya membereskan peralatan makan lalu bersiap berangkat, namun saat hyunsuk membuka pagar rumahnya dia dikejutkan oleh klakson motor seseorang yang baru saja menjabat sebagai 'kekasih yang kembali'
"Hhuwaaaa" teriak hyunsuk, yeonjun yang baru saja mengeluarkan motor dari bagasi terkejut dan mengahampiri hyunsuk dengan motornya
"Kenapa suk!?" Tanya yeonjun panik
"Ada ayang" jawab hyunsuk dengan mengerucutkan bibirnya sambil menoleh ke yeonjun
"Hehe maap ya aku ngagetin kamu" sahut yoshi di balik gerbang
"Ayok berangkat" ajaknya kepada hyunsuk
"Hooh kalian berangkat ae sana" sahut yeonjun
"Yodah kita berangkat dulu ya, bye calon adek ipar" sahut yoshi saat hyunsuk sudah berada dijok belakangnya, lalu dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang
"Mang bener-bener deh" gumam yeonjun disertai gelengan kepala heran, tak lama dia ikut melajukan motornya setelah benar-benar memastikan bahwa gerbang rumahnya telah terkunci
.
.
.
.
.
.
.
"OHOKK OHOKKK OOII IDIHH YANG BARU BALIKAN EHEMM" sahut mashiho dari dalam kelas saat melihat yoshi dan hyunsuk yang masuk dengan bergandengan tangan
Hyunsuk yang mendengar teriakan itu lalu menyembunyikan diri dibalik punggung lebar yoshi,
"Apa? Lu iri?" Tanya yoshi nyolot, yoshi berjalan kearah mejanya dan merangkul pundak sempit hyunsuk
"Mesra teros" sahut tiba-tiba dari balik pintu, lalu menampakkan yeonjun disana dengan muka masamnya,
'Masih pagi napa harus ada adegan uwu sih anjir, gw kan juga mau' -batin yeonjun.
.
.
.
.
.
"Setelah ini mau kemana?" Tanya yoshi
Yoshi dan hyunsuk sekarang berada di toko buku, setelah pulang sekolah tadi hyunsuk minta di anterin ke toko buku karena stok novelnya sudah habis, sekarang dia bingung mau kemana
"Nggak tau" jawab hyunsuk dengan menggelengkan kepalanya
"Yodah yok" ajak yoshi, mereka menuju ke kasir untuk membayar buku yang telah dipilih
Setelah keluar dari toko buku yoshi melajukan motornya, dia bingung mau mengajak hyunsuknya kemana, jadilah dia memberhentikan disalah satu rumah diarea perumahan elit
"Ngapain kerumahmu?" Tanya hyunsuk, yups benar hyunsuk di ajak kerumah yoshi
Yoshi enggan untuk menjawab, dia memilih menarik tangan hyunsuk masuk kerumahnya, ruangan didepan sangat sepi bagai tidak ada kehidupan, mereka menaiki tangga dan tujuannya adalah kamar yoshi
Mereka berdua berada didepan kamar yoshi disaat bersamaan saat yoshi mendorong pintu didepannya terdengar suara dentuman keras, berasa seperti ada seseorang yang terpentok pintu didepannya itu
Keduanya saling bertatapan ragu untuk melangkah masuk ataupun sekedar melihat seseorang yang terpentok pintu, tak lama seseorang yang berada didalam kamar itupun keluar sambil memegang kepalanya
"Anjir sapa sih!?" Sahut org itu
"Lah om, ngapain disini?" Tanya yoshi
"Ehh ponakan toh ternyata" sahut orang itu dengan sumringah saat mengetahui siapa dalang dibalik kepalanya yang terbentur itu
"Kamar mandi bawah airnya ga bisa nyala jadi om ke kamarmu" jawab org itu, lalu orang tersebut melirik kearah sebelah yoshi, lalu memperhatikan sekitar seperti sedang mencari seseorang
"Nyari apa gyu?" Tanya hyunsuk yang memperhatikan orang tersebut
"Ga sopan lu sama gw, panggil om mingyu gitu napa" jelas mingyu dengan menekan setiap kata, hyunsuk hanya merotasikan matanya malas
"Yeonjun ga disini kan?"
"Ngapa pula ngajak tu orang?"
"Ya sapa tau kalian kesini bareng"
"Emang napa kalo ada yeonjun?"
"Bisa gila gw kalo ada kalian, ada lu doang ae dah bikin istigfar apalagi ada yeonjun juga"
"Cepet tua deh lu wkwk"
"Asli ga sopan lu"
"Iya yang tua"
"Dih"
"Yosh suruh dia pulang ae deh mending depresot om liatnya" sahut mingyu dengan meninggalkan keduanya"Makin gila" sahut hyunsuk dengan masih menatap mingyu
"Setuju" sahut yoshi
Mingyu adalah manager yeonjun, dan yeonjun salah satu model di perusahaan yang mempekerjakan mingyu, tak jarang juga mingyu singgah kerumah yeonjun dan hyunsuk maka dari itulah mereka saling kenal
Bila ada yeonjun pasti ada hyunsuk, dan disanalah penderitaan mingyu dimulai, kedua anak kembar itu memang suka sekali menjahili mingyu, walau begitu mingyu tidak keberatan untuk mengasuk keduanya apalagi hyunsuk adalah orang yang pernah mati-matian berjuang untuk keponakannya tercinta, jadi apapun tindak kriminal hyunsuk dan yeonjun tetap dimaafkan oleh mingyu, agak sih ini asli.
.
.Mereka berduapun melangkah masuk ke dalam kamar, setelah meletakkan barang-barang mereka, yoshi beralih menarik hyunsuk keatas ranjang besarnya
"Ngapain?" Tanya hyunsuk saat sudah tiduran diatas sana, lalu melihat kearah yoshi yang sedang mengotak atik tv didepannya
"Nonton" jawab yoshi, dia menuju ke ranjang yang setelah selesai dengan urusannya tak lupa dia mencomot cemilan yang berada di kamarnya, lalu diberikan kepada hyunsuk
"Jan bilang horor" sahut hyunsuk dan di balas cengiran oleh yoshi
Hyunsuk menaikkan selimutnya sampai menutupi setengah wajahnya, yoshi yang telah berbaring disampingnya hanya terkekeh gemas melihat tingkah kekasihnya tersebut
Adegan demi adegan mulai terputar, backsound yang menjadi pengiring setiap adegan membuat bulu kuduk berdiri
Tuk tuk tuk..... nngiikkk!! Braak!! Aagrgkkk!!!
Bruugg! "Hhwaahaa"
.
.
.
.
.
.
Inginnya ini capter akhir.. tpi kok ngegantung... mungkin setelah beberapa capter book ini bakal tamat... makasih semuanya jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Paling dari pada Si Paling
أدب الهواة'iyain si paling marvel' 'dasar wibu' bxb yoshisuk non baku mengandung bahasa kasar