(11)

510 37 10
                                    

"berhentilah bersikap kekanak-kanakan seperti ini pak tay!" ucap gun

Gun menghentam tangan tay dengan kuat sehingga pegangannya pada badan gun terlepas, gun segera berdiri.

"saya hanya ingin bekerja dengan tenang pak, bisakah bapak tidak melakukan hal seperti ini pada saya. Saya memohon sebesar-besarnya"

"kamu kira aku terlihat peduli dengan perasaanmu?"

"jangan menggunakan bahasa seakan-akan kita sudah dekat, saya ingin bapak tetap berbicara formal pada saya"

"kamu tahu gun, semakin kamu bersikap seperti ini semakin aku tidak ingin menurutimu. Dan ingatlah bahwa aku bosmu" menaikan alisnya dengan sombong

Gun berjalan keluar dari ruangan tanpa menyambung ucapan bosnya itu, sedangkan tay masih berada di ruangan meeting dengan tatapan matanya yang terus memandangi gun.

"sialan, dia sangat susah didapatkan. Bagaimana bisa dia luluh dengan orang seperti off, off lebih bajingan dariku"

Di sisi lain ada gun yang terus menunjukkan wajah cemberut di wajahnya,

"seharusnya aku diam saja dan tidak melawanannya, aku masih membutuhkan pekerjaan ini" menghela nafas

Tay berjalan ketengah-tengah ruangan,

"semuanya perhatian" suara keras

"karena kita sudah lama tidak makan malam Bersama jadi hari ini kita akan makan malam di restoran bbq, tolong semuanya diharapkan hadir yah" ucapnya

"wahh, yeyey...terima kasih pak tay" ucap karyawan-karyawan disana

Tay menatap gun dan lagi-lagi menaikan alisnya,

"kenapa dia terus memandangiku seperti itu, perasaanku sangat tidak enak" gumam gun

Setelah selesai bekerja mereka semua berkumpul di lantai 1 untuk membagi kendaraan agar bisa pergi tidak terpisah.

"oke jadi semuanya sudah dapat tempat duduk di mobil masing-masing yah..." ucap tay

"em...saya belum pak" ucap gun

"yah mobil yang lain sudah penuh pak" ucap salah satu karyawan

"tidak apa, biar gun di mobil saya" ucap tay

"wahh enak sekali kamu gun bisa di mobil pak tay"

"(enak dari mana, aku merasa dicekik olehnya)" menjawab dengan senyuman

Mereka menaiki mobil masing-masing sesuai pembagian, dan gun naik di mobil tay.

"senyumlah, kamu tidak cocok cemberut seperti itu" ucap tay

"(senyum)"

"gitu dong kan manis..."

"(menjulidkan matanya)"

Tay sedikit tertawa melihat tingkah gun, mereka bekendara cukup sebentar karena restoran bbq nya tidak jauh dari perusahaan setelah sampai mereka langsung memesan dengan porsi yang banyak dan beberapa alcohol.

Tay tidak meminum alcohol karena dia membawa mobil sendiri, sedangkan beberapa karyawan lainnya minum mereka memutuskan untuk pulang naik taxi dan menyimpan mobil mereka di parkiran sini.

Tay melihat gun hanya terus makan dan tidak meminum alcohol, dia ingin mengerjai gun dan membuatnya mabuk.

"gun minumlah" ucapnya terang-terangan

"saya tidak minum pak, cukup air putih saja"

"tapi ini juga pesta penyambutanmu karena sebulan kamu bekarja saya tidak menyambutmu dengan apa-apa, apa kamu akan menolak keinginan bosmu ini"

My Ex Still Loves MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang