Precious-2

1K 115 34
                                    

Typo....
Happy Reading!!
_________________
______________________

"Analisismu bagus, tapi perbaiki beberapa yang saya lingkari oke. Jika bisa tambahkan beberapa sumber lagi, mengerti?"

"Ne profesor, lalu sekarang bagaimana? Apa saya sudah boleh pergi?"

Pria tua itu hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan mahasiswi bimbingannya yang satu ini. Terlalu santai dan tak pernah tegang jika melakukan bimbingan. Tapi bagusnya ia menyadari jika mahasiswinya ini sangat gigih dan bisa dengan baik menerima setiap kritik dan saran.

"Boleh silahkan, tapi ingat jangan banyak begadang lagi, kau akan lulus jadi jaga kesehatan." Pria itu berkata juga dengan sedikit nasehatnya karena sedikit banyak tau jika mahasiswinya ini sering begadang karena bekerja paruh waktu di malam hari.

"Ne profesor Han, khamsahamida." Jennie lalu berdiri dan membungkuk sebentar sebelum pergi meninggalkan ruangan salah satu dosen bimbingannya itu.

"Huh~" Helaan nafas beratnya terdengar saat ia sudah berada di luar ruangan.

Menjadi mahasiswi semester akhir memang cukup banyak menguras tenaga dan pikiran karena harus menemui dosen, mencari referensi hingga mengetik dan mengetik lagi jika ada yang perlu di revisi.

Sebenarnya Jennie bisa bersantai saja karena selama bimbingan pun tak banyak revisi yang harus ia lakukan untuk tugas skripsinya itu. Ya walau memang kenyataannya Jennie memang cukup santai untuk mengerjakan skripsinya karena ia yang juga harus bekerja dan terkadang mengambil pekerjaan tambahan di siang hari jika ada kesempatan.

Jennie sudah menyelesaikan segala kegiatan kampus yang bersangkutan dengan syarat wisudanya nanti. Jadi ia tak perlu memikirkannya lagi karena selama tiga bulan belakangan ini Jennie sudah menyelesaikan segalanya meski juga diselingi dengan tugas skripsinya. Ya meski lelah setidaknya Jennie bisa membagi waktunya dengan baik karena ia pun mempunyai targetnya sendiri.

Sebenarnya target Jennie adalah wisuda di semester depan yaitu semester delapan. Tapi karena Jennie kuliah dengan beasiswa jadi akan lebih bagus jika ia bisa lulus lebih cepat dari teman seangkatannya.

Hanya saja Jennie juga ingin mengumpulkan banyak uang agar saat akan di wisuda nanti ia tak perlu pusing dan bersusah payah kesana-kemari mencari uang untuk memenuhi keperluan wisudanya yang lain.

Jangan tanya kemana peran orang tua nya, Jennie tak ingin membahas itu, bahkan kartu ATM yang dulu orang tuanya berikan tak pernah lagi ia pakai. Entah masih ada atau tidak orang tua nya mengirimkannya uang disana Jennie tak tau, yang pasti sekarang ia sudah membuat kartu ATM baru untuknya sendiri dan ia hanya memakai uang dari hasil kerjanya sendiri.

"Jennie-ya!"

Suara yang keras itu terdengar sepanjang koridor yang cukup sepi. Jennie memutar mata malas dan berbalik melihat seorang gadis yang memanggilnya tadi sedang berlari ke arahnya.

"Ini bukan hutan Eunha-ssi, kenapa hobby sekali berteriak?" Katanya malas dan hanya dibalas cengiran saja oleh gadis bernama Eunha itu, dia salah satu teman dekat Jennie di kampus, mereka satu angkatan.

"Aish Jennie-ya aku hanya senang saja saat melihat mu tadi. Aku mencari mu sejak tadi, ternyata kau disini. Darimana? Bertemu profesor Han?" Eunha melirik pintu ruangan yang ia ketahui sebagai ruangan khusus bagi prof.Han yang juga menjabat sebagai salah satu petinggi kampus.

"Heum, hanya ingin memeriksa hasil kerjaku, sudah hampir seminggu rasanya aku tidak melakukan bimbingan."

"Yak santai saja, kau terlalu cepat Jennie-ya. Bahkan aku belum seminar proposal, dan kau sudah mengerjakan skripsi mu." Katanya dengan cemberut.

Your Precious (Smile)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang