3.Jogging dan Ice cream

2 0 0
                                    

Happy Reading!



Artha menghentikan motornya diparkiran umum yang terletak di taman alun alun kota surabaya.Ia membantu Ria untuk turun dari motor besarnya.

"Ayo jangan males"

Ria berlari kecil dibelakang Artha ia sangat malas untuk beraktivitas apalagi di hari libur ini.

Mereka pun berlari bersama memutari taman hingga tak terasa sudah 1 jam mereka berlari Ria memutuskan untuk berhenti dan duduk disalah satu bangku yang tersedia disana.

Artha yang menyadari Ria tak mengikutinya lagi pun memutuskan berhenti dan berjalan ke arah Ria yang sedang duduk dengan mengipasi wajahnya menggunakan tangan.

"Capek? Tunggu sini dulu gue ambil air"

Artha berjalan kearah motornya untuk mengambil minum setelah selesai Artha kembali dengan membawa dua botol di tangannya.

"Nih pelan pelan aja minumnya"

"Makasih"

Artha duduk dibangku kosong sebelah Ria dan mulai menegak minuman itu hingga tersisa setengah.

"Habis ini cari sarapan terus pulang"

"Ice cream gue pengen ice cream"

Dengan mata berbinar Ria menunjuk stand ice cream yang terletak tak jauh dari tempatnya duduk.Artha menoleh kearah yang ditunjuk Ria.

"Lo mau ice cream? Bentar gue beliin dulu lo jangan kemana mana"

"RASA VANILA SAMA COKLAT YA." Ucap Ria sembari berteriak.

Tak menunggu lama Artha kembali dengan membawa dua ice cream satu rasa coklat dan satunya lagi coklat vanila untuk Ria.

"Terima kasihh"

Artha dibuat gemas dengan tingkah Ria yang terlihat sangat menggemaskan dengan mata berbinar dan gestur kesenangan seperti anak kecil yang diberi mainan oleh orang tuanya.

Artha terus memperhatikan Ria sembari memakan ice cream rasa coklatnya.

Huh

Ria terkejut dengan perlakuan tiba tiba Artha yang mengusap sudut bibirnya menggunakan jempolnya.

"Ada ice cream disudut bibir lo"

"E-eh i-ya makasih"

Dengan pipi yang memerah karena malu Ria mengesampingkan tubuhnya untuk menghindari Artha dan melanjutkan memakan ice creamnya dengan canggung.

Artha yang melihat hal itu terkekeh gemas akan tingkah gadisnya.

Setelah acara makan ice cream yang berujung kecanggungan diantara mereka berdua ah lebih tepatnya Ria lah yang merasa canggung.Mereka kembali ke parkiran mencari motor Artha dan segera pergi mencari tempat untuk mereka sarapan.

Kecanggungan diatas motor pun terjadi hening diantara mereka hanya suara dari kendaraan lain dan bunyi klakson yang saling bersatuan karena keadaan jalan yang cukup padat karena weekend.

Artha menghentikan motornya disebuah kedai soto lamongan yang cukup terkenal dikota surabaya ini.

"Mang dua ya"

"Siap ditunggu ya"

Mereka duduk disalah satu bangku dengan posisi saling berhadapan hal itu membuat Ria semakin merasakan canggung.

"Ini mas mbak silahkan"

"Makasih mang"

Pesanan mereka sampai Artha dan Ria langsung meracik soto mereka dan mulai menyantapnya.

Setelah selesai sarapan dikedai soto Artha melajukan motornya untuk mengantarkan Ria pulang.

"Jangan lupa mandi gue pulang dulu"

Sebelum pergi Artha menyempatkan untuk mengusap lembut kepala Ria dan hal itu membuat pipi Ria menjadi memerah karena menahan malu.

Artha langsung meninggalkan pekarangan rumah Ria begitu selesai pamit.Sedangkan Ria langsung berlari masuk ke dalam rumah dan naik ke atas menuju kamarnya dengan perasaan yang campur aduk.

"Gilaaa gue deg degan banget,ahhh ayah anakmu baperr"

Malam harinya Ria kembali berkutat dengan novel novelnya sedangkan Artha ia sedang meminta sang bunda untuk mengajarinya memasak ia bertekad untuk membuatkan Ria bekal dan memakannya bersama saat istirahat besok.

"Abang masukin sayurnya nunggu udah mendidih ya airnya terus goreng ayamnya waktu minyaknya udah panas banget masukinnya satu satu jangan langsung semua"

Artha menyimak dengan serius instruksi dari bundanya.Ia melakukan apa yang diperintahkan bundanya dengan hati hati hingga tak terasa makanan pertama yang Artha buat telah matang dengan sempurna yaa walau keadaan dapur menjadi kacau balau.

"Abang natanya harus yang rapi sama bagus dikotak makannya ya biar Ria jadi suka terus tambah semangat juga"ucap bunda Artha.

"Sekarang kita makan aja dulu hasil masakan abang besok pagi pagi abang pasti bisa buat sendiri"

Sang ayah dan adik yang sudah sedari tadi menuggu dimeja makan pun langsung bersorak heboh menuggu masakan dari Artha.keluarga bahagia itu pun mulai menyantap makanan yang dibuat oleh Artha.

"Not bad bang"Rere,adik Artha memberikan dua jempolnya untuk masakan Artha membuat sang empu melebarkan senyumannya.

Pagi harinya Ria bangun dengan mata yang sedikit sembab karena membaca novel yang memiliki ending yang menyedihkan ia masih merasa kesal dengan penulis novel itu.

"Pagi ayah,bunda"

"Pagi sayang,hari ini bunda masak makanan kesukaan kamu makan yang banyak ya biar semangat sekolahnya"

Ria melanjutkan dengan sarapan bersama keluarganya.Setelah selesai Ria langsung pamit kepada sang ayah dan bunda untuk segera berangkat ke sekokah.

Saat didepan rumah ia melihat Artha yang sudah menunggu dengan motornya.Ria yang melihat itu pun menjadi teringat dengan kejadian kemarin yang membuatnya merasakan malu dan canggung secara bersamaan.

Artha memberikan helm kepadanya Ria yang paham hal itu langsung memakai helm dikepalanya dan segera naik ke atas motor Artha.

Artha melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju ke sekolah dengan keheningan yang menyelimuti mereka.





TBC.

JANGAN LUPA VOTE!
Follow juga yaw
MAKASIH YANG UDAH MAU BACA DAN SUPPORT.

LOP U!

ARTHANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang