Bab 3 : Tupai Yang Bertemu Si Penyihir

127 14 0
                                    

"Sial, kemana kita harus mencari dia?"

Berkeliling di tengah kota Karta, Charu bersama Risu mencari Shion.

Charu yakin Shion pasti mengetahui tentang Hutan Ajaib. Maka dari itu, Charu harus menemukan Shion.

Namun, Shion yang pergi menggunakan sapu terbang telah menghilang begitu cepat.

"Tenanglah, Kak Charu. Kita pasti akan menemukannya!"

Risu si gadis kecil dengan pemikirannya yang polos sangat optimis. Dijelaskan oleh Charu bahwa penyihir memiliki pengetahuan luas; Risu penuh harapan bisa pulang kembali.

"Kamu benar. Kita harus tenang dan berpikir positif."

Kemudian, mereka duduk dibangku taman; mencoba mengingat kembali kemana arah pergi Shion.

Seketika hembusan angin kencang menghempaskan Charu dan Risu.

"Ah, itu dia!"

Risu melihat Shion lewat dengan sapu terbangnya.

Charu tanpa banyak ngomong langsung mengejar Shion. Kali ini, dia takkan melepaskan Shion.

Risu mengikuti di belakangnya; berusaha agar tak tertinggal.

Sayangnya, Shion pergi cukup jauh. Charu merasa kelelahan. Larinya mulai melambat.

Risu segera menambahkan kecepatan larinya dan berhasil menyusul Shion.

Ketika dekat di samping Shion. Tanpa ragu, Risu melompat menangkap Shion yang terbang menggunakan sapu terbang.

"Uwahh! Apa-apaan kau ini?! Itu sangat berbahaya! Bagaimana jika diriku terluka parah?!"

Shion marah. Tentu saja karena dia takut terluka. Tapi Risu hanya tersenyum padanya.

"K-kamu hebat Risu bisa lari sekencang itu!"

Charu yang kelelahan memuji Risu. Ekor tupai Risu bergoyang-goyang menandakan dirinya senang dipuji.

"Akhirnya, aku menemukanmu penyihir! Sekarang jawab pertanyaanku, apa kau tahu Hutan Ajaib?"

Charu tanpa basa-basi bertanya pada intinya membuat Shion merasa tak senang.

"Hah!? kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu?!"

Shion memiliki keangkuhan dalam dirinya. Dipaksa oleh Charu, Shion merasa direndahkan.

"Kakak, aku mohon. Apa kamu tahu Hutan Ajaib?"

Dipangkuan Shion, Risu memasang ekspresi sedih sambil memelas. Shion adalah satu-satunya harapan yang dimiliki Risu biar bisa kembali pulang.

Meski Shion memiliki keangkuhan. Namun, di dalam hatinya dia masih memiliki kelembutan.

Menyaksikan wajah imut Risu yang bersedih. Shion tak bisa membiarkannya.

"Baiklah! Baiklah! Hutan Ajaib? Aku tahu itu. Tapi sebelum aku memberitahunya, kalian harus menuruti permintaanku."

Charu dan Risu seketika senang bahwa Shion tahu tentang Hutan Ajaib. Meski harus menuruti permintaannya, itu tak membuat mereka merasa khawatir.

"Jadi, apa permintaanmu?"

Senyum jahat Shion keluar saat Charu menanyakan permintaannya. Lalu, Shion berdiri dan membersihkan debu di bajunya secara elegan.

"Bawakan aku sebuah senjata pusaka sejenis belati. Belati yang memiliki bentuk khas tak simetris. Diketahui belati itu dinamakan Keris."

Charu dan Risu saling memandang. Pertama kalinya mereka mendengar senjata pusaka, mereka sama sekali tidak tahu apa-apa tentang senjata pusaka.

Saat Charu bertanya pada Shion soal senjata pusaka. Shion menolak memberitahunya dan menyuruh mereka harus mencari tahu sendiri.

"Jika kalian sudah menemukannya, temui aku di Akademi Sihir. Semoga beruntung!"

Shion menaiki sapu terbang. Dia mulai melanjutkan kembali menuju tujuannya; meninggalkan Charu dan Risu.

Si Tupai Ajaib - Ayunda RisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang