Bab 1🧚‍♀️

56 8 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

•••••

"Untukmu yang selalu kusebut dalam doa, izinkan aku menjadi bagian dari hidupmu."

Arshaka Zayyan Ghozali

•••••

tok tok tok...

Terdengar decitan pintu.

"Abang"

Shaka yang menyadari kehadiran sang ummi menoleh ke arah suara yang terdengar.

Shaka menggenggam tangan sang ummi.

"Ummi".

"Hm...abang ada sesuatu yang mau dibicarain ke Ummi. Siapa tau..Ummi ada solusi".

" Tapi abang ragu Ummi ".

" Kenapa abang ragu.Harus yakin lah bang.Ummi dan Abi selalu ada dibelakang abang,selama apapun yang abang inginkan itu hal yang baik".

Shaka memiringkan tubuhnya ke hadapan sang Ummi, menggenggam erat tangan sang Ummi dan kepalanya menunduk.

"Ummi".

" Shaka berniat mengkhitbahkan seorang gadis serta menghalalkannya".

Ummi Hanin dapat melihat tatapan Shaka yang terlihat tidak percaya akan dirinya.

"Abang takut Ummi dia tidak akan menerima status Abang".

" Dengerin Ummi ".

" Kita tidak akan tau sebelum mencoba.Apalagi sudah berpikiran buruk.Di coba dulu,berusaha dulu,yakin dulu... Minta dimudahkan sama Allah.Abang percayakan dengan kekuatan do'a".Ummi Hanin mengelus rambut sang putra memberikan keyakinan.

"Nanti Ummi dan Abi bantu".

" Abang mau kapan hmm... ?".

"Malam ini boleh kan Ummi?".

" Malam ini?".Ummi Hanin terkejut dengan jawaban putranya itu.Terlihat Shaka yang mengangguk dan tersenyum malu.

"Abang sudah kenal lama?".

" Belum kenal,tapi abang udah pernah ketemu kok Ummi".

Ummi Hanin menatap aneh ke Shaka

"Ummi serius ya bang.. ".

" Iya,abang juga serius banget Ummi".

"Jangan becanda".

" Gak lagi becanda Ummi".

"Terus ini... masak gak kenal tiba-tiba minta nikah.Nikah itu enggak cuma sehari.. tapi seumur hidup,tanggung jawab dunia akhirat.. Ibadah seumur hidup,yang serius abang ihh.. ".

" Serius.. abang enggak ada niat becandain Ummi. Abang udah yakin dan siap Ummi ".Ummi Hanin akhirnya mengangguk saat melihat tatapan sang putra yang terlihat yakin akan keputusan yang diambilnya.

" Alhamdulillah". Shaka mencium tangan Ummi Hanin. Terlihat senyumannya yang mengembang.

***

Anna mematung mendengar apa yang ayahnya itu ucapkan.

" Na pemuda itu baik akhlaknya,dia cucunya Kyai Usman yang dari kota.Dulunya juga dia tinggalnya di desa ini.Sudah dari kecil menimba ilmu di pondok kakeknya".Ayah Hamid berusaha menjelaskan ke putrinya Anna.

"Sebenarnya udah dari 3 bulan yang lalu.. namanya Shaka,umurnya 29,kalau menurut ayah anaknya sopan,sholeh,ganteng juga loh Na". Ayah Hamid nampak kagum dengan sosok Shaka yang menemuinya 3 bulan lalu.Meminta putrinya dengan segala niat baiknya.Cara yang ditempuh orang-orang terhormat yang mempunyai perasaan malu.

" Ya udah,ayah aja sana yang nikah".Sewot Anna.

"Kok ayah. Orang dia sukanya sama putri ayah. Ya.. kamu aja yang ayah nikahin".

" Anna enggak mau titik".

"Harus mau".

" Enggak mauu.. nggak ya ayah".

"Ya udah".

" Di batalin!!".

"Siapa bilang batal".

" Terus..".

"Ya kalau kamu enggak mau.. ayah paksa".

Ayah Hamid menatap Anna.Raut wajahnya berubah tegas dan serius.

" Anna dengerin ayah".

"Enggak mau". Anna mengangkat kedua tangan dan diletakkan di telinganya .

" Anna!".Nada bicara ayah Hamid berubah dingin.

Anna menunduk dalam, dirinya takut emosi sang ayah semakin tersulut.

Hening tidak ada suara yang terdengar

Satu menit...

Dua menit...

Tiga menit...

Terdengar helaan nafas ayah Hamid.Setelah itu,suasana kembali hening.

Lima menit kemudian...

Ayah Hamid berdiri dari duduknya berjalan mendekati putrinya kemudian duduk disebelahnya, diraihnya tangan Anna.Tatapannya berubah sendu.

"Menikahlah dengannya" Pinta sang Ayah.

Ucapan ayah Hamid terselip nada permohonan

" Ayahmu ini sudah tua,ayah mau kamu mendapatkan suami yang dapat bertanggung jawab dan membimbing kamu.Jangan mudah menolak niat baik seseorang sebelum dipertimbangkan terlebih dahulu. Minta petunjuk sama Allah".Ayah Hamid menjeda ucapannya diusap dengan lembut kepala putrinya itu.

Next..

ShakAnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang