Precious-62

563 71 3
                                    

Typo.....
Happy Reading!!
.
.
.
.
.

"Sayang maaf ya appa tak bisa menjemput. Ada meeting mendadak dengan klien sore ini."

"Hmm gwenchana appa, J bisa pulang dengan bis."

"Tidak-tidak, tadi appa sempat menghubungi Sehun, katanya dia juga sudah akan pulang. Jadi kamu pulang dengannya oke."

"Appa tak perlu merepotkan Sehun oppa."

"Tidak merepotkan, Sehun juga bilang kalau dia ingin berkunjung lagi ke rumah. Jadi kamu pulang dengan Sehun, appa juga sudah bilang padanya agar tak membiarkanmu pulang dengan Taehyung."

"Appa kenapa appa jadi begini? Taehyung tak salah."

"Jangan coba membujuk appa sekarang. Appa matikan dulu, nanti appa akan tanyakan pada Sehun untuk memastikan jika kamu benar pulang dengannya. Jangan coba bernegosiasi dengannya."

"Appa~"

"Jangan merengek sekarang, tidak ya tidak."

Jennie mendengus sebal pada ayahnya. "Appa menyebalkan."

"Hmm ya appa menyebalkan, jadi jangan membantah. Sudah appa tutup dulu. Bye sayang."

Tuut

Jennie menghentakkan kakinya kesal setelah panggilan terputus, ayahnya menyebalkan tapi sekarang Jennie tak berani untuk melawan lebih keras seperti dulu. Bukan karena ia tak bisa melawan, tapi Jennie menghormati ayahnya. Dulu ia berani melawan bahkan berteriak pada ayahnya karena Jennie merasa semua tindakan ayahnya tanpa dasar dan sebab. Jennie pikir ayahnya tak menyayanginya.

Tapi sekarang berbeda, Jennie sudah tau jika semua tindakan ayahnya dulu ada sebabnya, Jennie tau ayahnya menyayanginya, dan yang paling penting Jennie tau alasan kenapa ayahnya menyuruhnya untuk menjauhi Taehyung untuk sementara.

Entah sampai kapan ia harus di suruh menjauhi Taehyung. Jennie tak tau apa maksud ayahnya, apa ayahnya memang menyuruhnya menjauhi Taehyung untuk sementara atau selamanya. Itu yang Jennie takutkan.

"Kenapa wajahnya kesal begitu? Siapa yang menelponmu?"

Jennie sedikit tersentak saat Taehyung tiba-tiba sudah ada di sampingnya.

"Oppa~ kau mengejutkanku." Rengeknya.

"Maaf, aku tak bermaksud." Ucap Taehyung panik dan langsung memegang kedua bahu Jennie agar menatapnya.

"Kenapa wajahnya cemberut begitu heum? Ada apa cantiknya aku?"

Jennie semakin cemberut saat mendengar ucapan Taehyung, bukan karena kesal, tapi kata-kata 'Cantiknya aku' terdengar sangat lembut dan tulus ditelinga Jennie. Mengingat keadaan mereka sekarang membuat Jennie merasa ingin menangis saja, biarlah di kata cengeng.

"Hey kenapa semakin cemberut sih? Mau pulang kan? Aku antar ya?" Taehyung mengusap kepala kekasihnya itu, tak perduli beberapa karyawan sudah menatap mereka karena sekarang posisinya mereka sudah di luar depan lobby.

"Oppa maaf aku tak bisa."

"Kenapa? Apa appamu melarang?"

Jennie mengangguk membuat Taehyung hanya bisa menghela nafasnya pasrah.

"Maaf oppa, aku tak bisa membantah perintah appa sekarang. Situasinya sedang tak baik."

"Tapi apa benar tak bisa? Aku hanya akan mengantarmu sampai gerbang saja."

"Oppa tau kan appa juga mempekerjakan beberapa bodyguard untuk berjaga disekitar rumah? Jika mereka melihat oppa mengantarku mereka pasti akan melapor pada appa,, dan aku tak mau nanti appa malah semakin marah."

Your Precious (Smile)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang