MAA'14

26 2 0
                                    

Kelas sudah di mulai, semua murid tengah mengerjakan tugas, ada juga yang tengah asik mengobrol bahkan di belakang sana beberapa lelaki sedang bermain game online karena di kelas tidak ada guru.

Sedangkan di antar kehebohan kelas, ada dua insan yang terlibat cekcok batin, keduanya saling diam seperti tak ada niatan saling bertegur sapa, siapa lagi kalau bukan naili dan zetta.

Setelah kejadian beberapa menit yang lalu saat ia memergoki naili di gudang penyimpanan barang olah raga, keduanya merasakan kecanggungan.

Naili sedikit menoleh kesamping menatap zetta yang fokus pada buku materinya, ia benar-benar ingin berbicara dengan zetta tapi ia takut, ahk bukan takut melainkan malu.

Flasback on

Zetta tengah melewati koridor kelas menuju kelasnya, ia melewati lapangan yang tengah ramai oleh beberapa murid yang sedang olahraga.

"ZE TANGKEP"

Seseorang berteriak melempar bola basket ke arah zetta, spontan ia menangkap bola itu dan menatap pada orang yang melemparinya bola, siapa lagi kalau bukan elan.

"Mau kemana lo?" Tanya elan.

"Kelas lah"

"Owh kelas"

"ELAAANNNN"

"IYA BU DES"

"TOLONG BAWAIN LAPTOP IBU DI RUANG GURU, BAWA KE KELAS YA"

"SIAP BU DES CANTIKKK"

Keduanya saling bersahutan dengan teriakan, bu desi adalah salah satu guru komputer di sekolah ini, ia salah satu guru yang sangat akrab dengan semua muridnya.

"Ze gue boleh minta tolong gak?" Tanya elan.

"Apa?"

"Tolong simpenin bola ini ke gudang olahraga"

"Beban lo"

"Hehe sorry ze"

Zetta mengambil satu bola lagi yang ada di tangan elan, ia membawa dua bola di tangannya, setelah itu ia berjalan menuju gudang olahraga.

Zetta sudah mulai terbiasa dengan sapaan murid-murid di sekolah ini, tapi ia hanya menjawabnya dengan senyuman tipis, sangat tipis.

Ia terus berjalan memainkan bolanya dengan melemparkannya ke tangan kiri dan kanan secara bergantian sampai ia tiba di depan pintu gudang.

Ia menyimpan satu bola di bawah ketiaknya dan satu bola lagi di tangan kirinya, tangan kanannya membuka knop pintu dan mendorongnya.

Ceklek

"Zetta?"

Kedua mata zetta membulat sempurna saat melihat naili berdiri dengan seragam yang terbuka dan yang membuat dirinya lebih terkejut adalah disana ada prisi juga.

Brakkk

Ia menutup keras pintu gudang itu dan berjalan cepat menuju kelasnya, ia mengabaikan kedua bola yang terjatuh di depan pintu.

Flasback of

Ceklek

"Ada yang namanya zetta?"

Semua sorot mata menuju pada zetta yang tengah menyatat, seorang perempuan berdiri di ambang pintu dan menatap tersenyum pada zetta.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Di panggil ke ruang guru"

"Iyah nanti kesana, makasih"

"Sama-sama"

MASA ABU-ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang