(3)

637 62 12
                                    

Keesokan harinya saat gun keluar rumah sudah ada asisten off yang benar-benar menjemputnya,

"selamat pagi tuan gun, pak off sudah menunggu di perusahaan"

"(mana ini, kenapa luke belum datang)" fikir gun

"gun.." memanggil

"akhirnya kamu datang juga sayang...aku nungguin kamu loh" ucap gun

"maaf yah sayang, pagi ini macet banget. Kamu yang nyuruh aku pakai mobil kan"

"maaf pak, saya akan naik mobil pacar saya. Bapak jalan saja duluan didepan kami"

"em...baik tuan" jawab asistennya

Gun menaiki mobil luke, mereka pun pergi kearah perusahaan. Setelah sampai mereka keluar dari mobil dan masuk, ruangan off berada dilantai 5.

"ini tuan ruangan pak off, silahkan saja masuk bapak sudah menunggu didalam" ucap asistennya

Gun pun masuk bergandengan tangan dengan luke, off menatap mereka dengan tatapan datarnya membuat tubuh gun Kembali bergegar. Luke hanya bisa menggengam tangannya dengan kuat, membuat gun tenang sejenak.

"siapa dia?" tanya off sambil menunjuk luke

"dia pacarku" jawab gun

"apa kamu harus berbohong sampai segininya gun sayangku?, kamu tahu aku tidak suka orang yang berbohong kan?"

"benar...aku pacarnya, namaku luke. Kami sudah setahun berpacaran, kami sengaja tidak memberitahukan siapa-siapa dulu sampai akhirnya kami memutuskan untuk menikah nantinya"

"menikah?, kalian? Hahahaha" tertawa

"kenapa kamu tertawa off?, apa sekarang kamu sudah mulai gila?" tanya gun ekspresi marah

"jaga ucapanmu sayangku, aku bisa saja menghukummu dan pacarmu itu disini" ucap off

"maaf off, aku tidak suka perkataanmu ini pada pacarku. Kamu tidak seharusnya memanggilnya dengan sebutan sayang seperti itu"

"wah...gun...akhirnya kamu memiliki pahlawan disampingmu, tapi lihatlah apakah pahlawanmu ini bisa membantumu akan masalah ini"

Off mengambil hpnya dan menelfon seseorang lalu menghidupkan speakernya,

"halo bibi" ucap off

"iya nak off, terima kasih yah sudah memberikan bibi dan pamanmu ini hadiah sebesar ini. apa kamu sedang Bersama dengan gun sekarang?, bibi sangat senang karena kalian balikan lagi"

Wajah gun memucat, gengammannya pada luke terlepas. Matanya berkaca-kaca seakan ingin menangis sekarang,

"iya bibi, off sama gun nih. Dia tidak bisa pamitan dengan bibi karena harus menemani off, maaf yah bi" tersenyum menatap gun

"iya tidak apa-apa, bibi sangat berterima kasih yah nak off karena telah membiayai liburan kami ini. pamanmu sangat senang" tertawa

"iya bi sama-sama, kalau begitu off mau kembali dengan gun dulu yah bi"

"baik nak off" telepon mati

"jadi bagaimana sayangku?, apa pacar barumu ini bisa menolongmu sekarang?. apa kamu mengira aku sangat bodoh sehingga tidak menyiapkan rencana kedua gun? Hahahah" tertawa

"dimana mereka?, dimana kamu membawa mereka bajingan!" menangis

"off, apa yang kamu lakukan ini penculikan. Aku bisa melaporkanmu sekarang" bentak luke

"laporkan saja, apa menurutmu aku terlihat peduli?" tersenyum

"off...lepaskan mereka, aku janji mulai sekarang aku akan menurutimu. Aku minta maaf off, aku mohon" berlutut memohon pada off

My Ex Still Loves MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang