•🍑 [Geng Mami Lisa]

959 108 3
                                    


Mami Lisa itu punya geng kaya anak muda, anggotanya ada 4 orang yang semua ibu-ibu tapi masih punya wajah yang awet muda banget.

Kalo berempat lagi ngumpul, banyak yang ngira mereka masih anak kuliahan. Paling mentok ada yang nganggap mereka masih magang kerja.

"Eh, lama banget ya kita udah gak kumpul." Mama Rose membuka perbincangan diantara keempatnya. 

Mama Rose ini emaknya Wonyoung dan mbak Yujin kakak kelas Liz. Emak sama dua anaknya ini yang paling tinggi. Intinya keluarga Mama Rose ini semua pada kelebihan kalsium.

"Iya, aduh. Sibuk banget soalnya, mana kemarin Leeseo sakit. Makin manja anaknya!" Bunda Jisoo menimpali setelah minum teh hangatnya.

Kalo Bunda Jisoo ini buna-nya si bontot Leeseo dan punya anak satu lagi namanya mbak Gaeul, mbak Gaeul ini suka banget isengin Liz. Beda sama Leeseo yang sayang banget ke dia.

"Apalagi aku. Kemarin ada masalah dikantor jadinya ya makin mumet, tapi untung kemarin abis ke Paris. Jadinya udah gak terlalu pusing."

Si Momy Jennie mom-nya Rei, persis kaya Rei punya wajah julid dan dingin. Mom Jennie ini cuman punya satu anak dan mom Jen ini juga pengusaha perhiasan berlian, emas dan permata. Intinya dia yang paling sultan.

"Pada sibuk-sibuk ya, untung sekarang udah ada waktu senggang jadi bisa istirahat sejenak." ini mami-nya Liz. Si janda cantik anak satu.

Para ibu-ibu sore ini kumpul dihalaman belakang rumah mami Lisa, pada bahas pekerjaan dan anak-anak mereka. Seru banget berbincangan mereka berempat.

Tapi bukan cuman para ibu yang kumpul, para buntut mereka juga lagi duduk melingkar diruang tengah rumah mami Lisa.

"Ih, lepasin mbak, kaya orang gila ini loh!"

Gaeul ketawa ngakak lihat Liz cemberut, gak ngerasa bersalah sama sekali sama Liz yang rambutnya udah ditali pake tali rafia yang entah Gaeul dapat dari mana.

"Mbak! Ini nyangkut. Susah!" Liz narik-narik tali rafia yang melilit dirambutnya. Dandanannya sekarang udah kaya orang gila, rambutnya udah obrak-abrik.

Yujin yang paling adem wajahnya dan dewasa sikapnya, mulai turut membantu Liz. "Ini kayaknya harus dipotong."

Denger gumanan Yujin, Liz otomatis menjauhkan diri dari kakaknya Wonyoung ini. Gak rela dia kalo harus potong rambut.

Gaeul yang lihat ekspresi Liz, mulai aksinya lagi. Sekarang ditangannya udah ada gunting rambut. Ngak tau juga dapat darimana.

"Iya, nih potong aja. Potong sampek habis kalo bisa." Gaeul nyerahin guntingnya ke Yujin.

"Liz, pot-"

"Gak, gak mau. Potong milik mbak Gaeul aja. Liz gak mau!"

Wonyoung yang dipeluk Liz karena ketakutan agak risih, dia lagi baca pesan di hpnya si Liz main nemplok aja.

"Nih mbak, Wony pegangin!"

Liz melotot badannya udah dililit sama badan Wonyoung yang panjang, sekarang dia udah beneran gak bisa gerak.  

"Leeseo, tolongin mbak Liz dong!" Liz mandang Leeseo dengan mata berkaca-kaca, berharap diberi pertolongan.

"Ih, jangan berisik dong, kepala Leeseo making pusing ini."

Leeseo mijit pangkal kepalanya, masih agak pusing apalagi denger Liz teriak-teriak karena Gaeul. Makin mau pecah kepalanya.

"Mbak Gaeul jangan isengin mbak Liz, nanti kalo nangis aku aduin bunda sama mami." tambah Leeseo.

Ngak tau kenapa dia lebih deket sama Liz daripada Gaeul, bukannya gak sayang saudara kandung. Cuman Liz itu sefrekuensi sama Leeseo makanya mereka berdua deket.

"Udah, Liz diem aja ya mbak mau gunting!" Yujin yang udah gak tahan denger perdebatan antara bocil-bocil ini, mulai menjalankan aksinya.

Liz yang berada didekapan Wonyoung cuman merem sambil terisak pelan, gak nyangka rambutnya yang dia rawat kaya anak sendiri bakal dipotong.

Kalo Gaeul udah ketawa sampek jungkir balik, lucu plus ngakak lihat wajah Liz yang udah merah dan nahan tangis. Rei sama Leeseo cuman diem lihat pemandangan ini.

"Nah, udah."

Yujin ngeletakin guntingnya dimeja sebelah dia, dan tali rafianya udah berhamburan dari kepala Liz. Liz mulai buka mata dan menatap sekitar.

"Loh, mana?" tanya Liz sambil celinggak-celingguk.

"Apaan yang mana?"

Wonyoung masih meluk Liz, heran sama Liz kok malah kaya orang linglung.

"Tadi bukan... potong rambut?" tanya Liz pelan, dia juga udah ngelepasin pelukannya. Enggap dipeluk Wonyoung yang kaya titan.

Liz ngeraba kepalanya ternyata rambutnya masih utuh, tali rafianya aja yang udah hilang. Terus dia mulai sadar kalo dia dikerjain sama Gaeul.

"Hahaha, cie kenapa tipu," ucap Gaeul dan masih tertawa. Si Liz masang wajah garang, kesel banget dia hari ini.

"Ih, kok gak bilang mau potong talinya bukan rambut Liz."

Yujin yang ditatap tajam Liz cuman ngangkat bahu dengan tampang biasa aja, beda sama Rei yang langsung nonyor kepala Liz.

"Makanya otak itu dipake, bukan dengkul." Liz cemberut denger ucapan Rei, sedangkan Gaeul makin menjadi-jadi tertawanya.





"Itu anak-anak pada bahas apa ya, kok rame banget?"

Mom Jennie gelengin kepala, terus jawab ucapan mama Rose. "Palingan juga lagi main bola bekel."

"Gak nyangka ya, pertemanan kita awet sampek kita punya anak-anak."

Mama Rose, mom Jen, sama bunda Jisoo ngangguk denger ucapan Lisa. Emang mereka berteman sejak jaman SMP dan bertahan sampai sekarang.

"Semoga pertemanan anak kita juga kaya kita," ucap bunda Jisoo.

"Iya, biar jadi next generasi."

Sore hari itu dihabiskan dengan obrolan ngarol-ngidul para ibu-ibu, dan tingkah Gaeul yang tak henti menjaili Liz.










------------------

Sayang readers😁😘


Tbc.

Me and Mami {END}. [Liz Ive ft. Lisa Blackpink] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang