Bab 5🧚‍♀️

28 5 0
                                    

Lanjutnya berdecak sambil geleng-geleng.

"Kalau aku nih ya.. bakal puter balik lihat kelakuan mbak". Cibirnya menjadi-jadi.

" Udah enggak ada anggun-anggunnya,kalem juga enggak,bisa-bisa Gus nya jadi ilfeel". Ejek Yazid.

"Padahal nih ya,banyak banget yang naksir Gus nya secara kan Gus nya udah ganteng,cerdas,mapan,top ilmu agamanya,hafidz,udah gitu dosen lagi".

Kuping Anna panas. Mendengar ucapan Yazid. Berlebihan banget adiknya, pikir Anna.

" nyenyenye". Anna mendumel pelan.

"Kalau orangnya denger bisa langsung terbang". Cibir Anna jengah.

" Heran aku deh mbak". Yazid meneliti Anna,melihat kelebihan Anna dari segala sisi,mbaknya ini tidak ada kelebihannya yang ada cuman kurangnya aja. Bukannya Yazid membuli kakaknya sendiri,tapi itu memang kenyataan.

"Heran apa!". Sewot Anna.

" Yaa heran lah,masak Gus nya mau sama mbak. Mungkin nih ya Gus nya lagi khilaf belum sadar". Yazid tertawa dirinya suka sekali meledek kakaknya.

Lihatlah muka Anna yang cemberut masam sambil melotot tak terima ke arahnya,mukanya lucu,mengemaskan sekali pikir Yazid.

Yazid akui kakaknya emang cantik,cantik banget malahan. Mukanya yang baby face dan badannya yang mungil membuatnya terlihat masih seperti anak SMA.

'Tidak heran kalau Gus nya itu kecantol" batin Yazid terkekeh kecil. "Jangan-jangan__".

Anna yang ditatap Yazid menyelidik merasa penasaran. " Jangan-jangan apa!!" tanyanya serius.

"Mbak pelet ya Gus nya" Yazid tergelak mendapati ekspresi cengo Anna. Di taboknya mulut Yazid dengan penuh tenaga.

"Sembarangan!". Hardiknya sensi

" Ngomong-ngomong pakai pelet apa mbak... pelet ikan lele apa mujair?" ledek Yazid tidak ada habisnya. Anna yang terlampau jengkel menggeplak kepala Yazid dengan keras. Sedangkan sang tersangka malah tertawa ngakak menikmati kejahilannya. Sangat asik menggoda kakaknya ini,raut wajah Anna mengkerut masam.

Adiknya sangatlah menyebalkan membuat moodnya yang kacau semakin anjlok.

"Jangan kebiasaan KDRT... kasihan Gus nya nanti tertekan. Bisa mati muda menghadapi kelakuan mbak setiap hari". Ejek Yazid terkesan menasehati.

" YAZID!!" geram Anna mencubit perut adiknya itu dengan keras.

"E-hh iya i-ya mbak ampunn" rintih Yazid mengaduh kesakitan. "Mbaknya ini kalau marah melebihi macan betina.

Karena asik sendiri keduanya di tegur Ayah Hamid. Kedua orang tua mereka sudah selesai merundingkan keputusan yang Insyallah terbaik untuk kedepannya.

Ayah Hamid menginstruksi semua untuk diam. Terlihat Abi Umar datang kemudian duduk di sebelah Shaka.

Shaka yang bahunya di tepuk pelan oleh sang Abi,menoleh. Tersenyum canggung,dirinya sedari tadi menunduk. Shaka sempat takut Abi nya salah faham dan membuatnya kecewa,tapi semua pikiran buruknya menghilang di saat sang Abi tersenyum teduh ke arahnya.

Hatinya terasa lega mengetahui Abi nya tidak marah.

" Bismillah" Abi Umar mulai berbicara. Suaranya yang lembut tapi tegas terlihat sangat berwibawa.

Pembawaannya yang tenang persis sekali dengan Shaka. Memang benar ya,kalau buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Anna harap-harap cemas meremas jari-jari tangannya dengan gelisah.

"Abi sudah memutuskan kalian berdua akan__

"menikah lusa" Abi Umar menyampaikan keputusannya dengan tegas dan tanpa ada keraguan.

"APAA!" teriak Anna kaget wajahnya nampak pias.

"Enggak usah teriak-teriak biasa aja" tegur Ayah Hamid.

Semua pasang mata menatap ke arah Anna termasuk Shaka yang diam-diam melengkungkan bibirnya ke atas. Reaksi yang di tunjukkan oleh keduanya sangatlah bertolak belakang.

Next

ShakAnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang