6.Permintaan

0 0 0
                                    

Happy Reading!



"Kalau jalan matanya dipake juga"

Artha dan Ria berjalan ke arah taman belakang SMA Bina Bangsa yang sepi.Rencananya Artha akan memberi tau permintaannya sebagai ganti uang yang ia keluarkan untuk membayar novel sang gadis.

Sebenarnya tak diganti pun Artha tak masalah karena uangnya tak akan habis hingga keturunannya selanjutnya.Namun ia berencana sedikit mengerjai sang kekasih.

"I-iya maaf"

"Ikut gue jangan jauh-jauh jalannya disebelah gue aja"

Sesampainya ditaman mereka berdiri cukup canggung Artha sendiri kebingungan untuk mengucapkan apa yang ia inginkan kepada Ria.

"Kita mau ngapain disini?"

"Menurut lo?"

"E-eh Artha gak usah aneh-aneh ya"

Aww

Artha paham apa yang dipikirkan oleh Ria ia memukul kecil kepala Ria dengan terkekeh kecil, ternyata gadisnya tak sepolos yang ia kira.

"Otak lo,gue mau ngasih tau soal yang kemarin"

"Oh iya hehehe...jadi uangnya diganti pake apa?"

Ria berharap permintaan Artha tak memberatkannya kalau bisa memilih lebih baik ia mengganti dengan uang saja.Tapi apa boleh buat Artha kekeh bahwa Ria harus menggantinya dengan mengabulkan permintaan pria itu.

"Bawain gue bekal selama seminggu dan harus ngasih disini sama lo sendiri gak boleh orang lain"

"Harus disini ya?"

"Oh lo mau dikelas gue aja?"

Ria panik bagaimana mungkin ia memberikan bekal kepada pria itu dikelasnya.Mengingat status mereka yang hanya diketahui oleh kedua orang tua mereka saja dan tentu sahabat Artha.

"Hehehe...enggak disini aja gapapa"

"Udah sana masuk keburu bel"

Artha sedikit mendorong tubuh gadis itu setelah melihat jam yang melingkar indah dipergelangan tangannya.

"Eh mau kemana"

"Bolos"

"A-arthaa"

Belum sempat Ria melarang,Artha sudah pergi begitu saja dari hadapannya.huuhhh sepertinya ia harus menyetok kesabaran.

"Habis dari mana lo?"

"Hehehe perpus ngadem"

"Yeee kebiasaan lo gak ngajak gue"

Ria tiba dikelas dan melihat wajah cemberut Rania,ia tau bahwa temannya itu akan kesal karena ditinggalkan olehnya begitu saja tanpa pamit.

Tak lama setelah itu bu jihan masuk dan memulai pelajaran.

"Pulang sama siapa lo?"

"Dijemput ayah"

"Oh ok gue balik dulu jangan ngelamun,dahh"

"Dahh"

Pulang sekolah Ria berdiri didekat gerbang sekolah menunggu Artha menjemputnya,pria itu sedang mengambil sepedanya diparkiran tadi.

"Buru naik udah mau hujan ini"

"Artha"

Ria melihat Artha yang telah ada didepannya setelah tadi membolos,Artha kembali ke sekolah dan memberi tau Ria untuk menunggunya saat pulang sekolah.

"Cepetann Ria"

Ria naik ke atas motor Artha,perjalanan ke rumah Ria hanya ada suara suara dari kendaraan lain dijalan.

Artha menghentikan motornya didepan rumah Ria.Ia membuka kaca helmnya dan membantu Ria untuk turun dari motornya.

"Jangan lupa bekel gue besok"

"Langsung masuk cuci tangan sama kaki,gue balik dulu"

"Iyaaa"

Sebelum pergi Artha menyempatkan untuk mengusap lembut kepala Ria dan langsung melajukan motornya pergi meninggalkan Ria yang masih menegang.Ia belum terbiasa dengan perilaku Artha yang tadi.

Huhhh jantungnya tak aman.






TBC.

JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW BUAT DUKUNG CERITA ANARIA
LOP U!😘

ARTHANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang