One Piece:Aku Mengubah Nami Menjadi Laksamana Angkatan Laut!

Bab 19: Kerusuhan Bajak Laut, Kota Rogge yang Berbahaya!

Bab 19: Kerusuhan Bajak Laut, Kota Rogge yang Berbahaya! (Berlutut Untuk Suara Evaluasi Bunga.)IKLAN

"Terima kasih, Lu En!"

Luffy berbalik dan menertawakan Lu En sambil berlari.

Melihat sosok Kru Topi Jerami yang pergi, Nami tiba-tiba cemberut tidak senang.

"Mengapa membiarkan mereka pergi? Itu bajak laut besar dengan harga buronan 30 juta! Juga, apakah kamu kenal orang itu?"

"Dia teman lama yang kubilang ingin kutemui."

Nami sedikit terkejut ketika dia mendengar ini.

Dia tidak pernah berpikir bahwa Lu En, seorang perwira angkatan laut, benar-benar ada hubungannya dengan bajak laut.

Tapi menilai dari kontak barusan, kelompok orang ini tidak terlihat seperti bajak laut yang kejam, melainkan bodoh.

Merasakan angin bertiup di sekitar, Lu En melihat ke langit mendung, lalu tersenyum dan menyentuh kepala Nami, berkata:

"Ayo pergi, pria besar akan segera datang."

Dibandingkan dengan Drago, ada hal-hal yang lebih merepotkan untuk dihadapi saat ini.

...

Di kota, dalam menghadapi kekacauan ini, semakin banyak perompak yang menyadari bahwa kesempatan itu akan datang.

Saat ini, monster Smoker itu sedang sibuk mengejar Straw Hat Boys. Dengan Angkatan Laut yang ditempatkan di kota, pasti mustahil untuk mengendalikan situasi!

Jadi, ketika bajak laut pertama menikam perut warga sipil tak berdosa dengan belati, kerusuhan pun dimulai!

"Ahahahaha! Setelah menahan sekian lama, akhirnya aku bisa curhat!"

IKLAN

"Sementara monster itu tidak ada, kita bisa melarikan diri dengan cepat!"

"Saudaraku, bebaskan tangan dan kakimu untuk menjarah! Persiapkan kami untuk pergi ke rute yang bagus!"

Sebagai tempat dibukanya Age of Discovery, ada sejumlah besar perompak tak dikenal yang bersembunyi di kota Rogge, kebanyakan dari mereka diintimidasi oleh Smoker dan bersembunyi dalam kegelapan diam-diam, tidak berani melakukan kesalahan.

Namun situasi kacau saat ini telah membuka celah bagi keganasan mereka yang telah lama tertahan.

Sejak itu sudah di luar kendali!

Semakin banyak perompak mulai turun ke jalan, menyerang warga sipil dengan berbagai pisau tajam dan menjarah harta benda.

Sejenak, suara siulan badai bercampur dengan tawa menyeringai para perompak dan tangisan warga sipil, dan kota Rogge yang damai di masa lalu langsung menjadi tempat tanpa hukum.