2 + 3 × 4

36.6K 3.5K 75
                                    

"Ppffftt. Hahahahahahaa."

Cassia memukul lengan Gretta yang sedang tertawa puas itu. Bibirnya sudah mengerucut, alisnya menukik, Cassia benar-benar kesal saat ini.

"Lo ngapain cosplay anak cupu? Hahahaha lucu banget anjir! Lo bener-bener bikin gue puas banget, padahal baru pagi ini, Cass," tawa Gretta seraya memegangi perutnya.

Cassia memberengut. "Kalau bukan karena gue kalah, gue juga gak mau kepang dua begini!"

Ini semua salah Killian!

"Lo main apa sih sampe kalah gitu? Hahahaha, liat noh. Temen sekelas lo ada juga yang nahan ketawa." Perkataan dari Gretta langsung Cassia buktikan dengan menatap seluruh teman kelasnya yang sudah datang.

Dapat ia lihat ada beberapa orang menahan tawanya dan ada juga yang tertawa lepas, bahkan Cassia tau hanya dari bahu mereka yang bergetar.

"Ish! Pokoknya ini salah tuh cowok!" geram Cassia menutup wajahnya karena malu. Bukannya menjadi anak cupu, Cassia justru menjadi lucu.

"Hahahahaha aduh perut gue sakit banget gila," tawa Gretta yang masih setia itu.

Sesaat Cassia akan memarahi Gretta, matanya melihat sesuatu alias seseorang yang menyebabkan ia dipermalukan sedemikian rupa.

"Alan!" panggil Cassia seiring Killian berjalan menghampiri dirinya. Semua siswa sontak diam dan sudah tidak tertawa lagi, kecuali Gretta yang menutup mulutnya dengan bahu bergetar.

"Udahan, please? Gue malu banget diketawain," pinta Cassia seraya menatap Killian dengan pandangan memohon.

Killian menaikkan satu alisnya, kakinya melangkah dan memilih untuk setengah duduk di meja depan Cassia. Posisinya adalah Cassia yang duduk mendekat ke meja Gretta karena merasa malu serta Killian berada di depannya.

"Al, gue malu banget asli deh," ucap Cassia seraya mendekatkan kursinya ke posisi Killian sekarang.

Omong-omong Killian datang sendiri dan sekarang teman-temannya memilih berdiri di depan pintu kelas Cassia, memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh Killian. Termasuk Florine berwajah muram, moodnya menjadi buruk.

Killian tersenyum mengejek melihat muka Cassia yang sudah bewarna merah. "Yang ngajuin hukuman siapa?"

Cassia mendengus mendengar pertanyaan Killian. "Iya, gue yang ajuin! Tapi, udah boleh lepas kan?"

"Menurut lo gimana, Ta?" tanya Killian menatap Gretta yang sedang menahan tawa itu seketika menghentikkan tawanya saat namanya dipanggil.

"Hah? Gue?" beonya menatap sekeliling dengan bingung sehingga tawanya reda begitu saja.

Cassia menatap tajam Gretta yang juga menatapnya. Cassia sedang mencoba untuk mengkode Gretta lewat tatapannya. Doakan semoga Gretta paham!

"Gimana, Ta?" ulang Killian karena Gretta tak kunjung menjawab.

"I-iya boleh?" jawab Gretta ragu-ragu sembari melirik Cassia yang sedang menatapnya tajam lalu tersenyum senang.

"Mhm," gumam Killian dengan jari yang mengetuk meja serta pandangan kembali menatap Cassia.

"Jadi, boleh kan?" seru Cassia senang dan matanya yang berbinar cerah, "lagian waktu kemarin lo yang curang! Gue itu udah baik hati ngajarin lo. Pas lo udah bisa, masa lo langsung jago gitu aja sih? Ini itu gak adil buat gue! Ya kan, Ta?"

Gretta yang menjadi sasaran bagi kedua orang di depannya ini kembali menegakkan punggungnya merasa terkejut. "Eh? Iya!" ucapnya refleks.

Killian mendengus disertai senyuman mengejek kepada Cassia. "Yaudah, lepas."

Be Antagonist to ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang