•🍑 [H-1]

288 42 0
                                    

Setelah kemarin drama Liz kabor, pulang dan menangis bombay sama emaknya. Hari ini mami Lisa bikin syukuran, katanya biar Liz makin waras, makin bener dan makin pinter juga. Makanya rumah mami Lisa penuh akan manusya-manusya kelaparan.

"Ini apa ini? Item banget kaya daki Liz." Wony nyendok kuah yang ada dagingnya, tapi warnanya item.

"Kalo pink itu dakinya mbak Gaeul."

Bukan Liz, tapi Leeseo yang julidi mbaknya sendiri. Katanya mewakili mbak Liz tersayangnya Iseo.

"Itu namanya rawon, masa adek gak tau rawon?" Yujin dengan sabar nan tabah memberi sedikit ilmu wikipedia ke adik tololnya.

"Kok item, jangan-jangan ini basi." ngomongnya basi tapi tetep dimasukin mulut, dikecap-kecap, dirasa. "Tapi enak."

"Kan dipakek'in kecap, makanya item, kalo dipakek'in scarlett nanti glowing." Wony ngangguk denger bacotan unfaedah Leeseo, bener juga apa yang dikata si bontot.

"Not bad, but not good." Gaeul, si paling anaknya bunda Jisoo. abis nyicip asem-asem daging bebek dia.

"Suyu yang tabah ya, temenan sama kita memang harus stok kewarasan yang banyak. Jangan sampai depresi terus gila, kaya si Liz tuh." Rei nunjuk Liz yang lagi makan disuapi emaknya. Anak mami binggo.

Sullyoon ketiwi canci, lucu banget dia dipanggil Suyu. Untung kagak sayu. "Iya, aku udah biasa setiap hari juga main sama Liz, kok."

Rei ngangguk, terus tangannya ngambil bakso bakar Sullyoon ikutan Rei ambil bakso bakar. Asalnya si Suyu mau ambil sate, tapi tadi kata Liz itu sate biawak sama sate ular cobra jadi Suyu gak ambil.

"Guys, diambil aja apa yang mau diambil. Habisin aja, kalau mau bungkus juga silahkan."

Mbak Gaeul mempersilahkan semuanya, berasa kek tuan rumah. Tapi ya bodo amat kan ini uangnya mami Lisa, bukan uang bapaknya. Jadi ayo mari habiskan.

"Ih, Liz lucu banget." Disini tante Sana sibuk noel-noel pipi ngembung Liz yang keisi nasi penuh.

Emaknya nguapin gak kira-kira. Bukannya penuh kasih sayang, malah berasa penuh dendam.

"Sullyoon juga lucu, tuh lihat!"

Mami Lisa, tante Sana sama Liz ngelihat Sullyoon, pake wajah bloon yang ngelihatin sate dipiring. Mau ambil tapi kata-kata Liz terngiang dikepalanya. Laknat emang si Lizeuu.

"Anak-anak kita lucu, ya."

"Iya, lucu banget. Apalagi anakku sampek mau ku cekek rasanya." mami Lisa nampol pelan kepala benjal-benjol anaknya. Yakin sih, abis ini otaknya makin mikir terus merosot ke tumit.

"Udah ah, udah kenyang mi."

"Bener?" tanya mami yang sebenarnya udah pegel nyuapin Liz.

"Iyes, mi."

Mami Lisa langsung naruh piringnya dan gabung sama para bestinya. Ghibah siap laksanakan.

Liz sendiri, enggak sendiri sih cuma dia duduk sendiri sambil toleh kanan toleh kiri kaya kipas angin cosmos wadesta. Dia males gabung sama Wony, males juga ikut mami Lisa jadi mau kalem aja, mau cosplay Putri Keraton.

"Liz, sendiri?"

"Enggak, ini sama Kim Jong Un."

Selalu, Sunghoon selalu senyum tabah selebar samudra Hindia.

"Ngapain sama Kim Jong Un?" nah, malah mau ikut somplak.

"Mau main jelangkung, mau nyuruh nyantet kak Hoonie."

Sunghoon sabar, Sunghoon ganteng.

"Oh, begitu."

Liz ngangguk. "Iya, seperti itu."

Sekarang malah saling diem, Liz dengan gabutnya ngitungin jumlah orang yang dateng diabsen pula satu-satu dalam hati nama mereka. Eh, baru tau juga bunda Eunya yang ucul datang tapi sendiri. Dimanakah gerangannya si embek (Jungwon)?.

