chapter 6

4.5K 98 0
                                    

Sinar sang mentari menembus di balik kain panjang nan lembut itu.
Hal itu membuat sang empu menggernyit kan matanya.

"Emhh..."

Mata sipit sipit itu mencoba untuk terbuka perlahan.

Tubuh nya sangat sakit untuk di gerakan.
Hole nya berdenyut denyut nyeri.

"Awhhh hole kuu hikss"

Tetesan air mata kembali mengalir dari ujung mata sang empu.
Ia terus menerus menangis sampai mata nya seperti bengkak.

"Hikss ak-aku mau pulang hikss"

*Click

"Berhenti menangis atau mata mu akan ku congkel juga"

Ucap pria jangkung di depan pintu kamar.
Tampilannya sangat kacau dan bau ini adalah bau yang sangat Deon benci.
Ya benar bau darah.

Sang empu langsung melirik ke arah sumber suara.
Ia menatap bak elang.

"KAU SPYCHO GILA!!!"

Deon melempar bantal ke arah muka sang dominan.
Tapi sayang nya lemparan itu tidak kena karena sang dominan lebih cekatan dan peka akan serangan.

"AKU BENCI KAU DASAR BAJINGAN!!!"

Ucap Deon sambil mengacak ngacak rambut nya frustasi.

Leon yang geram langsung menghampiri Deon yg terus mengamuk.

Ia memegang lengan Deon dengan cengkraman yang kuat.
Hal itu membuat Deon meringis kesakitan.

"Ahh le-lepaskannhh"

Rengek Deon.

"Jadi lah anak baik atau ku silet tangan mu"

*Srakkk

"ARGGHH AHHH!!!"

Satu sayatan berhasil membekas di lengan kanan Deon.

"Argh sa-sakithh hikss"

"Maka menurut lah dan jadi anak baik"

"Hikss i-iyaa hikss"

Leon melepaskan cengkraman lengan sang empu dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Deon hanya bisa menangis sambil memegangi lengan yang habis di sayat oleh si bajingan gila itu.
Deon sangat membencinya.

"(Ku harap kau mati dasar psycho gila!")"

Sumpah Deon di dalam hati.
Ia mulai mengutuk si bajingan itu mulai dari menginginkan ia mati atau apa lah yg membuat nya puas hati.




Siang ini Deon hanya diam di kamar sambil menatap ke luar jendela.
Pemandangan hijau nya taman di mansion Leon terhampar luas.

Ia sangat ingin keluar dari kamar.
Tapi apalah daya Leon mengunci pintu kamar nya itu.
Dan hanya Leon yang tau sandi kamar nya.

"Ummhh mobil siapa itu?"

Ucap Deon sambil terus memperhatikan mobil hitam mewah yang datang ke mansion Leon.

Sang pemilik mobil itu turun saat mobil nya sudah terparkir kan di depan mansion.

Ia turun dengan mengenakan jas hitam panjang dan pakaian yang rapi.
Rambut nya juga diatur sedemikian rupa.

Leon.

Leon turun dengan membawa berkas berkas dari kantor nya.
Lebih tepat nya sih itu kantor yang diberi oleh sang ayah untuk keturunan nya.

Jadi Leon harus mengurus kantor tersebut.
Walau sesibuk jadwal apapun itu Leon selalu memperhatikan kinerja karyawan di kantor nya itu juga.

"Cih bajingan gila!,gue harap Lo MATI!!!"

Teriak Deon dalam kamar.

Ia sangat benci pada Leon.
Kenapa ia harus bertemu manusia gila ini dalam hidup nya hahh.

Deon turun dari kursi tinggi di dekat jendela tadi.

Ia langsung menuju kasur untuk melindungi diri nya dari Leon.
Ia mengambil selimut dan di kenakannya untuk menutupi diri nya.

*Pip pip pip

*Ceklek

Pintu kamar terbuka.
Didapatkannya Leon yang kelelahan sehabis pulang kerja.

Belum lagi juga sebenarnya ia punya bisnis di perdagangan gelap.
Seperti penjualan organ organ manusia , potongan tubuh manusia , dll.

"Pakai ini,malam ini harus dipakai"

Leon melempar tas belanjaan ke arah Deon.

"Auchh,Lo bisa gak sih gak usah kasar sama gue hahh?!!"

Omel Deon kesal.

Leon hanya berdeham malas mendengar celetuk sang empu.
Iya lah orang mana yang gk males kalo abis pulang kerja cape cape hehe.

Leon langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Deon langsung membuka tas belanjaan yang dilempar untuk nya.
Isi nya adalah satu set baju maid untuk ia pakai.

"ANJINGG LO LEONNN!!!!"

Deon membuang tas belanjaan tersebut sampai isinya berserakan.
Ia mengumpat dibalik selimut nya sambil ngambek.

*Cittt

Suara pintu kamar mandi terbuka.
Di dapat kan Leon yang baru selesai mandi dengan menggunakan handuk yang dililit kan di pinggang nya.
Rambut basah nya menambah damage kegantengannya.
Belum lagi perut nya yg sixpack beuhh mantap.

"Aku sudah belikan ini untuk mu dan kamu buang begitu saja?,dasar anak nakal"

Tegas Leon.

Ia mengambil baju maid tersebut dan ditaruh ke atas kasur.

*Srakkk

Leon menarik selimut yang menutupi diri Deon.

"IHHH APA SIHH MAU LO ANJING!!"

Ucap Deon kesal sambil meng-pout kan pipi nya.

"Pakai"

"GAKK!"

Deon menolak dengan tegas permintaan sang dominan.

"Ohh kau lebih suka disiksa terlebih dahulu yaa"

Leon langsung mengambil cambuk hitam nya yg berada di dalam nakas.

Leon langsung mengambil cambuk hitam nya yg berada di dalam nakas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mata Deon langsung melotot saat melihat benda hitam tersebut.

"I-iya iya aku pakai.ta-tapi jangan hukum aku"

Melas Deon dengan raut wajah yang hampir menangis.

"Hm good boy"

Leon memasukan kembali cambuk tersebut ke dalam nakas.

===============>>>

Tbc....
Ntar lagi deh takut kepanjangan hehe
Oke vote nya janlup ya Kaka 🥺🌹

Only Mine 🔞🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang