eps 14

176 4 0
                                    

Perang dimulai

Siang menjelang sore

Di tenda Pandawa

Kamar Subadra

Subadra : minumlah.

Safitri minum

Safitri : Subadra.

Subadra : hm?

Safitri : saat aku hamil Kiara dan Wresasena, aku tidak pernah merasa takut.

Subadra : karena benih yang tertanam dalam dirimu adalah benih putra Dewa Surya. Sekarangkan benih Asura.

Safitri : ngawur. Mana ada bisa seperti itu.

Subadra : iya, kakak. Benar-benar mempengaruhi.

Safitri : aku terus merasa sakit.

Subadra : itu karena kau mengandung anak asura.

Safitri : jangan katakan itu.

Subadra : maaf.

Drupadi berpakaian merah [yang digunakan saat dia lecehkan], rambut di urai panjang

Safitri : Drupadi? Aku ikut.

Safitri menggunakan pakaian yang di gunakan saat mengalami serangan panik

Rambutnya di urai

Safitri : sudah?

Mereka sampai di Kurukshetra

Durshashana sudah sangat menyeramkan

Penuh darah

Tangannya putus, dadanya robek

Safitri kaget

Pandawa melihatnya

Safitri : Durshashana?

Drupadi turun

Safitri : kau pantas mendapatkannya.

Drupadi dikeramasi dengan darah Durshashana dan Bhima meminum darahnya

Safitri : kau sudah melakukan pelecehan dua kali. Bahkan aku hamil.

Safitri mengambil pedang

Pedangnya bersinar

Safitri : Bhima,

Duryodana : TIDAK! JANGAN LAKUKAN ITU! JANGAN!

Safitri : habisi dia dengan pedang ini.

Duryodana : ANGGIRI! JANGAN!

Bhima menyentuhnya

Sangat panas

Safitri : kakaknya tidak mau dia tiada. Siksa saja lagi dengan ini.

Arjuna : sisi gelap Anggiri.

Safitri : darah yang mengalir dalam dirimu adalah darah yang penuh amarah. Kau bisa membawanya.

Bhima mengambilnya

Tidak panas

Bhima menatap pedang itu

Bhima menyiksa Durshashana

Pedang itu menghilang

Durshashana meninggal dunia

Duryodana : BHIMAAAA

Di tenda Pandawa

Safitri : Arjuna. Aku merasa sangat cemas.

Krishna : besok ikutlah denganku.

Safitri : untuk apa?

Krishna pergi

PancaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang