Bab 7 : Tupai Yang Dikepung Para Monster bagian 2

72 11 0
                                    

"Noel!"

Flare terkejut melihat sosok kesatria wanita membawa palu besar menghampirinya.

Shirogane Noel adalah sahabat Flare sekaligus seorang kesatria penuh otot.

"Kenapa kau datang ke sini, Noel?! Bukankah kau ada urusan lain yang lebih penting?!"

"Karena kau meninggalkanku sendirian. Jadi, aku menyusulmu!"

Flare benar-benar tak menyangka akan jawaban Noel. Noel seorang kesatria yang telah ditugaskan untuk menjaga seorang bangsawan, meninggalkannya begitu saja dan menyusul Flare.

Kepala Flare merasa sakit. Setelah menyelesaikan misi ini, Flare harus menyelesaikan masalah Noel.

"Huh, mau bagaimana lagi. Sekarang bantu aku melawan monster raksasa itu!"

Sudah menjadi hal biasa Flare membereskan masalah Noel. Flare pasrah terhadap kelakuan Noel yang seenaknya.

"Serahkan padaku!"

Menepuk dada besarnya, Noel melesat berlari mengincar salah satu monster raksasa.

Kecepatan lari seperti kuda membuat dada besar Noel berguncang. Seolah tak mempedulikan, Noel terus melesat sembari siap mengangkat palunya.

Monster raksasa mengaum. Dia mulai mengepalkan tinju akan menghantam Noel.

Ketika jarak mereka berdekatan. Pukulan tangan monster raksasa dan palu Noel beradu serangan.

Kekuatan besar saling beradu sehingga memunculkan percikan api.

Noel menambahkan kekuatan pada palunya, begitu juga monster raksasa.

Retakan tulang terdengar keras. Monster raksasa tak bisa lagi menahan kekuatan palu Noel.

Flare di sisi lain segera melompat ke kepala monster raksasa. Kemudian, Flare menancapkan belatinya di leher monster raksasa.

Monster raksasa kesakitan. Menggunakan tangan lainnya untuk menghempaskan Flare.

Flare terhempas. Itu membuat Noel marah.

Noel mengerahkan seluruh tenaga mengayunkan palunya.

Tangan monster raksasa langsung hancur. Tak sampai itu, Noel membantingkan palunya ke arah kepala monster raksasa.

Palu Noel yang keras membuat kepala monster raksasa remuk.

"Wow! Hebat! Mereka sangat hebat, Kak Charu!"

Risu bersorak untuk Flare dan Noel yang telah membunuh salah satu monster raksasa.

"Ya, mereka memang hebat. Tapi monster raksasa masih banyak."

Sementara Charu masih ketakutan. Charu menghitung, monster raksasa tersisa ada empat.

"Aku yakin mereka pasti akan membunuhnya!"

Risu sangat positif. Berbeda dengan Charu. Meski begitu, Charu berdoa bahwa mereka benar-benar dapat membunuh semua monster raksasa.

"Oh, Dewi Mori. Aku berharap mereka bisa membunuhnya."

Si Tupai Ajaib - Ayunda RisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang