SIXTEEN [21.00]

12.6K 1.6K 205
                                    

21.00

"Udah jam sembilan, Ken mau pulang." Ucap Kendra kepada Darren.

Darren menata Kendra,"buru-buru banget."

Kendra mengangguk,"nanti Ken di malahin dada."

Darren meminum air es nya,"gak mau main dulu?"

Mereka berdua masih berada didalam rumah Darren, rumah yang besar dan ramai akan teman-temannya Darren di ruangan depan tadi, saat mereka masuk sudah disambut oleh mereka.

Kendra sebenarnya bosan berada disini, hanya bersama Darren, tidak ngapa-ngapain, mending dia tidur lagian ini udah jam tidurnya, sbenarnya.

Kendra menendang-nendang angin,"Ken mau pulang ya, Dalen? Udah di suluh pul—"

Darren pindah duduknya menjadi disebelah Kendra, ia merangkul pundak Kendra,"jangan buru-buru, nanti gua yang anter lu pulang, tenang aja."

"Tap— Dalen.. mau ngapain?" Kendra mengerutkan keningnya, melihat tangan Darren yang mengusap-usap pahanya.

Kendra menyingkirkan tangan Darren dengan pelan,"Dal—"

"Kita main dulu sebentar, mau gak?"

"Main apa? Kan Ken udah di lumah Dalen."

Darren tersenyum, ia mendekatkan dirinya ke tubuh Kendra,"mau?"

Kendra tidak menjawab, sebenarnya ia sedikit takut oleh Darren yang tiba-tiba begini.

"Ayok." Darren memegang tangan Kendra, mengajaknya berdiri.

"Tap— akh sakit!" Kendra memekik pelan, lengannya di tarik kasar oleh Darren.

~~~~~~~~~~~










Jovano memberhentikan motornya di halaman rumah besar yang saat ini adalah rumah Darren, dan tempat ngumpulnya teman-teman lelaki itu.

Didalam sana pasti banyak orang, tidak hanya satu yang akan menahannya untuk tidak masuk, karena banyak motor yang terparkir di luar.

Jovano mengeluarkan handphone, menelpon David untuk mengajak yang lainnya ke rumah Darren.

Jovano turun dari motor, ia melangkah masuk kedalam rumah itu,


Brak!

Jovano menendang kencang pintu utama rumah tersebut, dan benar saja ada teman-temannya Darren disana yang sedang ngumpul.

Jovano menatap mereka datar, dan melangkah mendekati mereka yang jumlahnya enam orang,"mana Darren?!

"Weh pendatang baru nih, mau gabung?" Satu laki-laki yang sedang duduk berdiri menghampiri Jovan.

Bugh!

"Mana Darren sialan?!" Jovano menonjok wajah laki-laki dengan keras, dan mencengkram erat kerah baju lelaki itu.

"Santai, gak perlu emosi."

Bugh!

Laki-laki itu membalas pukulan Jovano, tepat di pipinya dengan keras, membuat cengkraman nya pada kerah lelaki itu terlepas.

"Ada perlu apa dateng-dateng marah-marah kes—"

Bugh!

Bruk!

"Anjing." Umpat lelaki a.k.a teman Darren yang langsung di tonjok kembali oleh Jovano dan jatuh tersungkur.

Jovano mendekat, menginjak dada lelaki itu,"jawab bangsat."

[BOYS LOVE] JO & KEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang