One Piece:Aku Mengubah Nami Menjadi Laksamana Angkatan Laut!

Bab Empat Belas: Hanya Sedikit Lebih Buruk Dari Nami

Bab Empat Belas: Hanya Sedikit Lebih Buruk Dari NamiIKLAN

East Blue, Kotapraja Rogge.

Sebagai kampung halaman Roger One Piece dan tempat One Piece dieksekusi, ia juga dikenal sebagai kota awal dan akhir.

Pada hari ini, Tashigi bersiap untuk pergi ke toko senjata di kota untuk merawat Shigure pedangnya seperti biasa.

Akibatnya, tepat setelah melewati jalan yang ramai, saya melihat seorang pria dan seorang wanita berjalan di kejauhan.

Anak laki-laki itu mengenakan jas Marinir kuning dengan kemeja bermotif dan celana pendek di dalamnya. Gaya rambutnya yang sedikit acak-acakan pas dengan poni tengah tipis di dahinya, dan wajahnya yang halus selalu sedikit malas.

Dilihat dari lencana di pundaknya, ternyata dia adalah seorang kolonel.

Gadis itu, di sisi lain, langsung mengenakan lengan pendek bergaris biru dan putih, dipasangkan dengan hot pants putih, memamerkan sosok seksinya tanpa keraguan, dan dipasangkan dengan wajah imut dan lembut, dia adalah gadis cantik yang langka.

"Menurutku saber standar yang dikeluarkan oleh Marine cukup bagus. Murah dan mudah digunakan. Aku paling benci berbelanja."

Saya melihat anak laki-laki itu menggaruk kepalanya dengan depresi, dan saat dia ingin menyalakan rokok, dia direnggut oleh gadis cantik itu.

"Tidak! Apakah kamu lupa bahwa hantu menyebalkan bernama Hawkeye mengatakan bahwa dia akan datang untuk melawanmu setelah kamu memiliki pisau terkenal di tanganmu?"

"Aku tidak ingin bertemu pria itu lagi, dia sangat berbahaya!"

"Ngomong-ngomong, aku harus membelikanmu senjata berguna kali ini!"

Pria dengan mata elang...

Mungkinkah?

Wajah Tashigi berubah, dan dia hendak maju untuk menanyai kedua orang itu, ketika tiba-tiba dua sosok jangkung muncul di hadapannya.

IKLAN

"Hei, kamu tidak bersama monster itu hari ini."

"Bos kami dibawa ke penjara oleh Anda, bagaimana Anda akan memberikan kompensasi kepada kami?"

Dua perompak ganas, dengan senjata di tangan, menatap tajam ke arah Tashigi.

Yang terakhir memegang pedang Shigure yang terkenal di tangannya, mendorong kacamatanya dengan ringan, dan berkata, "Jika kamu masih tidak bertobat, aku bersedia menugaskannya sampai akhir."

"Maukah kau menemaniku sampai akhir?"

Bajak laut yang agak gemuk itu tersenyum, mengangkat pisau panjangnya, dan menebas!

"Kalau begitu beri tahu monster itu untuk kami setelah kamu mati! Dia membuat impian kami memasuki rute besar hancur!"