Chapter 11 😜😜

126K 5.2K 150
                                    

Bima berusaha menekan miliknya, tapi tetap saja lubang sempit Faas belum mampu menerima seluruh batangnya.

Bima memaklumi karena ini kali pertama untuk Faas, dengan sabar Bima mengeluar masukkan miliknya.

Sungguh ini bukan gaya Bima sama sekali. Bercinta dengan perasaan? Rasanya sungguh gila, antara bahagia dan puas berhasil menyentuh orang yang ia cintai tanpa perlawanan.

Masih belum terbiasa karena sentuhan itu, Faas merangkul punggung lebar Bima dan sesekali menancapkan kukunya disana.

"AKHH" desah Bima, ia tak mampu menggambarkan nikmatnya bercinta dengan Faas, lubang virgin, lembut dan sempit itu akan Bima pastikan hanya dia yang bisa menikmatinya.

"Fa.....EMHH.....AAHH.....lubangmu sangat lembut aahh" Bima terlalu menikmati sensasi yang diberikan lubang Faas pada miliknya. Rasanya sampai membuat seluruh saraf dan tulang belakangnya rileks.
(Yang merasa cowok jangan pura2 gak ngerti dengan apa yang gue maksud 😂).

Mengabaikan goresan pada kulitnya, Bima terus menghentak lembut miliknya pada lubang becek Faas.

"Aahh...." satu desahan lolos dari mulutnya.

Mendengar itu Bima terkekeh kemudian mencium bibir Faas tanpa menghentikan pergerakannya.

"Emhh....." Faas merasa sesuatu dibawah sana membuatnya tiba tiba melayang disaat Bima bergerak menyentuhnya berulang ulang.

Bima melepas ciumanya dan menikmati ekspresi Faas yang keenakan karena miliknya.

"Om.....aahh.....aahh.....aahh...." matanya terlihat sayu dan tersirat nafsu didalamnya.....Bima tau itu.....ia akan bergerak lebih cepat dan memasukkan seluruh batang miliknya masuk kedalam.

"AAHH Fa....."Bima sungguh ingin teriak saat seluruh batangnya berhasil masuk kedalam lubang panas itu.

Faas tampak begitu sexy dengan pandangan seperti itu.

Ditambah ia dengan jelas dapat melihat miliknya yang dijepit keluar masuk pada lubang Faas yang sepertinya akan bengkak setelah sesi bercintanya di kali pertamanya ini.

Bima semakin termakan oleh nafsunya sendiri, ia keluar masuk dengan tempo yang cepat dan membuat Faas semakin frustasi akan kenikmatan juga sedikit rasa perih yang diberikan Bima.

"Om.....pelan.....aahh....aahh" Faas terus mendesah, ia tidak menyangka kalau lubangnya akan memberikan sensasi seperti melayang dan ia ingin terus merasakan hal itu.

Tapi sayang, Bima belum bisa menggunakan banyak gaya, takut Faas akan semakin terluka setelahnya, ia hanya mengangkat bokong Faas dan membuatnya sedikit terangkat.

Bima menghentakkan miliknya kali ini dengan lebih cepat dan tak beraturan, Faas hanya pasrah menerima sodokan milik Bima.

Tubuhnya hanya mengikuti pergerakan dari Bima.

Keduanya saling menikmati sesi bercintanya. Tubuh kecil Faas memudahkan Bima untuk mengangkatnya.

"Emhh.....aaaaahhhh, pelan aahh" Faas hanya mempu mendesah, apa yang dirasakannya sungguh tak bisa dijabarkan dengan kata kata. Pengalaman pertamanya sungguh nikmat.

Bahkan Faas sendiri tak memyangkan kalau sodokan Bima bisa membuatnya melayang dan ingin lebih.

"Aahh om....."

"Kenapa hm" jawab Bima sambil sesekali menghetakkan miliknya dengan keras.

"Mau aahh.....pipis"

Melihat wajah memerah dan mata sayu Faas membuat Bima semakin jauh dari kata puas.

Bima tergila gila dengan bocah dekil itu dan membuatnya keluar dari zona indahnya.

"Keluarkan saja baby"

Bima memangku tubuh kecil Faas, kemudian ia berdiri setengah badan dan lutut sebagai tumpuannya.
Faas yang takut jatuh memeluk leher Bima.

Bima menghisap leher Faas sekali lagi kemudian dengan gaya koala Bima menjarah lubang Faas dengan sangat brutal.

"Aahh.....aahh.....aahh om, pipis aahh"
Faas tak kuat lagi menahan ejakulasinya.

Semakin erat Faas memeluk Bima menandakan ia akan sampai pada puncaknya.

"Aahh om.....aahh"

"Bersama baby" Bima semakim memperdalam tusukannya akhirnya mereka mendesah panjang dengan beraamaan.

"AAAAHHHH.....HAH.....HAH.....HAH.....HAH" keduanya meraup nafas dalam dalam pasca keluarnya carian mereka.

Tubuh Faas lemas, namun Bima seakan belum puas, ia menidurkan Faas dan menekan miliknya dalam dalam seolah tak rela membiarkan cairannya keluar setetespun.

Faas yang masih menikmati euforianya, mendesah kecil, ujung milik Bima menekan sesuatu didalamnya.

Faas ingin protes tapi tak mudah menyingkirkan tubuh besar Bima.

Rasa nikmat didalamnya membuatnya lemas "emhh om....." Faas tidak bisa protes dan rasa hangat membasahi kulit keduanya. Faas squirting dan itu membuat Bima terkekeh.

"Seenak itu hm" ucapnya sambil menatap Faas yang kini memalingkan wajahnya.

Sial wajah Bima terlalu tampan dari jarak dekat. Jantung Faas berdetak jauh lebih kencang. Ia sungguh malu saat ini.

"Kenapa diam Fa, apa ingin melanjutkan round yang kedua?"

Mendengar itu nyawa Faas serasa tidak lagi ditempatnya "Enggak".

Bima perlahan bangkit dari atas tubuh Faas dan melepas miliknya diikuti cairan miliknya yang ikut mengalir keluar dengan cukup banyak.

Faas terlihat menggiggit bibir bawahnya menahan desahan akibat dari ditariknya keluar milik Bima.

"Ingin ikut mandi" tawar Bima dengan mengulurkan tangannya.

"Gak" jawab Faas ketus.

Bima lagi lagi terkekeh, Faas sungguh menggemaskan, sifat random dan galaknya selalu berhasil mengusik hatinya.


.

Kembali dari kamar mandi, Faas sepertinya tertidur.

Bima sempat menyuruh orang untuk membersihkan tubuh Faas, namun melihat kulit Faas disentuh orang lain membuatnya tak suka dan sedikit cemburu.

"Jangan menyentuhnya, bersihkan saja kasur itu dan ganti yang baru" ucapnya kemudian membawa Faas kesofa lembut dan dengan telaten Bima memberihkan tubuh telanjang Faas seorang diri. "Bisa bisanya aku melakukan seperti ini" gumamnya namun ia sangat hati hati mengusap permukaan kulit Faas.









Nih buat para jomblo aku kasih adegan NC..... 😂😂

Awas gak vote dan komen. Kirim santet.....


Gairah Om Om ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang