13. Phiele

14 6 1
                                    

HAAA... rasanya seperti tidak ada yang harus Aku kejar lagi. banyak orang bilang, menjadi orang baik itu menyenangkan. Beberapa dari Mereka juga mengatakan menjadi orang jahat itu menyenangkan. Tapi, sekian lama Aku melihat isi dunia ini, Aku rasa menjadi orang yang biasa saja tanpa harus terlalu baik dan terlalu jahat adalah pilihan yang tepat.

Aku sangat yakin, setiap orang ingin sekali melakukan semua hal yang ia cita-citakan. Berusaha sekuat tenaga untuk menjadi apa yang ia inginkan. Dan kadang kala, banyak hal yang harus ia hapuskan. "cinta" mewakili semua hal yang sangat sempurna. Banyak orang bertanya apa arti kata tersebut. Beberapa dari Mereka mengatakan kalau cinta itu harus selalu ada dan selalu bersama., dan lainnya mengatakan tak apa tak bersama asalkan tau milik siapa.

"Semesta. Aku harap setelah ini Kita dapat lalui semuanya bersama. Aku akan tepati apa yang Aku katakan waktu itu. jangan pergi lagi ya." Ucap Astrid yang baru saja keluar dari rumahnya.

"Gua bukan orang yang bisa Lu percayai sepenuhnya Strid. Dan Gua juga lakuin hal yang sama. Jadi sewajarnya saja. Gua gamau ada yang hilang lagi." "buru naik." Ucapku kala itu.

Hari itu tepat hari minggu. Astrid mengajakku untuk berkeliling kota sambil bercerita tentang banyak hal yang ia lalui tanpa ku. Ya... sebenarnya Aku tidak ingin peduli tentang hal itu, tapi mau bagaimana lagi. Semuanya sudah Aku mulai dan tidak bisa Aku hapuskan begitu saja.

Jujur Aku masih susah untuk percaya apa yang Astrid katakan padaku. mulai dari hal kecil pun Aku harus memikirkannya berkali-kali hanya untuk yakin kalau apa yang ia katakan padaku adalah benar. Mungkin ini yang ingin Aku katakan pada Kalian. Manusia hanya mempunyai satu kali masa kepercayaan utuh. Setelah itu hilang, akan sulit untuk membangun semuanya dari awal lagi. Apalagi jika untuk membuatnya jadi sama seperti sebelumnya. Kepercayan dan kejujuran adalah kunci kehidupan. Siapa yang melakukan kedua hal ini, Aku bisa jamin ia akan menjadi manusia yang baik.

"Gimana?" tanyaku spontan.

"apanya?" "Kamu masih benci ya sama Aku?"

"gausah nanya itu. biar Gua beresin rumah Gua sendiri dulu. Berantakan banget sejak kejadian itu. jadi tolong jangan tanya soal itu lagi oke? Lu mau Gua baik-baik aja kan sama Lu? Stop nanya gitu dan jalanin aja." Ucapku menegur.

"Iya kak." Ucapnya lagi "semenjak Kamu menghilang, hampir setiap hari Mama selalu minta Aku untuk cari Kamu. Katanya, kalo Aku hanya nangis doang dirumah tapi ga cari Kamu untuk berusaha jelasin, semua ga akan berubah."

"itulah alasan kenapa Lu nyari Gua ke kafe?" "Gua tau kok Lu setiap hari selalu datang ke kafe Gua. Banyak karyawan Gua yang ngelapor soal itu."

"tapi Aku ga pernah berhasil ketemu sama Kamu. Dan hari itu Aku putusin buat bujuk Mama biar dibolehin pergi lewat dari tengah malem. Karena Aku yakin, jam segitulah Kamu baru ada di kafe. Dan bener.. Aku ketemu Kamu hari itu. maaf kalau Aku gampang banget nangis setiap sama Kamu. Aku ga pernah mau hari itu terjadi, karena Aku juga sedang berusaha untuk melepas ikatan itu dari Kevin." Jelasnya.

"Gua belum yakin buat bantu Lu Strid. Gua takut kecewa lagi. Maaf ya. Mungkin suatu saat Gua bisa berubah pikiran. Tinggal bagaimana Lu buat Gua berubah pikiran dan kembali bisa bangun kepercayaan buat Lu. Gua tau mungkin Lu juga ga nyangka kalo Gua bisa se detail itu tau tentang hubungan Lu ama Kevin. Tapi perlu Lu ingat, walaupun Gua punya temen sedikit, bukan berarti Gua ga bisa tau banyak hal yang Lu simpen."

"oh iya.. ada ini." ucapnya menunjukkan surat yang bertuliskan namaku "ini ada surat dari Mama. Mama besok mau ke luar kota ada kerjaan katanya, dan Dia nitip surat ini buat Kamu. Aku gatau isi suratnya jadi... Aku harap Kamu mau bacanya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Himpunan Semesta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang