Bab 7🧚‍♀️

29 3 0
                                    


Anna takut pernikahannya mengalami kegagalan. Apalagi jika memikirkan status Shaka yang duda. Itu artinya Shaka pernah gagal membina rumah tangganya. Itulah yang Anna simpulkan.

Terkadang manusia memang begitu,suka menyimpulkan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Hanya melihat dari sudut pandang dirinya saja. Yang kebanyakan salah dalam menyimpulkan sesuatu hal.

Iya kan namanya manusia tidak luput dari yang namanya kesalahan. Tetapi kitalah yang dapat mengendalikan akal pikiran. Maka dari itu,berlaku bijak lah dalam menilai sesuatu apapun itu.

Drrtt...

Ponsel Anna bergetar. Tanda pesan masuk.

"Astagfirullah apalagi sih". Anna berdecak sebal.

Anna meraih ponselnya dengan malas. Mulutnya mencebik kesal mendapati pesan nyeleneh yang ternyata Shaka lah orangnya.

+62 823*****

•Dek..?

•Kok enggak di bales?

•Dosa loh mengabaikan calon suami

•Awas ya,

•Mas do'ain jadi Ummi dari anak-anak kita nanti

•Aamiin...

•Mas jadi salting mikirin nanti kalau kita udah nikah terus di panggil Abi Ummi sama anak-anak.

Anna menatap ngeri pesan yang dirinya baca.

"Idihh. Geli banget gue bacanya. Nih orang bener gak sih. Sangat-sangat kepedean. Typing nya itu loh bisa bikin gue langsung ilfeel". Anna mengoceh pelan.

"Kayaknya gue gak bakalan bisa hidup deh sama orang yang modelnya begini". Batin Anna lemas memikirkan kehidupan yang akan dirinya jalani untuk kedepannya.

Dengan jengkel dirinya menekan keyboard di ponselnya. Membalas pesan di room chat dirinya dengan Shaka.

•TERSERAH!!!

Anna mematikan benda pipih Itu.menaruhnya kembali di atas nakas. Membuat moodnya hancur seketika. Ingin sekali dirinya menangis menjambak kesal rambut Shaka. Sekalian dirinya dorong ke palung mariana.

***

" Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur hallan".

"Bagaimana para saksi?".

" SAH!".

"Aaaaa! Enggak! Enggak,enggak! Enggak sah! teriakan Anna dalam hatinya. Badannya terasa lunglai mendengar kata " SAH" yang di ucapkan oleh semua orang.

Berbeda halnya dengan Shaka,dirinya tersenyum haru. Dan sampai meneteskan air mata. Perasaanya campur aduk antara bahagia yang membuncah dan tidak menyangka hari ini terjadi juga. Hari di mana dirinya dapat mengikat gadis pujaan hatinya dengan ikatan yang halal. Lega di saat dirinya berhasil mengucapkan qobul dengan lancar.

Shaka menoleh ke samping tepat di mana Anna duduk. Shaka menatap wajah Anna yang sedari tadi menunduk. Tiada lagi dosa di saat mereka saling memandang. Perasaan bahagia menyelimuti hatinya.

Dengan hati yang deg-degan disematkan cincin di jari istrinya itu bergantian. Setelah selesai Shaka mengulurkan tangan kanannya.

Shaka gemas sekali saat sang istri tidak dengan cepat menyambutnya. Anna menatap bingung,tidak faham akan Maksudnya. Shaka yang tidak sabaran mendekatkan wajahnya memasang senyum termanisnya setelah itu membisikkan sesuatu di telinga Anna.

"Salim Humairah" bisiknya. Suaranya terdengar lembut dan menenangkan terdengar di telinga Anna.

Wajah Anna mendadak blusshing. Dengan cepat di raihnya tangan suaminya itu. Rasa hangat dan nyaman menyelimuti hati Anna.

Jantungnya berdetak cepat,entahlah padahal dirinya tidak mencinta Shaka sama sekali. Mengapa hatinya bisa jadi kacau begini. Deg-degan parah, Shaka meletakkan tangannya di atas ubun-ubun Anna.

"Allahumma Inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha'alaih".

Setelah membacakan do'a Shaka tersenyum tipis kemudian di cium lah kening Anna.

Setelahnya di usaplah kepala sang istri dengan sayang.

Next

ShakAnnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang