-;epilog

2 0 0
                                    

"Aku masih tidak habis pikir, jadi selama ini kita berteman dengan istri kepala sekolah pertama?" Tanya Ajax sambil memakan cemilan di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku masih tidak habis pikir, jadi selama ini kita berteman dengan istri kepala sekolah pertama?" Tanya Ajax sambil memakan cemilan di tangannya.

Mereka sedang berkumpul di ruang klub bawah tanah mereka.

"Berarti apakah kita bisa mendapat previlege di sekolah ini seperti Wednesday?" Enid mengambil cemilan di tangan Ajax dan duduk di pangkuan pacarnya itu.

"Previlege Wednesday apa yang kamu mau ed? Tanya Xavier

"Jika Wednesday bisa merubah warna seragamnya, aku juga ingin mengubah warna seragamku menjadi lebih berwarna"

"Seperi warna rambutmu?" Bianca tertawa mendengar previlege yang Enid inginkan. "mungkin jika kau alergi terhadap semua warna dan hanya bisa memgang satu warna saja seperti Wednesday, kau bisa mendapat previlege itu"

"Berhenti mengejekku" Enid mengeluarkan cakarnya ke arah Bianca.

Semua pun tertawa melihat Enid yang gampang kesal.

"Bagaimana kau bisa tau kalau Mirabel seorang pheonix?" Tanya Xavier sambil duduk di dekat Wednesday

"Aku tidak tahu. Aku baru mulai sadar saat memasuki makam. Api biru adalah ciri khas phoenix di tambah ada patung phoenix disana. Ukiran yunani adalah bahasa leluhur para phoenix dan nama Hong dari Mirabel adalah sebutan lain dari phoenix. Di tambah Cheshire pernah tersedak ikan dan tertidur. Satu-satunya kelemahan phoenix ialah tulang ikan."

"Sampai sekarang aku tidak tau arti tulisan yunani kedua tersebut" ucap Ajax sambil lanjut memakan cemilannya.

"kematian bukanlah akhir, tetapi awal dari segalanya"

"Wooaahh Wednesday keren" Ajax memberikan dua jempol yang penuh dengan taburan ciki.

"Menurut kalian apa yg sedang ches- maksudku Mirabel lakukan sekarang?" Enid tiba tiba bertanya. Ia masih sedikit khawatir terhadap sahabatnya itu.

"Entahlah. Kuharap dia menikmati hidupnya saat ini" ucap Ajax sambil mengelus kepala Enid

"Menurutmu apa yg sedang di lakukannya wed?" Sekarang giliran Bianca yang bertanya ke Wednesday.

Semua menanti jawaban dari Wednesday.

"Sepertinya sesuatu yang seru. Seperti menghidupkan kembali suaminya. Jika berhasil, aku akan bertanya bagaimana caranya kepadanya" Wednesday berkata dengan santai.

Dan setelah mendengar jawaban dari Wednesday, semua yang ada di situpun terkejut.

Hal itu bisa saja dan sangat bisa terjadi.

—THE END—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What If?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang