Memukul Sasuke tidak ada gunanya karena tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada ia akan menciptakan masalah baru.
Bayangan histeris wajah Mikoto, Kaguya dan Rin serta kemurkaan Madara, Fugaku dan Obito sudah terlihat jelas di otak Itachi karena lebam di wajah Sasuke.Mereka berdua bisa saja merekayasa Sasuke di keroyok tetapi Itachi sangat yakin kakek, ayah dan pamannya akan mengirim semua bodyguard dibawah kendali mereka untuk mencari pelaku dan ia pribadi juga tidak tega memukul adiknya terlebih bogeman juga tidak akan ada manfaatnya sekarang. Jika dulu ia langsung tahu pelakunya Sasuke, tentu saja ia tidak akan berpikir dua kali untuk memukulnya. Menyeret bocah ini kehadapan Sakura untuk bertanggung jawab.
Itachi memijit pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut. Jika bayi dalam perut Sakura anak Sasuke otomatis Sasuke harus bertanggung jawab dan beruntungnya mereka sudah menikah. Hanya perlu menjelaskan pada para tetua dengan pelan meski Itachi rasa tidak semudah itu karena ia harus memberi alasan yang masuk akal kenapa ia menukar identitas Izumi dan Sakura.
Yang menjadi permasalahan sekarang dimana ia harus menempatkan Izumi. Jika Sakura mengaku mengandung anak Sasuke otomatis para tetua akan mencari Izumi dan bayinya lalu bagaimana setelah itu?? Tetua pasti akan memaksa Izumi masuk ke Uchiha karena bayinya lalu siapa yang akan menikahi Izumi di antara ia dan Sasuke????
Itachi mengacak surainya gusar. Menatap Sasuke frustasi lalu berkata, "Sekarang bagaimana???? Ahhh masalah kalian membuat kepalaku ingin pecah."
Sasuke sangat tahu apa yang dipikirkan Itachi karena memikirkan masalah ini juga membuat suasana hatinya langsung berubah. "Aku kesini karena itu?"
Itachi menatap Sasuke kesal. "Seandainya kau langsung mencari Sakura. Situasinya tidak akan serumit ini."
Sasuke memutar mata. "Malam itu aku dalam pengaruh alkohol. Aku tidak mengingat wajahnya."
Itachi mencebik, berkata menghina. "Tidak ingat wajah tetapi ingat dimana penetrasi."
Ingin sekali Sasuke menonjok wajah mengejek Itachi. "Beda." Membuang muka saat Itachi menatapnya seolah berkata masa.
Menetralkan suasana hatinya yang bercampur aduk, Iatchi duduk tegak, menatap Sasuke serius. "Jadi alasanmu curiga mereka dua orang dari ini?"
Sasuke mengangguk. "Berada di tempat yang berbeda dalam waktu sama tidak mungkin bisa dilakukan satu orang."
Itachi tidak tahu harus bersyukur atau tidak karena jujur pada Sasuke saat menanyakan keberadaan Izumi dulu. Merasa emosinya lebih tenang, Itachi membuka mulut. "Jadi kenapa kau tidak mencari Sakura selama ini?"
"Aku mencarinya tetapi tidak ada petunjuk. Aku mendapat petunjuk baru-baru ini." Onyx Sasuke berkilat jujur dan Itachi menyadarinya.
Menghela napas, Itachi mencoba memikirkan solusi tetapi otaknya seolah buntu. "Lalu bagaimana sekarang."
"Ini yang ingin aku diskusikan."
Sekarang Itachi paham tujuan Sasuke menemuinya. Memang benar, Sasuke tidak akan mencarinya jika bukan karena masalah yang sangat penting. "Aku akan bicarakan masalah ini dengan Izumi lebih dulu."
Sasuke menyetujui. "Kau akan ke Oto?"
"Iya. Berbicara langsung lebih baik." Itachi merogoh ponselnya. Mengirim pesan pada Zabuza untuk menyiapkan jet pribadinya.
Mengingat sesuatu, Sasuke memberi peringatan. "Hati-hati. Ayah dan Ibu ada di Oto."
Kegiatan mengetik Itachi berhenti sesaat lalu melanjutkan kembali tanpa menatap Sasuke. "Oto luas jangan khawatir." Sasuke tidak berkomentar untuk sesaat. "Pemikiran Izumi tidak bisa di tebak. Semoga dia tidak mengeluarkan solusi yang membuat situasi semakin rumit."