Sebulan setelah gun bertemu dengan off, dia selalu saja bermimpi buruk mengigat apa yang pernah off lakukan padanya. Dan lihatlah mereka sudah lama tak bertemu dan off tetap saja tidak berubah.
"gun...turun cepat kita harus membuka café" panggil bibinya
Gun dengan cepat bergegas dan turun kebawah, mereka harus turun subuh atau pagi setiap hari. Karena jam segitu lah orang-orang yang bekerja akan datang untuk membeli coffee. Gun sudah lama menjadi barista di café ini, dia juga sesekali membantu bibinya membuat cake untuk dijual.
Karena tahu off juga ada diperusahaan itu, maka gun memutuskan untuk tidak bekerja disana. Dan sekarang lagi-lagi dia meneruskan hidupnya sebagai seorang pengangguran atau seorang kerja sampingan sebagai seorang barista. Kebanyakan pembeli Sebagian besar seorang laki-laki, padahal gun bukan lah perempuan tapi tetap saja banyak yang sangat menyukainya.
"selamat pagi...apa yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan senyuman
"saya ingin membeli minuman, apa yang kamu tawarkan padaku?" tanya Kembali pelanggan pria itu
"untuk hari ini saya ingin menawarkan mint tea panas untuk anda karena cuaca pagi ini sangat dingin dan mint tea merupakan salah satu minuman yang baik dikonsumsi dalam cuaca seperti ini" jawabnya tersenyum
"baiklah saya pesan mint tea panas satu" jawabnya terpana dengan senyuman gun
"baiklah silahkan tunggu sebentar, saya akan memanggil nomor anda jika sudah siap" memberikan papan nomor
Gun bergegas membuat pesanan orang tersebut dan memberikannya, dia sangat sibuk hari ini karena banyak pelanggan yang datang untuk membeli minuman.
Ting...(pesan masuk)
"apa kamu menggangap remeh ucapanku?"
Pesan itu merupakan ancaman dari off untuknya, sudah sebulan ini berbagai pesan masuk dengan nomor yang berbeda karena setiap pesan itu masuk gun langsung memblokir nomornya. Lagi-lagi dia memblokir nomor itu,
"selamat pagi...apa yang bisa saya bantu?..." ucapnya pada seorang pembeli yang baru masuk
Terkejut nya gun melihat pelanggan itu yang ternyata adalah off dengan wajah datarnya, seketika tubuh gun bergegar mengeluarkan keringat dingin karena ketakutan.
"kamu sangat nakal yah gun...aku sudah bilang padamu jangan melawanku"
"apa yang kamu lakukan disini, pergi cepat"
"sepertinya kamu sangat suka bekerja ditempat ini"
"...." Gun terdiam
"bagaimana jika aku mengambil alih Gedung ini dari pemilik lamanya, sepertinya menyenangkan"
"jangan...off aku mohon, café ini milik bibiku. Aku hanya pekerja sampingan disini"
"apa menurutmu aku terlihat peduli akan hal itu?, aku sudah bilang sayang...jangan melawanku"
"apa yang kamu inginkan ha?"
"disini ada ruangan ganti kan, ayo kita berbicara disana"
"lebih baik kita duduk saja disini" ketakutan
"lihatlah aku sudah bilang jangan melawanku, dan kamu masih melakukannya. Atau kamu mau sekarang aku menelfon pemilik Gedung ini lalu membelinya dan mengusir bibimu" tersenyum
"baiklah..baiklah...aku mohon off jangan" takut
Gun membawa off ke ruangan ganti dibelakang, off mengunci pintu ruangan itu. Dia mendekat kearah gun yang hanya diam membeku ketakutan, menghelus pipi gun dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Still Loves Me
RomanceAndai aku bisa memutar waktu, maka aku tidak ingin bertemu denganmu -Gun Aku lebih suka menyiksamu dari pada menghelusmu -Off ⚠️Obsessed⚠️