Krishna menengok
Itu Kiara
Krishna : Kiara?
Kiara : aku tanya. Paman, ibu kenapa? Dia terluka? Wah.. Hebat. Kau membiarkan ibuku terluka. Kau membiarkan adikmu terluka. Bagaimana kalau ibuku tiada?
Krishna : Kiara. Paman akan bicarakan nanti. Jangan bicarakan disini.
Krishna tersenyum
Kiara : kalau sampai ibuku terluka, aku akan menghabisi Pandawa satu per satu.
Kiara mau pergi
Krishna : Pandawa tidak mengubah apapun dalam hidupku. Namun dunia. Kau tidak bisa menghabisi Radha karena kau menyayanginya. Kau tidak bisa menghabisi bibi Subadramu karena kau takut menjadi abu lagi.
Kiara menengok
Krishna : jika kau ingin menghabisi Pandawa, baiklah. Lakukan kalau kau bisa. Lakukan saja kalau kau memihak kejahatan dengan menghabisi Pandawa. Pandawa adalah simbol keadilan dan Kurawa adalah simbol ketidakadilan. Kalau kau ingin ketidakadilan menguasai dunia maka lakukanlah, nak. Aku tidak melarangmu.
Kiara : paman mengancamku?
Krishna : nak. Aku tidak mengancam siapapun. Aku hanya menjelaskan.
Krishna pergi
Kiara : paman benar. Eh-sebenarnya akulah yang terus mengancam orang. Sial.. Aku jahat. Akulah penjahatnya. Maafkan aku maafkan aku maafkan aku.
Di perkemahan perang Bhisma
Bhisma menyiapkan senjata perang
Anggi datang
Bhisma : Amba? Bukankah kau..
Anggi : aku Anggi. Dan Amba adalah wujud ke 2 ku. Bhisma, jika kau bisa mengingkar janji untuk tidak mengangkat senjata, maka ingkari juga janji untuk melajang seumur hidup. Kau tidak akan mendapatkan apa apa selain penderitaan.
Bhisma : tapi dewi, aku sudah bersumpah kepada Dhristrarastra untuk hanya mengabdi pada Hastinapura.
Anggi : pengabdianmu membawa petaka! Lihatlah tenda perang di sekelilingmu! Jika kau tidak membuat janji petaka itu tidak akan ada perang besar Mahabharata. Bhisma, jika kau mau pergi ke pihak Pandawa, maka aku akan mengampuni kematianmu dan akan ku berikan kau hidup. Namun jika tidak, kau tetap akan mati ditangan awataraku, Srikandi.
Bhisma : takdir yang akan aku rasakan biarlah aku rasakan. Aku sudah terlambat, dewi. Kalau aku baru kesana sekarang, apa kataku nanti?
Anggi : kakakku Dewa Narayana akan membantu menjelaskan. Ia pasti membantu.
Bhisma : Dewa Narayana?
Anggi : kalau kau tidak kesana maka kau akan tau besok dihari kematianmu.
Di tenda pihak pandawa
Satria : kalian akan melawan kakek kalian? Seharusnya ia dipihak kita. Dia tau benar dan salah. Tapi dia terikat janji. Bhisma.. Bhisma.
Rangga : ayah. Kenapa ayah Bhisma melakukan semua ini?
Satria : ia terikat janji. Kau akan tau diakhir. Akan Krishna ceritakan semuanya.
Keesokan harinya
Drupadi memberi tilaq ke semua suami dan anaknya tak terkecuali Abimanyu
Namun Drupadi kaget melihat Rangga juga ada
Dia tak mengenali Rangga
Wajah tampan Rangga yang awet muda membuat Drupadi kebingungan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pancali
Исторические романыkisah sang Pancali Drupadi dan Catur Anggi Safitri. 2 pasang yang tak terpisahkan. Krishna : Sourabh Raj Jain Krishna [Teen] : Sumedh Mudgalkar Safitri : Hely Shah Drupadi : Pooja Sharma Anggiri : Surbhi Jyoti Kalindi : Suhani Dhanki Karna : Aham Sh...