Berubah

32 11 0
                                    

Diruang makan terlihat Laks dan kedua orang tuanya yang sedang makan bersama. Mereka selesai makan, Laks makan dengan tangan kirinya karena dia tak mau sampai Ibu dan Ayahnya tau kalau tangannya terluka karena mereka pasti akan khawatir. Laks juga menyembunyikan tangan kanannya diatas meja.

"Tumben banget kamu makan pakai tangan kiri Laks dan kamu juga minta diambilin makanan," kata Ayah Laks yang bernama Durga Prasad Maheswari.

Mendengar itu membuat Ibu Laks curiga dan dia mulai khawatir. Karena jika Laks seperti itu pasti tangan kanannya sedang terluka. Ibu Laks berdiri lalu menghampiri Laks dan mengangkat tangan kanan Laks dengan pelan. Ibu Laks menatap Laks dengan khawatir karena jika Laks emosi dia tak bisa mengendalikannya dan melampiaskannya pada sesuatu.

"Laks kau melakukannya lagi dan ini lukamu cukup dalam loh," kata Ibu Laks yang bernama Annapurna.

"Ini yang terakhir Ibu dan aku berjanji tak akan melukai diriku sendiri setelah hari ini. Lagi pula Swara sudah mengobati lukaku ini jadi Ibu tenang saja," kata Laks melepaskan pegangan Annapurna.

"Laks kau itu harus bisa mengendalikan emosimu. Ayah takut jika kau mempunyai istri nanti kau bisa melampiaskan kemarahanmu padanya saat kalian bertengkar," kata Durga.

"Bagaimana Ayah bisa berpikir seperti itu? Seburuk-buruknya sikapku tak mungkin aku bisa memukul atau menampar seorang wanita apalagi jika dia istriku. Aku sangat kecewa dengan pemikiran Ayah yang seperti ini. Aku juga bisa berubah Ayah dan aku akan membuktikannya mulai besok," kata Laks tak suka Ayahnya menasehatinya tapi seperti menjelekkannya.

"Ayah tak bermaksud seperti itu Laks. Ayah hanya ingin kau berubah menjadi orang yang lebih baik. Ini juga demi kebaikanmu Laks," kata Durga.

"Tapi Ayah mengatakan hal tadi seperti Ayah tak tau aku saja. Apakah selama ini aku sudah pernah membuat Ayah malu? Tidak kan," kata Laks yang masih kesal dengan perkataan Ayahnya.

"Oke. Ayah minta maaf padamu atas perkataan Ayah tadi," kata Durga.

"Sudahlah lupakan saja," kata Laks akan berdiri lalu akan pergi.

"Laks!"kata Annapurna dan membuat menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya. Laks mengerti apa yang dimaksud Annapurna.

"Iya aku memaafkan Ayah. Oh iya satu hal lagi, mulai besok aku akan mulai bekerja sesuai dengan keinginan Ayah," kata Laks lalu pergi dari sana.

Mendengar itu Durga dan Annapurna sangat senang. Mereka juga percaya kalau Laks akan merubah dirinya menjadi lebih baik.

"Setelah Laks bisa menggantikan posisiku. Aku akan menjodohkannya dengan Swara sesuai dengan apa yang diingin aku dan Shekar,"batin Durga.

Dikamar Swara terlihat Swara yang sedang mengambil bunga yang diberikan Laks tadi. Swara mencium aroma bunga itu. Setelah itu Swara duduk diranjang sambil memegang bunga.

"Laks kau tau? Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan buatku karena kau pertama kali memberikan bunga ini untukku. Hari ini akan aku ingat karena ini akan menjadi kenangan yang sangat berarti buatku," kata Swara menatap bunga yang dia pegang.

Ponsel Swara berbunyi dan Swara segera mengambil ponselnya yang kebetulan berada di meja samping ranjang. Swara melihat siapa yang menelponnya dan ternyata Laks. Swara menaruh bunga di ranjang lalu dia mengangkat telepon dari Laks.

"Halo Laks," kata Swara.

"Halo Swara. Apa yang sedang kau lakukan?"kata Laks.

"Aku sedang duduk Laks. Oh iya Laks, dari suaramu terdengar kalau kau sedang kesal pada seseorang," kata Swara yang sudah sangat memahami sikap Laks.

BAS TUJHSE PYAAR HOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang