Menetralkan rasa kagetnya, Karin berdehem mencoba profesional. Andai tidak mengingat misi ini di tugaskan langsung oleh bosnya mungkin saat ini ia akan menjerit histeris saking bingung dan kagetnya. Bukankah kekasih Sasuke adalah Matsuri? Lalu kenapa bosnya akan menikahi wanita ini terlebih saat ini wanita didepannya sedang hamil. Mungkinkah Sasuke berselingkuh? Wanita didepannya sangat cantik bukan tidak mungkin Sasuke tergoda meskipun selama ini yang ia tau Sasuke tipe pria yang tidak suka bermain wanita. Karin mengakui, jika ia seorang laki-laki bukan tidak mungkin ia juga tergoda. Meskipun wanita didepannya menggunakan pakaian sangat biasa nyaris mendekati lusuh karena warnanya yang memudar tidak dapat mengurangi kecantikan yang dimiliki wanita ini. Karin meringis, bahkan tanpa sapuan make up wanita ini sangat cantik.Berdehem, Karin memperkenalkan diri tanpa mengulurkan tangan mengingat mereka masih dipisahkan pagar besi berkarat setengah dada. " Perkenalkan saya Uzumaki Karin sekretaris Uchiha Sasuke."
Mendengarnya Sakura sedikit terkejut. Tebakan awalnya ternyata salah total lalu apa yang dilakukan sekretaris Sasuke disini? Melihat kode mata Karin, Sakura segera membuka pagar rumahnya menimbulkan deritan kecil. Sakura sedikit malu melihat ringisan di wajah Karin. Setelah Sakura bergeser sedikit, Karin melangkah memasuki halaman Haruno lalu mendekati pohon besar tidak jauh dari posisi mereka. Berdiri di bawah cuaca panas benar-benar menyiksa Karin.
"Anda tidak masuk?" Sakura bertanya bingung melihat Karin masih berdiri dibawah pohon tanpa ada niat berjalan ke arah pintu.
"Tidak perlu. Kita harus segera ke Uchiha Hospital." Tangan-tangan Karin masih mengipasi dirinya sendiri. "Kemarilah nona Izumi disana panas."
Mengikuti perintah Karin, Sakura melangkah pelan mendekati posisi Karin kemudian bertanya bingung. "Rumah Sakit?" Karin mengangguk. "Untuk apa?"
Karin menjawab jujur. "Memeriksa kandungan anda nona." Sakura terkisap tanpa disadari Karin yang sibuk melihat jam tangan di pergelangan kirinya. "Ini hampir jam 2 sebaiknya kita berangkat. Apa anda perlu masuk dulu?"
Menepis rasa bingungnya Sakura menggeleng. Izumi saat ini tidak berada di rumah jadi ia tidak perlu masuk ke rumah.
Karin mengangguk. "Baikkah ayo berangkat." Memberi isyarat agar Sakura mengikutinya ke mobil yang terparkir tidak jauh dari kediaman Haruno.
Meski gugup, bingung, ragu, Sakura berjalan pelan mengikuti langkah Karin. Menyaksikan Karin membukakan pintu belakang untuknya membuat Sakura tidak enak hati. Meski bukan berasal dari keluarga kaya sedikit tidak ia mengerti.
"Aku akan duduk di depan bersamamu." Melihat Karin akan mendebat, Sakura segera menambahkan. "Aku tidak nyaman kalau duduk sendiri di belakang."
Mengalah, Karin membuka pintu depan. Meski masih bingung dengan hubungan bosnya dengan wanita ini ia harus tetap bersikap sopan pada calon istri bosnya. "Silahkan nona." Memastikan Sakura duduk nyaman, Karin segera menutup pintu mobil kemudian membuka pintu kemudi lalu melajukan mobil merahnya menuju Uchiha Hospital.
*****
Uchiha Corp.
"Jadi kau akan memutus hubunganmu dengan Matsuri?" Suara datar Gaara memecah keheningan di ruangan Sasuke. Jade nya menatap serius Sasuke yang duduk di depannya.
Sebelum menjawab, Sasuke menyesap kopi hitam yang dibawakan Jugo beberapa menit lalu. "Kau ingin adikmu menjadi yang kedua?"
Gaara mengernyit. "Kau berniat seperti itu?"
Ada emosi dalam kalimat Gaara dan Sasuke menyadarinya. Tersenyum tak acuh, Sasuke meletakkan kembali cangkirnya di atas meja. "Aku tidak mengatakannya."