08. Janji Temu

14 3 2
                                    

Note!

Jika ada kesalahan dalam penggunaan bahasa asing, mohon bantu diperbaiki. Dan jangan lupa juga untuk follow, vote dan komen! Terima kasih.

• • ✧ • •

Doh Hyun mendudukkan bokongnya di kursi, berhadapan dengan sosok pria yang hingga kini masih menatapnya dalam kebungkaman, dan memasang ekspresi datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doh Hyun mendudukkan bokongnya di kursi, berhadapan dengan sosok pria yang hingga kini masih menatapnya dalam kebungkaman, dan memasang ekspresi datar. Terlihat terlalu naif, sulit dipercaya.

Sambil mengusap pelan kedua netra cantiknya, Doh Hyun berusaha meyakinkan diri bahwa pria yang berada di depannya bukanlah bayangan, melainkan nyata, benar-benar nyata.

Lalu, demi memuaskan rasa penasarannya, wanita berkulit ivory itu sampai mencubit lengannya sendiri, bahkan memanggil salah seorang pelayan untuk bertanya apakah ia bisa melihat pria itu atau tidak. Berhasil membuat si pria terheran-heran. Dan, ya! Pria yang menjadi alasan dirinya berada di restoran tersebut benar-benar berwujud.

Jadi ... selama ini sang detektif benar, bukan?

“Kau ... Park Seungjee. Pria yang menyelamatkanku waktu itu, kan?” tanya Doh Hyun sembari menautkan alis, berusaha lebih memantapkan indra penglihatannya.

Pria yang ditanya pun sontak mengindahkan kata-kata wanita itu dengan menjawab singkat, “Benar.”

Kali ini sang detektif benar-benar yakin bahwa pria yang katanya sudah meninggal dunia sejak tahun 2017 itu masih hidup, masih bisa dilihat, bahkan saat ini sedang bersama dirinya.

“Jadi kau yang meneleponku?”

Lagi dan lagi pria di hadapannya itu hanya mengangguk sebagai jawaban, terlihat seperti malas berbicara. Namun, itu hanya sebentar. Sebab, selang dua belas detik, pria bermantel hitam yang diketahui bernama Park Seungjee itu membuka suara. Ia dengan nada bicaranya yang dingin bertanya, “Apa kau sudah menerima kotak berisi foto-foto itu?”

Pertanyaan tersebut berhasil mengundang tanda tanya di benak sang detektif. Doh Hyun sampai menyipitkan matanya tanpa mengalihkan perhatian, bahkan berkedip pun tidak.

“Jadi ... kau yang mengirim kotak itu?” tanya Doh Hyun, lawan bicaranya kembali mengangguk untuk ke sekian kalinya. Ia lalu teringat akan momen di mana dirinya melihat Seungjee malam itu. Namun, tidak dengan Dong-Min.

Maka bisa disimpulkan, jika wanita berambut gelombang dengan warna cokelat itu memang tidak salah lihat.

“Dari mana kau mendapatkan foto-foto itu?” tanya Doh Hyun lagi, penasaran. Barangkali ia bisa mendapatkan informasi lebih mengenai banyaknya kasus yang terjadi selama 5 tahun secara beruntun.

Akan tetapi, Seungjee tidak menjawab pertanyaan lawan bicaranya itu, dan malah menegakkan duduknya, serta memanggil seorang pelayan.

Pria beraura dingin itu lantas bertutur, “Pesanlah minuman dulu! Tidak usah terburu-buru mencari informasi!” Ia menunjukkan kesan bahwa dirinya tidak ingin Doh Hyun pergi terlalu cepat--dengan mimik yang masih datar.

[TERBIT] Crime (대구 17'22)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang