05 - Kedatangan Hama

3 0 0
                                    

   Rafael yang sudah membebaskan diri dari ikatannya berkat cikal sontak langsung membantu sahabat-sahabatnya yang lain.

Noven memberanikan diri mendekat ke arah Novi yang masih diam sambil memegangi bahunya.

"Hey,lo gapapa?"pertanyaan bodoh baru saja terlontarkan dari mulut Noven.
'Idiot,dia ngeluarin banyak darah masih aja nanya gapapa!'

"Bos,lo ga salah masih nanya dia gapapa?" Ujar Reyhan tak percaya.

"Iya sorry,gue salah!"Sahut Noven.

Novi bangkit tegap dengan tangan yang masih memegang bahunya,wajah gadis itu memerah akibat menahan sakit dan itu membuat Noven merasa bersalah.

Novi berpaling ke arah Noven,"Gue gapapa!" Ujarnya dengan senyuman di wajahnya.

"Bohong!Luka lo parah,gak mungkin gapapa!" Ujar Reyhan yang di setujui oleh yang lain.

"Gue bisa nahan,yang penting sekarang kaki lo harus di urus dulu!" Novi menunjuk kaki Reyhan dengan dagunya.

"Kalian tunggu disini bentar!" Novi melenggang pergi meninggalkan Noven serta sahabat-sahabatnya yang masih melongo.

"Wah...apakah dia yang disebut bidadari turun dari genteng?" Ujar Reyhan.Rafael yang mendengar penuturan Reyhan refleks memukul kaki cowok itu yang tadi terkena tembakan dan tentu saja membuat Reyhan langsung teriak kesakitan. (beuhhh...ngilu pasti tu kaki)

"AARRGGGHHH!!!!"

"Eh,Eh sorry gue sengaja!"Ucap Rafael panik tapi dengan biadabnya ia malah mengatakan "sengaja" kepada Reyhan.

"Anjing,sakit bangsat!lo kejam banget sih jadi orang,dasar Psikologi!" Sentak Reyhan Sambil menahan sakit yang sangat membuat ia seperti ingin meninggoy. (jangan meninggoy dong,baru aja debut lu!)

"Psikopat,Anying!" Ucap Rafael membenarkan ucapan Reyhan yang seenaknya mengganti kata-kata sambil menoyor kepala Reyhan tanpa dosanya.

"Ih,lu jangan nyiksa gue napa!" Kesal Reyhan sambil mengusap kepalanya yang tadi di toyor oleh Rafael.Sahabatnya ini memang tidak punya belah kasih sedikit pun padanya.Sudah tadi di geplak kakinya dan sekarang malah menoyornya tanpa ada rasa bersalah apapun.

"Lu berdua berisik amat sih!bisa ga,sehari aja gak berantem?"Ujar Galen Geram dengan kelakuan Tom and Jerry yang setiap hari pasti tak pernah absen dengan namanya berantem.

"NGGAK!" Sentak Reyhan Dan Rafael Kompak dan itu membuat Galen ersentak karena terkejut.

"Jodoh tau rasa lu!" Desis Noven yang akhirnya bersuara.Ia juga sebenarnya merasa kesal dengan Duo Racun ini yang baginya selalu membuat kerusuhan dimana pun dan kapan pun bahkan situasi apapun.Contohnya saat ini,Mereka baru saja selamat dari kejadian yang hampir saja membuat mereka kehilangan nyawa dan bahkan Reyhan sendiri pun yang terluka akibat tembakan yang di berikan Bobby dengan bisa-bisanya masih dibawa bercanda.
Hahh...kenapa bisa-bisanya ia memasukan dua tuyul ini ke Warrior.Pikir Noven saat ini

Rafael dan Reyhan yang mendengar penuturan dari pemimpinnya itu sontak melotot dan saling pandang satu sama lain dengan tatapan jijik.

"NAJISS!!! Sarkas reyhan dan Rafael lagi-lagi kompak seraya membuang muka dan memperagakan layaknya orang muntah.Galen yang mendengar perkataan Noven dan reaksi dari Dua Tuyul itu sontak Tertawa terbahak-bahak.

Novi kembali dengan membawa keresek putih.Gadis itu berjongkok di hadapan Reyhan dan mengobati dengan telaten.Suasana sedikit canggung,tak ada yang membuka suara sedikit pun.

Noven berdehem,"Makasih ya,udah nolongin kita!"

Novi mengangguk,"Sama-sama."

"Lo kok bisa ada disini?"tanya Arka yang sudah ingin menanyakan hal itu dari tadi.

NOVIONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang