Apakah wanita itu Izumi?
Tidak mungkin!!! Namun.....
Memastikan sesuatu, Sasuke segera mencari nama Itachi di ponselnya. Berdecak malas saat Itachi tak kunjung menjawab. Sekali lagi jarinya menekan icon bergambar telepon.
Menelan kunyahannya, Naruto bertanya penasaran saat Sasuke menempelkan ponselnya lama namun tak kunjung bicara. "Teme siapa yang kau hubungi?" Kembali memasukkan pizza ke mulutnya.
"Hn."
Naruto harus mengingatkan dirinya jika berbicara dengan Sasuke perlu stok kesabaran lebih besar. Tidak ingin darah tingginya naik, Naruto lebih memilih fokus pada pizzanya daripada makan hati berbicara dengan Sasuke.
Sasuke bersumpah jika panggilan ke enamnya tidak di jawab Itachi ia dengan senang hati akan meminta Jugo membawa Itachi ke Konoha saat ini juga. Namun rencana Sasuke gagal saat suara Itachi memasuki telinganya.
"Astaga Sasuke aku sedang mandi. Kita baru berpisah sehari."
Sasuke mengernyit jijik mendengar nada kasih sayang Itachi. "Malam pesta lajang Shikamaru Shisui dimana?"
"Di dunia."
Sasuke mengumpat dalam hati dengan jawaban super polos Itachi. "Itachi." Memanggil penuh penekanan.
"Astaga!! Shisui masih di dunia malam itu. Dia belum meninggal."
Mencoba tidak terpancing emosi, Sasuke menarik napas lalu membuangnya pelan. Sudut onyx melirik Naruto yang berwajah bodoh saat memakan toping sosis. Tidak tertarik, Sasuke kembali fokus pada Itachi.
"Shisui dimana malam itu?"
Hening
Sasuke tau saat ini Itachi sedang mengingat jadi dia tidak mengganggu. Menunggu hampir satu menit, suara Itachi mengalun.
"Mengurus pembangunan Villa di Ame. Kenapa Sasuke?"
"Kau yakin?"
Decakan Itachi menyapa telinga Sasuke.
"Tentu saja. Satu hari sebelumnya Shisui memintaku membawa Izumi saat aku akan ke Ame."
Belum puas, Sasuke kembali memastikan. "Jadi malam pesta lajang Shikamaru kalian bertiga di Ame?"
"Iya. Kenapa memangnya?"
Tanpa repot-repot menjawab, Sasuke memutus kontak begitu saja. Tidak memperdulikan Itachi yang mencak-mencak di ujung sana.
Memutar-mutar ponselnya di tangan, otak Sasuke mulai berpikir. Perkataan Itachi membuktikan jika wanita malam itu bukan Izumi. Sudut hatinya merasa lega. Ia tidak ingin terbelenggu rasa bersalah pada Shisui jika wanita yang di tidurinya masih berstatus kekasih sepupunya dulu.
Lalu siapa wanita malam itu??
Selama ini satu-satunya wanita bermata emerald yang pernah ditemuinya hanya Haruno izumi. Otaknya langsung tertuju pada wanita itu saat Naruto menyebut emerald meskipun kemungkinannya kecil. Ia mengenal bagaimana posesifnya Shisui. Sangat tidak mungkin membiarkan kekasihnya berkeliaran di club tanpa dirinya.
Lelah berpikir, Sasuke melirik Naruto yang masih sibuk mengunyah. "Apa kau ingat warna rambutnya Dobe?" Tidak ada sahutan membuat otak Sasuke kembali berfikir.
Setelah menghabiskan hampir setengah loyang Naruto bersandar di sofa. Mengambil beberapa lembar tisu kemudian membersihkan jari-jarinya. Tanpa rasa bersalah melempar begitu saja bekas tisu diatas meja. "Teme besok kau menikah. Kau tidak pulang?" Tidak mendapat sahutan, Naruto meraih botol air meneral lalu meneguknya habis. "Aku sangat kenyang." Dengan santai menepuk perutnya yang sedikit membuncit. Tidak ada sahutan membuat Naruto melempar botol kosong ke arah Sasuke. Melihat ekspresi kaget Sasuke seketika Naruto tertawa keras. "Astaga Teme apa kau masih memikirkan wanita itu?"