Enggak ya, Liz gak nyariin. Cuma kepo aja kok.

"Liz lusa sibuk gak?"

Liz noleh, kak Hoonie ngajak dia ngemeng.

"Enggak kayaknya, ada apa ya?"

"Liz suka anak kecil."

Kalo ditanya suka, kayaknya enggak kalo ditanya enggak suka, tapi aslinya suka. Liz tuh binggung soalnya dia juga gak jago momong bocil.

"Lumayanlah. Ada apa sih? Mau ngajak nyulik bocil?" otak mungil Liz tuh isinya emang yang negatif-negatif. Makanya susah berkembang pesat.

"Aku mau ke Panti, mau ikut?"

"Panti? Ngapain?"

Liz malah suudzon kalau Sunghoon mau ngapel sama anak Panti. Soalnya kalo dibuku-buku novel tuh anak Panti pasti cantik, baik, idaman pokoknya sangat sempurna gitu.

"Dulu sebelum ikut om Eunwoo aku tinggal di Panti selama 3 bulan, nah disana aku punya kaya adek lah istilahnya. Besok lusa mau sambang, mumpung tanggal merah."

"Adek?"

"Inget gak pertama kali kita ketemu. Nah, aku kan pas itu telponan dan yang aku telpon adek aku itu, umurnya sekarang baru 13 tahun." Sunghoon minum es doger biar gak kering tenggorokannya.

Liz menerawang ke masa lampau, otaknya mengingat kejadian dulu dimana dia pertama kali ketemu Sunghoon didepan rumahnya. Pas itu Liz ngira Sunghoon satu sekte sama team "Hallo, dek!" eh, ternyata Liz aja yang sableng sampek malu sendiri.

Pokoknya Liz masih malu kalo inget itu, gak maulah dia inget lagi. Btw, kalian inget gak? Kalau gak inget coba baca ulang dari atas. Hehe.

"Inget gak?" tanya Sunghoon senyum geje ke Liz kek minta dihantam.

"Iya, aku ikut," ucap Liz rada sinis. Tapi dia penasaran sama yang namanya Panti asuhan, lebih penasaran sama siapa adek si jamet ini.

"Besok aku mau diajak mami jalan-jalan loh, kak."

"Oh, iya kemana?" tanya Sunghoon ikut senyum waktu lihat raut antusias Liz.

"Belum bilang, tapi besok kita pergi. Udah lama banget gak jalan-jalan sama mami."

"Besok juga aku mau morotin mami, mau abisin duwitnya."

"Kak Hoonie mau titip sesuatu?"

Sunghoon berasa ngobrol sama adeknya, manis banget si Liz mana matanya terang banget kaya ada meteornya. Yakin sih cuma Sunghoon cowok pertama yang lihat sisi imut Liz yang nyerempet amit-amit ini.

"Gapapa, asal berangkat sama pulang selamat itu udah cukup, kok."

"Oki-oki, siaappp." Liz kasih jempol ke Sunghoon yang siap ambyar tapi ditahan.









"Nikahin aja yuk, Lis. Lucu banget mereka."

"Iya, aduh... duh, gemes banget sih!"

"Setuju kan kalo Liz sama Sunghoon."

Bunda Eunha langsung geleng. "Enggak, lebih cocok sama Jungwon."

"Tapi mereka berdua juga manis banget." duh, bunda Eunha dilema kayaknya. Antara milih anak sendiri apa ponakannya Eunwoo.

"Udah, Liz sama Sunghoon aja," ucap om Eunwoo sambil nahan gemes sama pasangan yang disana.

"Enggak, sama Jungwon." bunda Eunha gak mau kalah.

Mami Lisa ada, dia dibelakang duo Eun yang sibuk milih pasangan buat anaknya kelak. Mami Lisa sih bodo amat Liz sama siapa nanti, kan Liz masih kecil jadi masih panjang ceritanya. Biarin aja duo orang ini gelud ngebacod.

"Kalo Sullyoon cocoknya sama siapa ya, Lisa?" tanya mama Sana. Emak-emak yang polos-polos tapi nyebelin.

"Sama babeh Yanto tuh, cocok."

Mama Sana langsung keselek siomay.














-------------------------



Selamat malam, jan lupa mamam.

Silahkan dibaca kalau suka, kalau tak suka ya silahkan go away.

Lopenyuuu 😘❤️❤️❤️❤️❤️

Me and Mami {END}. [Liz Ive ft. Lisa Blackpink] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang