BAGIAN 14

851 35 2
                                    

Lima tahun kemudian

Lima tahun sudah berlalu begitu cepat bagi tania, sosok wanita yang sukses diumur mudanya. sosok yang biasa orang bilang dengan sebutan janda anak satu itu terlihat cantik dengan pakaian formalnya.

Jam pulang bekerja sudah selesai beberapa menit yang lalu.
Wanita cantik itu sedang berjalan di pusat berbelanjaan. kedua mata wanita itu meneliti rak rak yang berisi beraneka bahan kue.

Saat ingin mengambil bahan tersebut, bunyi deringan handphone membuat ia segera mengangkat panggilan itu.

"Halo"

"Mom hiks hiks... Where are you mom? Hiks"

Mendengar putra nya menangis, wanita dengan muka panik itu segera mengambil bahan kue yang dibutuhkan dengan cepat seraya berujar.

"Sayang plis jangan nangis ya? mom lagi di pusat pembelanjaan nih. bentar lagi mom pulang"

"promise, it won't take long hiks hiks "

"Ofcourse lian. yaudah mom matiin ya?"

"Oke mom, bye mom"

"Bye sayang"

Mematikan ponsel nya, lalu berjalan menuju kasir dengan tergesa-gesa.

"150.000"

Segera mengambil uang didompet yang berada di tasnya dan memberi uang itu kepada kasir.

"Thank you" Kasir itu mengangguk membalas ucapan tania.

Tania, wanita itu tania. sosok ibu dari satu anak. tania berjalan keluar menuju parkir untuk pulang ke rumah nya.

Ya, rumah tania dan anaknya. setelah kelahiran anaknya, tania melanjutkan kuliah nya dengan meloncat kelas sehingga membuat nya lebih cepat lulus. dan tania menitipkan anaknya kepada sang bundanya ataupun jeje yang lagi ada libur.

Untung saja selama masa kuliahnya, ia tidak ketemu regan beserta temannya. tania kuliah dibeda universitas karena tidak mau bertemu dengan ayah dari anaknya itu membuat ia mengingat masa lalu.

Dan setelah kelulusan nya, wanita dengan satu anak itu ingin pindah keluar negri, dimana tempat oma maupun opa wanita itu berada.

Kedua orang tuanya setuju dengan usulan anaknya. dan sesekali mereka mengunjungi anaknya sekaligus kerumah kedua orang tua suaminya.

Di Inggris, tempat kedua orang tua andra, sekaligus mertua laras.

Diperjalanan, tania menatap jam lalu beralih menatap depan yang penuh dengan mobil itu. macet, satu kata yang membuat siapa saja ingin segera keluar dari situasi ini.

Berbeda dengan tania, seorang anak kecil berjenis kelamin laki laki itu sedang nangis menunggu mommy nya pulang kerumah.

Grandpa laki laki itu sedari tadi membujuk anak dari cucunya. tetapi anak itu tidak mendengarkan ucapannya malah semakin terisak membuat pria tua itu kalap sendiri.

"Hey boy, calm down soon your mom will arrive and stop crying before grandpa eats you hap hap hap" Pria yang sudah berumur tua dengan muka tengil nya itu menatap anak dari cucunya yang sedang terisak sedari tadi seraya mempraktekan gaya ingin memakan anak itu.

Tania StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang