chapter 7 🔞🔥

6.4K 100 0
                                    

Malam hari...

Deon sudah siap mengenakan baju maid yang telah Leon kasih.

"Ahh sial ini terlalu pendek"

Ucap Deon sambil memegangi ujung rok maid itu.

Ucap Deon sambil memegangi ujung rok maid itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ilustrasi nya

"Gue kayak lonte anjing!"

Ucap Deon saat menatap diri nya di cermin.

Deon keluar kamar mandi dengan gugup karena lirikan mata Leon yang melihat nya dari ujung kaki sampai kepala.
Tatapan mesum dasar.

"Fiuitt~~~"

Siul Leon menggoda.

"Apa ya-yang k-kau liat hah?!"

Ucap Deon sambil menutup bagian dada nya.

"Mari kesini"

Leon menepuk nepuk kasur nya lembut.
Biasa sedang mengkode si empu wkwkw.

Wajah Deon kini seperti kepiting rebus.
Merah malu malu haha.

Deon berjalan perlahan menuju sang dominan.

"Kau cocok pakai ini"

Leon langsung menarik lengan Deon.
Deon yg tidak siap akhirnya terjatuh ke dalam pelukan Leon.

"Mmmhhh"

Desah Deon saat sang dominan menciumi batang leher nya.
Sesekali ia menjilat dan menggigit leher Deon dan meninggalkan karya yang indah.

"Ahhh~~~"

Deon menggigit bibir bawah nya agar desahan itu tidak keluar terus menerus dari mulut nya.

Ia menjambak rambut Leon dengan kencang.
Hal itu membuat Leon meringis sakit.

"Bisa kah kau jangan menjambak rambut ku hahh?!!"

Marah Leon.

"M-maaf"

Deon menunduk takut.

"Pegang disini"

Leon meletakan tangan Deon ke bagian bahu nya.

"Emhh o-ok"

Ucap Deon malu malu kucing.

Leon pun melanjutkan aktivitas nya.
Sekarang ia berganti posisi menjadi duduk.
Dengan posisi Deon yg berada di pangkuan nya.

"Ahnn j-jangan di situhh ahh"

Desah Deon saat nipple nya di mainkan oleh sang dominan.
Di pilin pilin nipple pink nya dan sesekali ia jilat dan hisap seakan bayi yang menginginkan susu.

"Ahh emhhh"

"C-cumhh ahhh"

*Crot

Deon keluar begitu saja.
Ia keluar karena Leon terus memainkan area sensitifnya.

"Siapa yang mengijinkan mu keluar?"

Dengan suara berat khas nya Leon bertanya dengan menatap tajam diri Deon.

"M-maaf kan aku arkhhh"

Satu pukulan berhasil mendarat di belahan pantat nya.

"Ma-maaf kan aku hikss"

Deon menangis kesakitan.
Pukulan itu bukan main main woi.
Sakit banget batin Deon.

"Dasar anak nakal"

*Ctarrr

"Ahhhh st-stopphh"

"Hitung"

*Ctarrr

"Ahhh s-satuhh"

*Ctrarrr

"Duahh ahhh"

*Ctarrrr

"Ahnn ti-tigahh ahhh"

Begitu selanjut nya sampai hitungan ke dua puluh.

Tubuh Deon bergetar hebat menahan sakit.
Belum lagi bongkahan pantat yg tadi nya putih kini menjadi merah.

"Hikss stopphh ku-kumohon ahh"

Tubuh Deon seketika melemah.
Tangannya tidak lagi bisa menompang diri nya.
Kepala nya tenggelam dalam dada bidang sang dominan.

"Hmm good boy , terus lah menjadi anak baik dan menurut lah"

*Chupp

Leon mengecup dahi Deon sekilas.

"I-iyahh hikss"

Punggung Leon penuh dengan cakaran merah karena ulah sang empu.
Tapi rasa sakit itu tertutupi dengan rasa puas.
Yaa puas karena bisa menyiksa Deon haha.

Leon mengubah posisi Deon menjadi telentang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Leon mengubah posisi Deon menjadi telentang.
Wajah Deon merah merona dengan mata sayu dan air liur yang keluar dari ujung mulut.

"Sekarang permainan inti nya"

Deon melotot kaget saat Leon membuka handuk yang melilit di pinggang nya tadi.

Deon langsung menutup wajah nya malu dan yaa sebenarnya dia juga takut akan permainan sang dominan.

===============>>>>>

Tbc...
Jangan lupa vote nya Kaka
Don't be a silent readers 😄✌️

Only Mine 🔞🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang