One Piece:Aku Mengubah Nami Menjadi Laksamana Angkatan Laut!

Bab 57: Tenaga Manusia Memiliki Batasan.

Bab 57: Tenaga Manusia Memiliki Batasan.IKLANIKLAN

Buah Iblis, keberadaan di luar akal sehat.

Sejak kemunculannya, belum ada yang menjelaskan sepenuhnya prinsip kekuatan magis yang dikandungnya.

Demikian pula, pengguna kemampuan yang tak terhitung jumlahnya yang memakan buah terus mengembangkan dan menggunakannya, menembus batas atas kemampuan yang dibawa oleh buah berkali-kali, dan bahkan menyebabkan keajaiban.

Tidak diragukan lagi, Lu En dapat yakin bahwa Shiki 'Singa Emas' di depannya adalah salah satu dari mereka yang menyebabkan keajaiban, bahkan mencapai titik bencana alam.

Dengan setiap gerakan, gunung, laut, awan, dan hujan semuanya ada dalam genggamannya!

Namun, bagaimanapun juga, kekuatan manusia terbatas.

Tidak bisa menahan erosi bertahun-tahun.

"Apa? Apakah kamu menunjukkan kelelahan?" Melihat Shiki yang sedikit terengah-engah, Lu En tersenyum.

"Jiehahahaha, bagaimana mungkin, Laozi adalah 'Singa Emas' yang terkenal!" Shiki tertawa terbahak-bahak: "Kecuali Roger, tidak ada seorang pun di dunia ini yang memenuhi syarat untuk mengalahkanku!"

Lu En memutar matanya saat mendengar itu.

Produk ini memang penggemar nomor satu Roger.

Jangan pernah lupa menyebut Roger.

"Namun, Nak, kamu sangat kuat!" Golden Lion tiba-tiba berkata dengan ekspresi serius, "Jika kita dilahirkan beberapa dekade sebelumnya, kita berdua akan bekerja sama untuk menguasai seluruh dunia!"

Sambil berbicara, dia menarik 'Pohon Mati' dan 'Sepuluh Sakura' dari kakinya, dan berkata sambil menyeringai: "Sayang sekali, sekarang kamu memilih untuk menjadi musuh Laozi."

Apakah Anda akhirnya siap untuk memberikan segalanya?

Mengatakan bahwa yang paling membuat Lu En takut pada lelaki tua ini bukanlah kemampuan buahnya yang sebanding dengan bencana alam, tetapi ilmu pedang dan Haki!

IKLANIKLAN

Lagi pula, melepaskan serangan buah skala besar akan menghabiskan banyak kekuatan fisik. Bagi Shiki yang sudah lanjut usia, terkadang hal itu menjadi beban.

Tapi ilmu pedang berbeda. Hal ini tidak hanya akan membaik dengan akumulasi tahun, tetapi juga mengkonsumsi lebih sedikit energi.

"Nami, pergi dari sini." Lu En berkata dengan suara serius, memegang erat gagang pedang dengan tangan kanannya.

Yang terakhir terkejut ketika mendengar kata-kata itu, lalu mengangguk dan terbang pergi.

Dia mengerti bahwa dalam pertempuran tingkat ini, perannya sendiri hampir dapat diabaikan, dan itu akan mengalihkan perhatian Lu En sebagai gantinya.