"Anjing lo!"
"Cukup cal, Mundur"
Plak
"Sakit?"
"Iya!"
"Rasain. Lo bawa geng lo kesini buat apa?, adu jotos? Geng lo pasti menanglah, kan udah dilatih dari pabriknya" .
"Bukan temen gue yang nyari masalah. Tapi Anak sekolah lo"
"Alasannya apa? Cewek?" Tebak leya.
"Iya, temen lo god.."
"Anjing, benaran cewek? Kalo ada masalah sama cewek lo, jangan salahin satu pihak anjing! Lihat diri lo juga, udah benar apa belum?. Dan, kalo ada masalah jangan tunggu dipekarangan sekolah gue!! Ganggu aja lo semua!" Potong leya.
"Ka..." panggil dewa.
"Jangan panggil gue ka, nama gue leya!! Cabut lo semua!"
"Dew?" Tanya ical.
"Cabut, cabut" ucap dewa, hari ini emosinya lebih tidak stabil dari biasanya.
"Gue tunggu lo pulang sekolah" bisik dewa dengan tatapan tegasnya. Leya tidak membalas sama sekali.
Dewa menaiki motornya, dan berlaju meninggalkan pekarangan kedai mbok kinah. Diikuti dengan teman-temannya.
Leya sudah berada di ruang BK, bukan karena dia ada salah. Bukan. Siswa yang kena bogeman tadi sudah dibawa kerumah sakit. Tentu saja guru tidak tau, ini hari raya, jadi dari awal sampai akhir harus perfect."Lo berlima, tulis ucapan minta maaf lima lembar dan tentu saja harus timbal balik. Gue ngurung lo berlima disini sampai acara selesai. Kalo ga mau di D.O. ada yang mau disampaikan?" Tanya leya, masih dengan ekspresi tegas.
"Ga ada, leya"
"Oke, permisi!!" Ucap leya keluar dari ruang BK, dan mengunci ke lima orang itu disana.
Acara sudah dimulai dari 30 menit yang lalu, pengurus osis sudah makin disibukkan dengan tingkah laku siswa siswi yang diluar nalar. Ingin rasanya leya memukul mereka semua.