Precious-26

517 93 44
                                    

Typo.....
Happy Reading!!
_________________
_____________________

"Hah akhirnya." Jennie bernafas lega setelah menyelesaikan urusannya di toilet.

Setelah membersihkan tangannya di westafel toilet itu Jennie pun keluar dengan niatnya yang akan langsung pulang saja meski di luar sepertinya masih gerimis. Jennie memang masih di perusahaan Real Kim's Group, sekarang ia berada di toilet lantai satu.

Suasana yang sepi di koridor membuat Jennie bersenandung kecil karena perasaan senangnya masih mendominasi. Gadis kucing itu terus berjalan di koridor sepi itu hingga langkahnya terhenti saat mendengar sebuah suara yang cukup keras di belokan yang tepat berada di samping tempatnya berdiri sekarang.

Mata kucingnya membulat dan seketika kakinya langsung berlari menghampiri seorang pria tua yang tampak terjatuh.

"Tuan gwenchana?" Jennie pun langsung membantu pria tua itu berdiri dengan pelan.

"Hah~ sebentar." Pria itu pun mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai.

"Anda tak apa tuan? Apa ada yang sakit?" Tanya Jennie perhatian.

Pria tua itu menggeleng lalu menoleh untuk melihat gadis muda yang menolongnya. "Tak apa nak, tadi saya hanya tak sengaja tersandung kaki sendiri." Jawabnya tersenyum karena sepertinya gadis muda yang menolongnya mengkhawatirkan keadaannya.

Jennie menghela nafasnya lega mendengar jawaban pria tua yang di tolongnya. "Syukurlah jika begitu, apa tuan ingin ke suatu tempat di sini? Aku bisa membantu jika tuan tak keberatan." Jennie menawarkan bantuan.

"Tidak perlu nak."

Pria itu sempat menilik penampilan Jennie kemudian kembali menatap gadis muda yang menolongnya.

"Apa kau karyawan perusahaan ini nak?" Tanyanya penasaran.

"Ah itu, sebenarnya, aku baru saja lulus sesi wawancara untuk menjadi karyawan magang di sini tuan, dan hari ini aku baru menandatangi kontrak kerjanyam jadi aku baru bisa mulai bekerja hari senin." Jawab Jennie tersenyum malu.

"Karyawan magang?"

"Ne." Jawab Jennie cepat dan semangat membuat pria tua itu tersenyum.

"Siapa namamu?" Tanya pria itu lagi.

"Kim Jennie, tuan, anda bisa memanggilku Jennie." Jawab Jennie masih ramah dan tak melunturkan senyumnya.

Pria tua itu mengangguk paham. "Baiklah Jennie-ssi, semoga kau betah bekerja di sini dan sekali lagi terima kasih karena sudah menolong saya." Ucap pria itu tulus.

"Ah tidak tuan, aku hanya menolong saja, ini bukanlah sesuatu yang besar. Tapi terima kasih juga." Jennie pun membungkuk sopan membuat pria itu terkejut tapi ia tak menegur sikap Jennie karena menurutnya Jennie adalah gadis yang baik dan sopan.

"Ah sepertinya hujan sudah reda diluar, tuan sepertinya aku harus pergi sekarang. Apa tak masalah? Aku hanya tak ingin teringgal bis nanti." Jennie izin untuk pergi karena ia melihat lewat jendela yang ada di sana jika di luar hari sudah mulai cerah kembali dengan rintikan hujan yang mulai mereda.

"Tak apa, nanti akan ada yang menjemput saya di sini."

"Baiklah, kalau begitu aku permisi tuan, hati-hatilah." Setelah berpamitan Jennie pun pergi dengan langkah cepatnya karena Jennie memang berniat menaiki bis dan tentu saja ia tak akan menghubungi Junho.

Sementara Pria tua itu ikut melangkah dan berdiri di depan belokan koridor itu dengan matanya yang lurus mengikuti kepergian Jennie.

"Kim Jennie? Sepertinya nama itu tak terlalu asing, wajahnya juga?" Ia bergumam karena merasa tak begitu asing dengan Jennie.

Your Precious (Smile)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang