BAGIAN 15

795 32 15
                                    


Malamnya di mansion keluarga galendra, tania sedang menemani anaknya yang sedang belajar.

Diumur anaknya yang terbilang masih sangat kecil itu sudah mengetahui bahkan sudah menguasai bahasa Inggris dan bahasa Indonesia walaupun sedikit. tetapi sudah membuat tania merasa bangga dengan anaknya.

Diumur 4 tahun, Lian lebih cepat menangkap penjelasan guru serta lancar membaca dan menghitung.
dan keahliannya itu membuat guru ditaman kanak kanak itu menyuruh tania meloncatkan ke sekolah dasar. tania yang mendengar itu antara kagum dan bahagia.

Sekarang Lian sedang duduk di bangku kelas 3 sd.

Dari awal masuk sekolah, Lian tidak begitu banyak punya teman karena disekolah ataupun diluar, Lian sangat dingin cuek sama datar membuat tania meyakinkan bahwa sifat anaknya 11 12 dengan kak regan.

Kak regan? Tania sempat berpikir apakah selama ini regan tidak mencari mereka? tidak menyesali perbuatannya? dan merasa senang dengan kepergian mereka? entahlah tania tidak mau tau itu karna membuatnya akan semakin sakit hati.

"Apakah ada yang susah? kalau ada bilang ke mommy biar mom bantu" Tania mengelus kepala lian yang sedang fokus belajar.

Lian menggeleng, lalu berujar. "No mom. Ini terlalu gampang buat Lian" balasnya dengan cepat.

dilihat lihat soal ynag didepan Lian begitu mudah membuat tania mempercayai anaknya yang bisa mengerjai pr dengan tenang tanpa ada nya susah.

*Kalau gitu mom kebawah sebentar ya, mom mau ngambil kue yang mom buat tadi" ujar tania yang dibalas anggukan Lian dengan senang.

Sehabis mandinya Lian dan membersihkan dirinya sendiri, tania sudah berjanji kepada anaknya akan membuat kue coklat kesukaan Lian.
dan kue itu sudah mantang dengan sempurna tinggal menunggu waktunya makan kue itu.

Tania menuruni tangga yang mendapati  beberapa maid yang sedang melakukan sisa pekerjaannya sebelum tidur. Wanita itu tidak melihat opa oma nya, mungkin sudah tidur pikirnya.

Wanita cantik itu melangkah menuju dapur dan membuka lemari kue dimana kue buatan nya tadi masih utuh dengan sempurna.

Ia pun langsung memotong kue itu untuk lian dan membuatkan nya susu, sudah rutinitas bagi tania membuat susu rasa coklat sebelum waktunya tidur dan sebelum pergi sekolah.

Tak butuh waktu lama, tania selesaikan dengan aktivitasnya menuju lantai atas dengan lift karna ia begitu malas menaiki tangga yang membuatnya kecapean.

Ting

Pintu lift terbuka, melangkah kakinya menuju kamarnya.

"Nih mom buatan susu coklat sama kue coklat kesukaan kamu " Mendengar itu membuat Lian menoleh ke sang mommy dengan mata binar.

Menelan air liurnya melihat kue kesukaannya terkadang jelas di meja belajarnya itu membuat rasa kantuknya menghilang.

"Mom tau aja kalau Lian pengen makan kue ini" Sahutnya dengan memakan kue itu.

Tania tersenyum, melihat anaknya memakan kue buatannya dengan lahap. "Pelan pelan makannya Lian. Dan cepat habiskan kue dan susunya terus kalau sudah sikat gigi nya dulu sebelum tidur" ujar tania mengecek jam di handphone nya yang menunjukan angka 21.20 itu.

"Oke mom"

•••

Keesokan paginya, tania yang sedang berada di dapur membuat bekal anaknya untuk disekolah nanti pun seketika berhenti saat mendengar oma nya berucap.

"Tania kapan kamu kembali ke indonesia? Kedua orang tua mu sangat rindu dengan cucunya begitu juga dengan kamu"

Ya, beberapa bulan ini kedua orang tuanya tidak berkunjung kemari karna perusahaan di Indonesia sedang ada kendala yang membuat ayah nya tidak bisa kemari. bunda nya bisa saja berkunjung tetapi ia tidak ingin meninggalkan suaminya.

Tania StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang