"Ada apa kalian mencariku?"
Tatapan mata ikan si gadis berambut coklat membuat Charu dan Risu bergidik ketakutan.
Suara dingin dari mulut si gadis terasa mengintimidasi.
Namun, Charu dan Risu kebingungan. Bagaimana mungkin senjata pusaka sejenis belati bisa menjadi sosok manusia?
Mereka tak mengetahui apapun tentang senjata pusaka. Kepala mereka begitu kosong dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Akal sehat mereka seakan tak berfungsi melihat peristiwa dimana sebuah senjata bisa menjadi sosok manusia.
"Apakah kalian tak bisa berbicara?"
Wajah si gadis tepat dihadapan Charu dan Risu. Mereka terkesiap dengan kedatangan si gadis yang tiba-tiba.
Charu dan Risu bahkan tak menyadari sejak kapan si gadis bergerak ke arah mereka. Yang tadinya cukup jauh, sekarang si gadis tepat sejengkal ada dihadapan mereka.
Seketika Charu mundur sambil mendorong Risu, menjauh dari si gadis.
"Jika kalian memang tak mau menjawab. Aku akan anggap kalian sebagai pengganggu."
Tangan si gadis terangkat menunjuk Charu dan Risu.
Pusaran angin kecil terlihat di telunjuk si gadis.
"Tunggu! Aku mencarimu sebab permintaan si penyihir!"
Charu tanpa pikir panjang menghentikan si gadis yang akan menyerang.
Charu takut. Dia benar-benar ketakutan. Pertama kalinya dia terasa diancam setelah sekian lama hidupnya sangat damai.
Charu juga mengkhawatirkan Risu. Di dalam hati Charu meski baru bertemu, Risu telah dianggap sebagai seorang adik perempuan.
"Si penyihir?"
Kepala si gadis memiring. Jelas bahwa si gadis kebingungan.
Wajahnya yang imut ditambah dengan mata ikan. Itu tak menunjukkan keimutan sama sekali. Akan tetapi, malah menampakkan sosok menyeramkan.
"Benar. Karena si penyihir tahu tentang Hutan Ajaib. Jadi, kami menuruti perintahnya."
Charu menjelaskan alasannya kenapa dia bisa mencari si gadis itu.
"Ada apa dia mencariku?"
Setelah waktu yang sangat lama tak ada seorang pun mencari sosok si gadis. Wajar saja jika si gadis merasa heran. Dia seolah dilupakan oleh orang-orang.
"Aku tidak tahu."
Tetapi, Shion tak memberitahu Charu dan Risu alasan dia mencari senjata pusaka sejenis belati itu.
Di sini Charu merasa menyesal tak memaksa Shion agar menjelaskan lebih detail soal permintaannya.
Akibat kegembiraannya karena Shion mengetahui tentang Hutan Ajaib, Charu ceroboh.
"Asal kalian tahu, aku bukanlah barang murahan seperti senjata lainnya yang bisa dimiliki setiap orang. Tak mudah untuk mendapatkan diriku. Jika kalian mau, apa balasan yang akan kalian berikan padaku? Aku harap itu adalah sesuatu yang bisa membuatku tertarik."
Mendengar perkataan si gadis, Charu frustasi. Otaknya berputar keras mencari hal yang dapat menarik si gadis.
Charu tak boleh melepaskan kesempatan ini. Kesempatan satu-satunya yang dapat menunjukkan letak Hutan Ajaib.
"Kamu akan menjadi temanku!"
"Eh?"
"Oh?"
Di sisi Charu, Risu melontarkan sebuah penawaran yang tak terduga membuat Charu terkejut.
Berbeda dengan Charu, si gadis tertawa kecil.
"Namaku Anya Melfissa. Baru kali ini ada seseorang menawarkan sebuah senjata menjadi seorang teman. Kamu sungguh membuatku tertarik. Kalau begitu, kau adalah tuanku sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Tupai Ajaib - Ayunda Risu
FantasiaRisu tersesat dari Hutan Ajaib. Dia ditemukan oleh seorang wanita yang memiliki hati besar. Sang wanita tak tega meninggalkan Risu sendirian. Kemudian, sang wanita berinisiatif untuk mengantar Risu ke Hutan Ajaib. Dimulailah cerita petualangan tenta...