eps 9

155 5 0
                                    

di rumah paman Nanda

Safitri : ayah. Apa ayah melihat..

Safitri melihat Balarama sedang membawa kayu di belakang Nanda

Safitri : tidak jadi. Kakak, biar aku membantumu.

Safitri mendekat

Balarama : Safitri, aku bisa sendiri. Ini bukanlah pekerjaan yang bisa kau ambil. 

Safitri : kakak. Apa kakak marah?

Balarama menatap Safitri

Balarama : ya. Jadi katakan. Setidaknya satu.

Safitri : katakan apa? Otakku kosong.

Balarama : aku beri pertanyaan. Apa besok aku akan kembali ke Mathura?

Safitri : tidak. Kakak akan disini sementara waktu.

Balarama : aku akan pastikan besok.

Safitri : airnya mendidih.

Balarama : ibu sedang tidak memasak air. Kau tadi di luar mana kau tau.

Suara air mendidih sampai airnya tumpah" Ke api

Balarama : apa?

Balarama berlari untuk mematikan api

Safitri : aku tau darimana?

Subadra berjalan mendekati Safitri

Subadra : berhasil?

Safitri : aku sudah beritahu beberapa. Entahlah apa dia mau memaafkan aku. Subadra, bagaimana kalau kakakmu lantas tak memaafkan aku?

Subadra : kakakku perasa. Lagipula, kakak tidak salah besar. Kakak tidak melakukan apapun, kan? Kak Krishna dulu lebih nakal. Dia sangat nakal tapi tetap dimaafkan oleh kak Balarama.

Safitri : kau benar juga, Subadra.

Subadra : jangan terlalu dipikirkan.

Safitri : Subadra. Apa. Apalagi yang perlu aku lakukan agar Kak Balarama tidak marah padaku?

Subadra : jika dia meminta tolong, langsung bantu. Dia tidak suka orang yang malas.

Safitri : baiklah, Subadra. Kau snagat membantuku.

Safitri pergi

Subadra : Kak Balarama. Maafkanlah Safitri. Apa salahnya?

Di bawah pohon mangga

Kutila : kau masih disini?

Safitri : tentu saja. Kak Radha bilang 2 kakakku. Kak Radha tak menyertakan aku dan adikku Subadra.

Kutila : jika Radha bilang Krishna di usir, kau dan saudaramu semua di usir.

Safitri : kau bukan Kak Radha. Siapa kau? Aku akan tetap disini.

Kutila menekan keras dan menarik tangan Safitri dengan kasar

Safitri : Kutila.

Kutila : kau semakin menyebalkan.

Safitri menarik tangannya

Safitri menampar Kutila

Kutila : AHHHH!

Safitri : cukup.

Kutila menjambak Safitri

Balarama : KUTILA!

Kutila tersenyum

Kutila semakin keras menarik rambut Safitri

Balarama : (gawat. Kalau salah satu rambut Safitri rontok dengan cara ditarik, akan ada masalah besar) Kutila. Jangan jambak rambut adikku. Kau tidak akan tau masalah apa yang akan terjadi karena kau menjambaknya, Kutila.

PancaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang