episode+

313 5 0
                                    

Mwehehe udah tamat ya. Aku mau buat episode tambahan. Karena aku sendiri merasa kalo kisah wujud kalindi ga pernah diceritain selama Mahabharata. Juga.. Kisah lengkap masa remaja Safitri.

Sebelum lanjut, episode ini agak panjang. Karena episode ini bakal nyeritain semua sampe akhirnya sosok Kalindi meninggal dunia dan terbentuknya wujud Anggiri.

Kalau kalian bosan karena saking panjangnya, kalian bisa baca bertahap.

Safitri melihat Akhrura, Krishna dan Balarama

Safitri kebingungan

Safitri memegang lehernya

Tidak ada rantai

Safitri melihat kedua tangannya

Tidak ada rantai

Safitri melihat Akhrura, Krishna dan Balarama lagi

Safitri : siapa mereka, ayah? Warna pakaian mereka.. Aku baru melihat warna seperti itu. Perhiasannya.. Apa orang yang bebas memakai perhiasan itu?

Krishna langsung memeluk Safitri

Krishna : maafkan aku.

Safitri masih bingung

Safitri masuk ke kamar putrinya

Mata Safitri silau karena semua berwarna

Dia melihat cermin untuk pertama kali dan melihat wajahnya

Safitri menyentuh wajahnya lalu menyentuh cermin

Safitri : eh? Ini wajahku?

Subadra masuk

Subadra : kak Safitri..

Safitri : iya.

Subadra : kau sangat dingin. Namaku Subadra adikmu.

Safitri : oh, salam.

Subadra : tepatnya aku adiknya kak Balarama. Aku diminta untuk meriasmu.

Safitri : aku akan merias diriku sendiri. Subadra, temani saja aku. Aku merasa pusing saat melihat semua warna ini.

Subadra : baiklah kak.

Safitri berias dan menggunakan pakaian berwarna

Semua paduan warnanya pas dan make-upnya soft natural

Safitri : sudah.

Subadra : kakak sangat cantik. Walau besar dipenjara kakak sangat hebat merias diri.

Safitri : terimakasih.

Hari penobatan

Kakek Ugrasena menjadi Raja

Safitri menjadi perhatian rakyat Mathura karena kecantikannya

Kak Krishna dan Kak Balarama diundang untuk menjalani pembelajaran

Safitri diminta untuk ikut oleh Rsi Sandhiphani

Safitri : Guru, bagaimana bisa seorang murid menolak sebuah ilmu?

Kata-kata Safitri membuat Krishna dan Balarama tersenyum

Rakyat memuji Safitri dan mengaguminya

"Tidak hanya wajahnya yang cantik. Moralnya juga luar biasa"

Devaki yang sangat terikat dengan Safitri pun menghentikan putrinya

Devaki khawatir pada Safitri yang tidak tau dunia luar

Safitri : Ibu, jangan khawatir. Aku akan terus bersama kakakku. Lagipula, seorang guru adalah orang tua bagi muridnya. Bagaimana bisa seorang guru mengabaikan keselamatan muridnya?Guru Sandhiphani sudah memilihku. Dengan menolaknya, aku juga menolak ilmunya. Kapan lagi seorang guru menawarkan seorang gadis untuk belajar diasrama?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PancaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang