BAGIAN 18

1.1K 35 5
                                    


Angin malam begitu dingin diluar sana, namun tidak membuat seorang wanita beranjak dari tempat duduknya.

Bayangan masa lalu terlintas jelas dipikirannya.

Selepas kejadian tadi, tania langsung pergi menuju taman yang terlihat sepi itu yang berada sedikit jauh dari hotel tersebut. kejadian tadi membuat tania merasa gelisah becampur panik.

Ia takut, lian diambil pria itu.

Takut, anaknya diambil secara paksa oleh pria itu.

Saat sedang melamun, tania tersentak kaget saat ada yang memegang pundaknya.

Segera ia menoleh kesamping, dahi nya seketika mengernyit saat mendapati pria asing disampingnya.

"Sorry?" Tania berucap pelan

Pria itu tersenyum tipis,
"Tania? betul itu lo?" Tanya pria berlesung pipi itu

"Iya? Siapa ya?" Jawab tania bingung

Tau dari mana pria itu tentang dirinya, pikirnya.

"Akhirnya....gue arbian, teman smp lo" sahut pria itu

Merasa tidak asing dengan nama itu, berpikir sejenak seraya mengingat.

Saat dirinya mengingat disalah satu kejadian dimasa smp nya, membuat kedua mata tania terbelalak.

"ARBIAN DIRGANTA?" Pekik tania tanpa sadar

Mendengar itu, pria yang bernama arbian mengangguk seraya tersenyum. "Akhirnya lo inget juga" balasnya

Tania mengangguk seraya terkekeh pelan. Menggeserkan tubuhnya kesamping supaya pria di sampingnya itu duduk.
"Gimana kabar lo?" Tanya bian setelah mendudukan bokongnya disamping tania.

"Baik, kalau lo?"

Bian menghela nafas pelan. menatap sekilas tania lalu menatap langit yang begitu banyak bintang.
"Gue kabur dari rumah" ujarnya pelan, namun tania mendengar dengan jelas ucapan itu.

"Ha? ngapain lo kabur?? terus orang tua lo tau kalau elo kabur?"

Dengan muka penasaran, ia menatap arbian sejenak lalu beralih menatap langit.
"Gue mau dijodohin tapi gue gamau, ya jadi gini deh"

"Kenapa gak lo terima?"

"Gue gasuka sama tu cewek"
Balas bian

"Emang lo udah pernah ketemu dia?" tanya tania yang dibalas gelengan pelan dari pria disampingnya.
"Belum" jawabnya singkat.

"Si kampret! emang kenapa lo gasuka sama tu cewek? mana belum pernah ketemu lagi. kenapa langsung bilang gasuka? aneh lo bi!"
Sahut Tania tak habis pikir.

Mengedik bahunya, bian menatap jam di pergelangan tangannya, lalu menoleh ke Tania.

menatap sosok cewek disampingnya dengan lama. sosok yang ia rindukan. sosok yang ia cintai.

Ya, arbian menyukai Tania semasa smp, namun arbian hanya bisa memendam perasaan nya sendiri.
dan sampai saat ini perasaan itu masih ada dihatinya. karena Tania adalah cinta pertama arbian.

Saat ada yang memperhatikannya, Tania menoleh, keduanya saling beradu tatap hingga Tania tersadar dan mengalihkan tatapannya. sedangkan arbian berdehem pelan.

Canggung, itu yang dialami keduanya.

"Gue pamit" sudah tidak tahan dengan suasana itu, Tania segera beranjak pamit.

"Gue antar?"

"Gausah, gue pake mobil kok"

Mengangguk, saat melihat tania berjalan, segera ia tahan tangannya.
"Gue boleh minta nomor lo?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tania StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang