One Piece:Aku Mengubah Nami Menjadi Laksamana Angkatan Laut!

Bab 26: Bertemu Nico Robin Untuk Pertama Kalinya,

Bab 26: Bertemu Nico Robin Untuk Pertama Kalinya, Rencana Buaya Pasir Mencuri Negara! (Mencari Tiket Evaluasi Bunga)IKLAN

"Bumi... gempa bumi! Tamuku, datang dan tukarkan itu lain kali, lain kali pasti!"

Para staf berusaha menarik tangan mereka dari telapak tangan Lu En dengan panik, ingin terus berlari.

"Jangan lari, kalian punya sedikit profesionalisme. Selain itu, bukankah tempat ini masih runtuh? Jangan khawatir, kamu bisa menggantinya untukku. Aku pasti akan menjagamu. Setidaknya kamu menang ' jangan dihancurkan sampai mati."

Namun, pihak lain ingin lari untuk hidupnya, tetapi setelah menarik tangannya dua kali, dia menemukan bahwa tangan pemuda itu sangat kuat sehingga dia tidak bisa menariknya sama sekali, dan gerakan atap semakin keras. lebih keras, seolah-olah akan runtuh.

Jadi dia hanya bisa berjanji dengan suara menangis: "Tamu, kamu benar-benar harus datang untuk bertukar lagi lain kali. Jangan khawatir, kita milik salah satu Shichibukai di sini, pahlawan Alabasta, anak buah buaya pasir Locke Dahl, itu tidak mungkin gegabah."

"Masalahnya adalah saya tidak kenal satu pun dari tiga orang yang Anda sebutkan." Lu En menggaruk pipinya.

"Aku sedang berbicara tentang seseorang!" Anggota staf itu benar-benar ingin menangis, dan bahkan ingin memukul orang ini.

Saya tidak bisa mempertaruhkan hidup saya untuk gaji beberapa ribu Bailey!

"Itu tidak akan berhasil, aku harus berubah sekarang."

Apakah Anda bercanda, Lao Sha mungkin akan dijebloskan ke penjara oleh Wang Luffy dalam beberapa hari, apakah Anda masih ingin menyimpan kasus ini?

"Tuan, izinkan saya menukarnya dengan Anda."

Pada saat ini, sebuah suara lembut terdengar dari belakang Kuhn.

"Manajer toko?" anggota staf bertanya dengan heran.

Yang terakhir berbalik dan melihat seorang wanita cantik dengan rambut hitam.

Nico Robin?

IKLAN

Benar-benar tidak tahan?

Tapi dibandingkan dengan komik, saya masih jauh lebih besar, um, dan lebih putih.

Nyatanya, sejak dia masuk ke dalam kasino, Lu En memperhatikan bahwa ada dua mata yang menatapnya sepanjang waktu.

Saya melihat Robin berjalan perlahan sambil tersenyum, dan berkata kepada Lu En: "Tamu saya, saya benar-benar minta maaf telah merepotkan Anda, jangan khawatir, tempat ini tidak akan runtuh, jika Anda ingin bermain, Anda dapat melanjutkan. " "

"Tidak perlu, tukarkan saja dengan uang." Lu En tersenyum.