Precious-29

473 96 38
                                    

Typo....
Happy Reading!!
_________________
_____________________

Senin pagi yang cerah tak kalah cerah dari senyuman si gadis berpipi mandu yang sejak tadi bersenandung di depan cermin riasnya sambil mengolesi wajahnya dengan make up agar terlihat cantik. Ah tidak, tanpa make up pun ia juga masih cantik bahkan lucu, benar kan?

Jennie tak berdandan berlebihan karena ia lebih menyukai riasan yang terkesan natural pada wajahnya. Apalagi mengingat hari ini ia akan bekerja sebagai karyawan magang baru di salah satu perusahaan besar, jadi Jennie tak mau meninggalkan kesan yang buruk jika ia berdandan berlebihan.

"Sudah cantik." Ia memamerkan gummy smile nya sendiri di depan cermin, lalu berdiri dan pergi memgambil tasnya di kasur bersiap untuk sarapan di bawah sebelum pergi bekerja.

Karena keluarganya tak tau ia akan bekerja lagi, Jennie pun melapisi pakaian atasnya dengan sweeter, sesungguhnya pakaian untuknya ke kantor pun tak heboh. Jennie juga sebelumnya sudah mengamati para karyawan kantor saat bekerja. Jadi Jennie bisa menyesuaikan gayanya.

Tibanya di bawah Jennie sudah melihat anggota keluarganya yang lain sudah duduk di kursi meja makan, tapi sepertinya mereka juga baru duduk.

"Pagi sayang." Sapa Min-Ah tersenyum saat melihat kehadiran putri bungsunya itu.

"Hmm pagi." Balas Jennie singkat lalu duduk di sebelah kakak tertuanya.

Namjoon tersenyum saat Jennie menoleh padanya, pria itu mengusap rambut sang adik pelan tapi tetap mendapat protesan dari Jennie yang langsung mengerucutkan bibirnya.

"Oppa jangan merusak rambutku."

"Oppa tidak mengacaknya sayang, oppa hanya mengusap pelan. Oke maaf heum." Namjoon masih tersenyum gemas pada sang adik, rasanya ingin ia mencium kening atau pipi adiknya sebagai sapaan sayangnya.

Tapi Namjoon sadar itu tak bisa ia lakukan karena adiknya bisa saja mengamuk padanya.

"Tetap saja, aku tak ingin semuanya berantakan."

"Sudah sayang kamu masih cantik kok." Ucap Min-Ah mencoba menenangkan kekesalan putrinya.

Jennie terdiam saat ibunya berbicara, sesungguhnya semenjak kejadian di mall itu Jennie tak banyak bicara lagi dengan ibunya. Bahkan setelah makan siang hari itu Jennie meminta untuk pulang saja karena suasana hatinya memburuk.

Selanjutnya sarapan pagi itu hanya di isi keheningan karena semuanya sudah berfokus untuk mengisi perut mereka. Hingga tak berapa lama Jennie terlebih dahulu menyelesaikan sarapannya.

"Aku sudah selesai, aku pergi dulu." Ucapnya berpamitan,

Semuanya menatap si bungsu yang sudah berdiri dan bersiap pergi, tidak biasanya bungsu mereka pergi lebih pagi seperti ini.

"Emm, sayang kamu mau kemana?" Tanya Seon Ho akhirnya berbicara setelah sejak tadi ia hanya menaham diri dari menyapa putrinya.

Jennie tak langsung menjawab, gadis itu menatap keluarganya yang sepertinya bukan hanya ayahnya yang penasaran tapi ibu dan kakaknya juga penasaran kemana ia akan pergi sepagi ini.

"Apa itu penting untukku jawab?" Tanya Jennie balik.

Seon Ho menghela nafasnya mendengar balasan sang putri yang terdengar tak suka dengan pertanyaannya.

"Appa hanya ingin tau kemana putri appa pergi sepagi ini. Pakaianmu juga sepertinya semi formal meski sudah di lapisi sweeter."

"Aku tidak akan memberitahu jika akhirnya kalian akan melarangku. Jadi maafkan aku, kali ini tolong jangan ikut campur urusanku, aku pergi dulu." Meski berkata begitu Jennie tetap membungkuk sopan dan setelahnya pergi meninggalkan keluarganya yang masih menatapnya.

Your Precious (Smile)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang